TEKNIK
PENULISAN PROPOSAL
1.
PENDAHULUAN.
Proposal penelitian merupakan sebuah paparan singkat
mengenai rencana penelitian yang akan dilakukan. Karena itu tidak ada yang
disebut dengan proposal benar atau proposal salah, yang ada hanya psoposal baik
atau proposal kurang baik. Hal ini dinilai dari kelengkapan dan kejelasan
gambaran yang diberikan oleh seorang calon peneliti terhadap objek masalah yang
akan ditelitinya.
Selain paparan tersebut, sebuah proposal penelitian juga
mampu menjawab pertanyaan; apa, siapa, kenapa dan bagaimana penelitian akan
dilakukan. seoran peneliti hendaknya menjelaskan dalam proposalnya apa yang
akan diteliti, siapa yang terlibat, kenapa hal tersebut diteliti (dan kenapa
pula orang itu terlibat), dan bagaimana penelitian akan dilakukan. Dalam
menjawab “bagaimana” ini, peneliti menjelaskannya dalam metodologi penelitian.
Proposal penelitian juga ingin menunjukkan bahwa masalah
penelitian yang dikemukakan dalam proposal menarik untuk diteliti dan
memberikan manfaat bagi dunia akademik dan kehidupan sosial masyarakat. Seorang
peneliti harus mempu menunjukkan kalau penelitian tersebut tidak dilakukan maka
akan ada kekurangan dan ketimpangan dalam konteks kebijakan dan dan kehidupan
sosial yang lebih baik. Sebaliknya jika penelitan tersebut dilakukan, maka
hasilnya akan memberikan kontribusi bagi berbagai pihak untuk menjadikan
kehidupan manusia yang lebih baik.
Dalam proposal penelitian anda juga mesti mampu menunjukkan
bahwa anda punya kompetensi untuk melakukan penelitian tersebut. Hal ini dapat
anda tunjukkan dengan penguasaan yang baik terhadap masalah dan tema
penelitian. Dari paparan yang anda berikan tunjukkan bahwa anda akrab dengan
tema dan topik penelitian yang akan anda lakukan. Demikian juga literatur,
teori dan bahan teoritis yang anda gunakan semuanya dapat menunjukkan kalau
anda benar-benar memahaminya. Untuk itu tentu saja anda harus benar-benar
memahami apa yang akan anda teliti sebelum benar-benar menyiapkan sebuah
proposal.
Sebuah proposal penelitian juga hendak meyakinkan dosen
penilai bahwa penelitian yang akan anda lakukan telah disiapkan dengan baik.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian telah dilakukan. Anda sudah
memilki pengetahuan dasar mengenai masalah penelitian, sudah mengetahui topik
dan referensi yang harus anda dapatkan dan dimana mendapatkannya, sudah
memiliki hubungan dengan pihak yang dapat memberikan kemudahan dan akses
informasi terhdap kesuksesan penelitian yang akan anda lakukan.
Apa
Saja Elemen Proposal?
Sebuah proposal penelitian terdiri dari beberapa bagian;
Judul, Abstrak, Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Lingkup
penelitian , Manfaat dan signifikansi penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan
Teori, Metode penelitian, Budget, Jadwal penelitian, afiliasi lembaga dan
Daftar Pustaka. Namun eleman ini sering berubah sesuai dengan kebijakan dan
aturan lembaga penyandang penelitian.
Secara struktur, elemen tersebut bisa berbeda antara lembaga
penelitian yang ada, tergantungkebiasaan lembaga pendidikan setempat. Namun
bagaimana pun strukturnya, elemen di atas tetap harus ada karenan itu
penyengkut dengan inti pokok dan rancangan proses penelitian yang akan
dilaksanakan. Hanya dengan itu maka proposal penelitian akan diterima dan
rencana penelitian yang dilakukan akan dikabulkan.
2.
ISI
Berikut ini menjelaskan beberapa aspek dalam proposal
penelitian tersebut:
A.
Judul
Judul
merupakan kalimat komunikasi pertama antara anda dengan penilai proposal. Ia
menjadi gerbang pertama seseorang menilai proposal penelitian yang anda buat.
Oleh sebab itu judul hendaknya dapat menggambarkan keseluruhan maksud
penelitian yang akan anda buat. Bukan hanya itu, judul juga harus menarik
perhatian dan menggambarkan masalah penelitian, tempat, objek dan waktu
penelitian yang anda lakukan. Proposal akan berbicara sendiri dari judul yang
anda tawarkan. Oleh sebab itulah judul harus dibuat sedemikian rupa sehingga
terkesan penelitian yang anda lakukan menarik dan bermanfaat.
Sebuah
Judul sebaiknya ringkas dan eksplisit (gamblang/tegas) yang terdiri dari
sekitar 20 kata. Dalam judul terkandung tentang topik penelitian secara khusus
sedang anda lakukan. Selain itu judul secara umum mengemukakan tentang di mana
dan kapan penelitian akan dilakukan. Hindari sebuah judul yang merupakan
jawaban / kongklusi dari penelitian yang sedang anda lakukna. Misal:
“Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam pembangunan masyarakat di
Kecamatan Trumon.” Atau, “Pendidikan Agama adalah Tonggak Pendidikan Anak dalam
Rumah Tangga.” Judul-judul seperti ini lebih merupakan kalimat konglkusi
(kesimpulan) yang tidak menunjukkan masalah. Dalam judul tersebut juga tidak
mencerminkan kapan, dimana, bagaimana penelitian akan dilakukan.
Judul harus
menjelaskan pendekatan yang akan dipakai dalam penelitian. Dalam judul akan
tergambar apakah anda melakukan penelitian yang sifatya kualitatif atau
kuantitatif, pakah penelitian anda lapangan atau library research, apakah
penelitian anda suatu penelitian sejarah, pemikiran, tindakan kelas, survey,
action reseach, deskriptif dan lain sebagainya. Hanya menggambarkan! Anda tidak
perlu mengatakan dalam judul bahwa penelitian anda adalah jenis peelitian
tertentu. Itu ada di dalam proposal penelitian nantinya. Misalnya, “Metode
Pendidikan Agama Bagi Anak Pra Sekolah di desa Ruak.” Dalam judul ini
terkandung makna (1) penelitiannya adalah kualitatif; (2) penelitian lapangan;
dan (3) deskriptif analisis. Ini semua terlihat dari judul yang diberikan.
Pun
demikian, judul juga disesuaikan dengan jenis dan masalah penelitian yang anda
lakukan. Kalau penelitian anda adalah penelitian sejarah, maka tulislah jangka
waktunya. Misal: “Pembangunan Pendidikan Tinggi di Aceh: Peran Ali Hasjmy dalam
Pembangunan IAIN Ar-Raniry, 1963-1970.” Dalam penelitian yang tidak ada
hubungannya dengan sejarah secara langsung, maka tidak perlu dibuat waktu dan
tempat. Misal: “Kontekstualisasi Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Konsep
Pendidikan Modern.” Penelitian seperti ini tidak berkaitan langsung dengan
sejarah. Dengan demikian tidak perlu dikatakan tempat dan tahunnya.
B.
Abstraks
Abstrak
dalam proposal adalah paparang singkat mengenai penelitian yang akan anda
lakukan. Seorang penilai proposal mungkin tidak sempat membaca keseluruhan
proposal penelitian yang anda ajukan. Misalnya saat pengajuan proposal
skripsi/tesis, mungkin seorang dosen (karna kesibukan atau kemalasan) hanya
memiliki waktu satu jam untuk menilai 100 proposal. Oleh sebab itu anda perlu
membuat abstrak, paparan singkat yang menjelaskan penelitian yang akan anda
lakukan. Abstrak harus dibuat seringkas mungkin namun menjelaskan keseluruhan
isi proposal penelitian yang akan anda lakukan.
Sebuah
abstrak mesti berisi pengantar singkat mengenai tujuan umum dari penelitian
yang akan dilakukan. Pengantar umum ini dapat dibuat dalam satu atau dua
kalimat. Kemudian dalam abstrak juga dideskripsikan tujuan khusus penelitian.
Tujuan khusus ini secara langsung menunjukkan apa yang akan anda jawab dari
penelitian yang akan anda lakukan (selengkapnya akan dibahas dalam bagian
tujuan penelitian). Kedua tujuan ini dapat dibedakan dengan melihat kontribusi
penelitian. Tujuan umum adalah manfaat uang dapat diperolah dalam konteks
besar, sementara tujuan khusus adalah manfaat-manfaat temporer dan kecil yang
akan diberikan oleh penelitian.
Dalam
abstrak turut dijelaskan pula desain riset yang akan anda lakukan. secara
sederhana anda kemukakan apa dan bagaimana penelitian yang akan anda lakukan,
data apa yang diperlukan, bagaimana data itu diperoleh dan siapa yang
berhubungan dengan data tersebut, dan bagaimana anda memperakukan data.
Menyatakan signifikansi (kontribusi dan rasionalitasnya) penelitian yang akan
anda lakun. Signifikansi penelian merupakan salah satu penentu apakah proposal
anda ditrima atau tidak. Untuk apa sebuah penelitian yang tidak bermanfaat?
Anda hanya akan menghabiskan waktu saja, menghabiskan biaya dan merugikan umur
untuk sesuatu yang tidak berguna. Maka dalam proposal hendaknya anda kemukakan
manfaat apa yang akan diberikan kalau penelitian anda berhasil nantinya.
Manfaat dalam hal ini bisa sesuatu yang praktis, bisa pula sesuatu yang
berbentuk pengetahuan, saran dan lain sebagainya.
C.
Latar belakang
Latar
belakang adalah bagian paling awal dalam sebuah proposal penelitian. Bagian ini
akan menjelaskan kenapa anda melakukan penelitin mengenai satu masalah dan
kenapa hal itu menjadi masalah yang harus dijawab dengan penelitian . Seseorang
yang –seandainya- membaca latar belakang penelitian anda, maka ia juga akan mengatakan
bahwa apa yang anda kemukan tersebut layak diteliti.
Secara
umum ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam mebuat latar belakang
masalah:
Gambaran umum permasalahan
What is
should be (teoritis) dan What it is (empiris, kemukakan data lapangan);
kesenjangan diantara kedunaya menunjukkan adanya permasalahan yang membutuhkan
jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis yaitu melalui
penelitian
Apa yang
dilakukan peneliti lain dan bagaimana posisi penelitian yang diusulkan diantara
penelitian yang telah ada (konteks penelitian)
Mengapa peneliti tertarik meneliti
topik tersebut?
Mengapa peneliti merasa penelitian
tentang topik tersebut penting dilakukan; konsekwensi negatif seperti apa yang
mungkin muncul jika permasalahan tersebut tidak diteliti?
Pendahuluan
harus memuat sebuah konteks yang terjadi saat ini atau segera terjadi yang
membutuhkan penjelasan. Dalam penelitian sosial keislaman, maka konteks bisa
jadi sebuah realitas sosial atau sebuah pemikiran yang berkembang. Penelitian
mengenai pemikiran Islam misalnya, konteks bisa dihubungkan dengan praktik
keagamaan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang. Dalam judul
“Praktik Tarekat Naqsabandiyah di Dayah Darussalam Labuhan Haji,” maka anda
perlu menggambarkan apa itu tarekat, kenapa ia berkembang dalam masyarakat
Islam dan bagaimana praktik tersebut ada di dayah labuhan haji. Kemukakan
sebuah unsur “unik” dalam latar belakang anda sehingga nampak “tarekat di
labuhan haji” berbeda dengan “tarekat di daerah lain.”
Dalam
sebuah latar belakang anda juga perlu mengemukakan alasan anda memilih topik
tersebut. Kenapa anda tertarik? Ketertarikan ini timbul dari “pertentangan
umum” yang anda munculkan dalam bagian itu. Kemukakan sebuah statemen
independen yang mendukungnya. Katakan juga masalah secara umum, bisa berupa
penjelasan yang belum lengkap mengenai kondisi atau sebuah salah faham mengenai
suatu masalah (sosial atu filsafat). Kemudian berikan tanggapan peneliti
mengani masalah tersebut, kemukakan kemungkinan solusi untuk masalah itu dan
jalaskan kenapa penelitian itu dibutuhkan, rasional, penting dan relevan untuk
konteks yang terjadi.
D.
Rumusan Masalah
Merumuskan
masalah merupakan aspek paling penting dalam sebuah penelitian. Tanpa masalah
maka tidak ada penelitian. Tanpa masalah yang jelas, maka tidak akan lahir
penelitian yang sempurna. Rumusan masalah penelitian akan menentukan apakah
suatu hal memang menjadi objek peneliti an atau tidak. Rumusan masalah yang
baik akanmenentukan apakah masalah itu adalah masalah penelitian atau
bukan.
Masalah
merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi,
penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan
pelaksanaan, penyimpangan anatara rencana dengan pelaksanaan, dan penyimpangan
antara pengalaman masa lalu dengan apa yang terjadi saat ini. Yang diharapkan
keuntungan Rp. 10 Juta, yang diperoleh Rp. 5 Juta. Kenapa bida terjadi? Yang
diharapkan iklim kerja yang kondusif, yang terjadi karyawan saling curiga. Apa
faktor penyebabnya? Yang diharapkan terwujudnya masyarakat yang agamis, yang terjadi
justru masyarakat yang hidup jauh dari nilai-nilai spiritualitas agama.
Mengapa? Bagaimana solusinya? Demikianlah masalah.
Jadi
masalah penelitian adalah kesenjangan antara apa yang semestinya dengan apa
yang senyatanya. Untuk merumuskan masalah dapat ditempuh langkah berikut: (1)
mengidentifikasi masalah; (2) menentukan variabel penelitian; (3) merumuskan
masalah. Dalam perumusan masalah dapat ditempuah langkah: (1) pernyataan
relasional antara teori dengan realitas; (2) Masalah penelitian bersifat konseptual;
dan (3) kata dalam masalah penelitian sebaiknya berupa konsep-konsep (misal.
Pendidikan-pra_sekolah-masyarakat-pedesaan) lalu konseptersebut dihubungkan.
Masalah
penelitian berbentuk pernyataan. Pernyataan tersebut diturunkan dalam bentuk
pertanyaan penelitian. Seluruh pertanyaan penelitian mengacu pada masalah
penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Pertanyaan penelitian mengacu
pada sesuatu yang anda tidak tahu/mengerti, namun merasa itu mesti dan perlu
diketahui untuk menyelesaikan masalah yang telah anda rumuskan sebelumnya.
Sebagai acuan mungkin pertanyaan berikut ini bisa menjadi pedoman.
Apa bagian khusus dari topik
penelitian anda dan apa pula konteks besarnya?
Apa konteks sejarah topik penelitian
anda dan apa konteks besar sejarah keseluruhan dari penelitian anda?
Kategori apa yang akan anda peroleh
dari topik penelitian anda dan kategori apapula yang telah ada sebelumnya?
Apa kelebihan topik anda dan untuk
apa penelitian ini akan dimanfaatkan?
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian harus menginformasikan apa yang hendak anda teliti, menjelaskan apa
yang akan dipaparkan oleh penelitian anda dan menjelaskan kenapa penjelasan
tersebut penting dan bermanfaat. Tujuan merupakan alasan kenapa penelitian anda
lakukan, kenapa masalah perlu dipecahkan, kenap topik penelitian yang anda
pilih perlu dijelaskan. Singkatnya tujuan adalah apa yang hendak anda
capai/dapatkan dari penelitian yang anda lakukan.
Selain
tujuan umum di atas, sebuah penelitian juga dapat bertujuan untuk: Mengkaji
(examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu
fenomena unik; meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu; menguji validitas
suatu teori; menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang
ada; memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan; memperbaiki
metodologi yang keliru; memperbaiki interpretasi yang keliru; mengatasi
kesulitan dalam praktek; memperbarui informasi, mengembangkan bukti
longitudinal (dari masa ke masa).
Perlu
diingat bahwa tujuan adalah hasil akhir, bukan proses (penelitian). Ada orang
merumuskan tujuan penelitiannya dengan kalimat seperti ini (misal): “untuk
mewawancarai anak didik mengenai kesulitan yang mereka hadapi dalam menhafal
surat-surat pendek.” Kata mewawancarai adalah kata proses. Kita mewawancarai
untuk apa? Untuk mengetahui atau mengidentifikasi. Maka dalam rumusan tujuan
penelitian kita sebutkan: “untuk mengetahui berbagai kesulitan anak didik dalam
menghafal surat-surat pendek.”
Dalam kajian
yang sidatnya kajian dokumen atau telaah pemikiran, maka tujuan dirumuskan
berhubungan dengan kontruksi akhir yang ingin dicapai oelh peneliti. Misalnya
penelitian mengenai “Konsep Pendidikan Anak Dalam Pandangan Al-Ghazali.” Maka
rumusan masalahnya bukan: “merumuskan konsep pendidikan anak menurut Imam
al-Ghazali,” yang lebih baik: “terumusnya, atau terkonstruksinya, konsep
pendidikan menurut Imam al-Ghazali secara sistematis, kritis dan aplikatif.”
Yang kita inginkan adalah hasil akhir, bukan proses.
F.
Signifikansi, Kontribusi Atau
Manfaat
Terkadang
orang menyamakan antara tujuan dengan kontribusi. Pada penelitian yang sifatnya
sederhana, maka ini bisa dimaklumi. Namun dalam penelitian skripsi atau thesis,
maka tujuan sebaiknya dipisahkan dengan manfaat. Tujuan mengacu pada konsep
baru yang kita temukan atau tawarkan sebagai hasil dari penyelesaian masalah
penelitian yang kita lakukan. sementara signifikansis, atau kontribusi atau
sering juga disebut dengan manfaat penelitian lebih pada untuk apa hasil penelitian
tersebut. Ringkasnya, anda punya hasil penelitian ‘A’. dalam konteks “manfaat
penelitian,” maka yang perlu dipertanyaakan adalah: Untuk apa A? apa gunanya?
Apa pengaruhnya? Bagaimana di dimanfaatkan? Dan lain sebagainya.
Dalam melihat masalah kontribusi,
maka setidaknya menjawab pertanyaan:
Apa yang
akan kita pelajari sebagai sebuah hasil proposal yang sekarang kita belum tahu?
Gambarkan kira-kira apa yang akan anda rumuskan dari hasil penelitian ini
nanti. Gambaran dibuat berdasarkan masalah dan pertanyaan penlitian yang anda
ajukan.
Hasil apa
yang diharapkan sebagai kontribusi dari penelitian ini dan dalam bentuk apa?
teori atau solusi prakstis? Anda bisa juga mengemukakan fifat akhir dari hasil
yang akan anda temukan dari model penelitian anda. Apakah hasilnya sesuatu yang
sifatnya teoritis (artinya hanya bermanfaat sebagai pengetahuan saja) atau
manfaat praktis sehingga setiap orang yang berkepantingan dapat
memanfaatkannya. Hasil teoritis misalnya penelitian yang bersifat konseptual,
misal: “Sifat Subjek Didik Menurut Al-Qur'an,” “Pendidikan Moral dalam
Pandangan Zakiah Darajat,” Hasil dari penelitian ini masih berupa bahan
“mentah” yang masih perlu pengolahan hingga bisa pakai. Sementara hasil
penelitian praktis misalnya: “Metode Pengajaran Shalat Bagi Anak Usia Dini,”
“Teknik Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Agama Berbasis Kompetensi,” Hasil
penelitian ini akan berupa langkah yang dapat diimplementasikan langsung di
lapangan.
Siapa yang
akan diuntungkan dengan hasil penelitian ini? Dalam kontribusi anda juga bisa
katakan siapa yang akan memanfaatkan hasil penelitian anda, apakah guru, kepala
sekolah, pemerintah, dll. Kalau hasil penelitian anda bersifat teoritis, maka
itu berarti ia akan bermanfaat bagi siapa saja sebagai pengetahuan. Namun kalau
sifatnya praktis berarti ia bermanfaat bagi kalangan tertentu yang berkaitan.
Kalau model pembelajaran berarti bermanfaat untuk guru, model belajar
bermanfaat untuk siswa, administrasi sekolah, berguna untuk kepala sekolah dan
pengambil kebijakan lainnya.
G.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan
pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah proposal penelitian.
Tinjauan pustaka bertujuan, pertama, menjustifikasi bahwa penelitian yang akan
anda lakukan belum pernah dilakukan orang lain. Kedua penelitian yang akan anda
lakukan memiliki sejarah pengetahuan yang luas dan menjadi salah satu
penelitian menarik di kalangan peneliti. Ini dibuktikan dengan banyaknya
peneliti mengkaji topik sejenis.
Sebuah
kajian kepustakaan menjelaskan mengani apa saja yang telah pernah diteliliti
oleh ahli yang lain sebelumnya mengenai topik yang akan anda teliti. Karenanya
dalam bagian ini anda mesti memaparkan hasil penelitian tersebut dan apa yang
membedakan hasil tersebut dengan penelitian yang akan anda lakukan. Ini mesti dijelaskan
agar apa yang anda lakukan bukanlah sebuah pengulangan dari penelitian yang
pernah ada. Pengulangan penelitian pada hal yang sama tidak dapat memberikan
konstribusi apapun dalam dunia keilmuan. Dan akirnya penelitian anda lebih
merupakan saduran/jiplakan daripada sebuah ide orisinalitas anda sendiri.
Selain itu
dalam sebuah studi kepustakaan anda juga masti menunjukkan apa yang dapat
dipertentangkan dari literatur yang telah ada. Masing-masing peneliti memiliki
pandangan yang berbeda dalam masalah tertentu. Kemukakan perbedaan mereka dan
telusuri kenapa terjadi perbedaan tersebut. Dengan demikian maka akan nampak
kalau anda menguasai topik penelitian yang anda lakukan dan mengetahui pula
diskursus para ahli dalam topik tersebut.
Dalam kajian kepustakaan setidaknya
kita menjawab dua pertanyaan:
Apakah ada ruang yang hendak diisi
dengan riset yang akan anda lakukan? Bagian mana yang masih “kosong” dapri
penelitian yang pernah dilakukan orang? (Bagian tersebut bisa berupa ide,
perspektif, masa, tempat, tahun dan lain sebagainya)
Bagaimana posisi penelitian anda di
antara penelitian yang telah dilakukan sbeleumnya? (kemukakan di mana posisi
penelitian anda, pada bagian mana yang anda hendak isi, kekurangan mana yang
akan anda perbaiki, memperkaya dll)
Selain sebagai menunjukkan posisi
dan penguasaan anda terhadap topik penelitian yang hendak anda lakukan, maka
ada pula beberapa manfaat lain kalau kajian kepustakaan anda buat dengan bail,
diantaranya.
Untuk mempelajari sejarah
permasalahan penelitian (sehingga dapat ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut
belum pernah diteliti atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);
Untuk membantu pemilihan cara
penelitian (dengan belajar dari pengalaman penelitian sebelumnya). Dalam setiap
penelitian yang pernah dilakukan pasti ada metode yang digunakan. Anda dapat
menggunakan metode yang sama, atau menggunakan yang berbeda dengan pertimbangan
rasional.
Untuk memahami kerangka atau latar
belakang teoritis dari permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut
dituliskan tersendiri sebagai “Landasan Teori”);
Untuk memahami kelebihan atau
kekurangan studi-studi terdahulu (tidak semua penelitian menghasilkan temuan
yang mantap);
Untuk menghindarkan duplikasi yang
tidak perlu (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”). Namun
perlu diingat ”keaslian” bukan berarti tidak ada sama sekali yang menulis
mengenai topik anda, setidaknya dalam hal-hal yang sifatnya umum atau bagian
lain yang memiliki relevansi dengan penelitian anda.
Untuk memberi penalaran atau alasan
pemilihan permasalahan (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “latar
belakang”).
H.
Landasan Teori
Landasan
teoritis adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam sebuah proposal
penelitian. Dalam proposal teori menunjukkan pertama, penguasaan anda terhadap
diskursus pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian yang akan anda lakukan;
kedua, dasar yang akan anda gunakan dalam melakukan penelitian nantinya
sehingga penelitian anda terfokus ditak menjalar kemana-mana. Bisa saja anda melakukan
penelitian tanpa teori, namun ini adalah wujud kesombongan karena kita tidak
mengakui adanya hasil penelitian terdahulu yang sudah mapan dan dapat digunakan
sebagai pisau analisis penelitian berikutnya.
Teori dapat dipandang sebagai:
Sekelompok
hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya sifat hubungan yang
deduktif. Suatu hukum menunjukkan suatu hubungan antara variabel-variabel
empiris yang bersifat konstan dan dapat diramalkan sebelumnya.
Merupakan
rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris
dalam suatu bidang tertentu. Di sini orang mulai dari data yang diperoleh
kemudian dirumuskan suatu konsep yang teoritis (induktif).
Suatu cara
menerangkan fenomena yang menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan
yang fungsional antara data dan pendapat yang teoritis.
Teori pada
hakikatnya adalah kumpulan statemen yang sistematis yang bertujuan menjelaskan
beberapa aspek yang berkaitan dengan topik penelitian. Teori dapat juga
diartikan dengan penjelasan sistematis sebagai sebuah pengamatan yang
berhubungan dengan bagian dari topik penelitian yang akan anda lakukan. Tori
berupa generalisasi-generalisasi yang telah diterima secara umum dalam dunia
akademik yang diperolah dari hasil penelitian empirik sebelumnya. Dengan
demikian, teori dapat saja berlaku general (keseluruhan tempat dan waktu) atau
terbantah dalam tempat dan masa tertentu.
Untuk
membuat sebuah proposal penelitian, maka anda mesti membaca literatur yang
berkaita dengan topik penelitian anda untuk menemukan metodenya. Teori harus
secara langsung dapat menjelaskan topik enelitian anda baik secara general
maupun secara parsial. Ini nantinya akan menjadi dasar bagi anda dalamm
mengenalisis dan memahami fenomena yang berkembang dalam penelitian yang akan
anda lakukan.
Beberapa
contoh dapat saya kemukakan di sini sebagai berikut. Dalam penelitian lapangan
mengenai “Prkatik Perlindungan Anak dalam Budaya Aceh,” maka teori yang
digunakan adalah konvensi perlindungan anak PBB dan Undang-undang Perlindungan
Anak di Indonesia. Anda juga dapat menggunakan teori anak dalam Islam.
Penelitian mengenai Pemikiran Politik Hasan Al-Banna, anda bisa gunakan
teori-teori politik yang sudah ada. Kalau arah pemikiran al-Banna mengarah pada
demokrasi, maka anda bisa pakai teori demokrasi, kalau theokrasi, maka anda
bisa gunakan teori theokrasi. Dalam penelitian Pengaruh Televisi terhdap
Prestasi Anak Didik, anda dapat gunakan teori pengaruh lingkungan dalam
pendidikan. Dsb.
Singkatnya,
teori yang digunakan dalam sebuah penelitian dihubungkan dengan dasar umum dari
topik penelitian yang anda lakukan, bukan bagiannya. Jadi kalau judul
penelitian: “Pemikiran Tasawuf Modern di Indonesia, maka teorinya adalah
teori-teori tasawuf modern, bukan teori tentang Indonesia sebagai sebuah
negara.
I.
Definisi Operasional
Tidak
semua penelitian membutuhkan definisi operasional. Definisi operasional dapat
dibuat di latarbelakang atau di bagian lain dalam proposal. Namun beberapa
kampus mewajibkan adanya sub bab definisi operasional secara khusus dalam
proposal dan bab pertama laporan penelitian (skripsi/thesis). Sebagai sub bab,
ia terpisah dari bagian lain dalam proposal.
Definisi
operasional adalah penjelasan mengenai unsur-unsur, baik kata atau frase yang
ada dalam judul penelitian yang akan anda lakukan. Dalam penjelasan ini, maka
anda dituntut menjelaskan unsur tersebut sejelas-jelasnya, dari sisi teoritis
yang sudah berkembang dan –yang paling penting- adalah apa yang anda fahami
atau anda ikuti. Dengan demikian seorang pembaca mengenai penelitian yang anda
lakukan akan mengerti dan memahami konteks dan ruang lingkup penelitian
anda.
Dalam
penelitian mengenai “Partisispasi Masyarakat dalam Memajukan Lembaga Pendidikan
di Desa Terpencil” maka beberapa aspek yang perlu anda jelaskan adalah:
Partisipasi Masyarakat, Lembaga Pendidikan, dan Desa Terpencil. Anda perlu
jelaskan apa yang anda maksud dengan partisipasi masyarakat. Kalau dia hanya
mengantarkan anaknya ke sekolah, pakah itu termasuk partisipasi? Bukankan tanpa
”mengantarkan anaknya” ke sekolah, sebuah sekolah tidak akan berlangsung? Atau
tindakan itu bukan bagian dari prtisipasi karena itu memang hal yang lumrah dan
tindakan normal. Nah, inilah yang perlu anda jelaskan sehingga pembaca memahami
partisipasi yang anda maksudkan. Demikian juga dengan Desa Terpencil. Apa yang
diaksud daerah terpencil? Apa ukurannya? Jauh dari kota atau fasilitas? Atau
ekonomi penduduk? Atau apa? Ini semua terserah anda. Anda menentukan sendiri
pemahaman yang mau anda bangun mengenai penelitian yang akan anda lakukan.
Tentunya berdasarkan teori atau pemahaman yang berkembang sebelumnya. Anda
tidak boleh mengembangkan pemehaman sendiri yang jauh melenceng dari apa yang
sudah berkembang.
J.
Metode penelitian
Seperti
telah saya katakan di atas bahwa aproposal adalah cara anda untuk meyakinkan
tim penyeleksi bahwa anda mampu melakukan penelitian itu, menguasai topiknya,
mengenal lapangan dan wacana yang berkembang dalam kontkes enelitian yang anda
lakukan. Nah, salah satu hal yang penting di sini adalah menunjukkan kepada
mereka metode apa yang anda pakai dalam melaksanakan penelitian nantinya.
Metode berkaitan dengan pendekatan, lokasi, data dan analisis. Dalam metode
semua yang berkaitan dengan langkah yang akan anda ambil untuk penelitian
disebutkan dengan jelas, sistematis dan kongkrit.
Yang
paling umum dibuat dalam proposal penelitian yang berkaian dengan metode adalah
jenis penelitian. Meskipun jenis penelitian bisa kita lihat dari judul dan
pendahuluan, namun di bagian ini anda kemukakan dengan tagas jenis penelitian
anda, apakah kualitatif atau kuantitatif, atau lainnya. Bukan hanya
menyebutkan, namun anda juga menjelaskan sedikit (satu datau dua kalimat)
kenapa jenis penelitian tersebut yang anda buat dan apa releansinya dengan
topik penelitian yang anda pilih.
Dalam
bagian ini juga anda kemukakan fokus penelitian dan atau lokasi penelitian.
Kalau anda meneliti sesuatu yang sifatnya teoritik, maka sebaiknya kemukakan
fokus anda, yang spesifik dan menjurus. Misalnya: “Konsep dan Pemikiran
Muhammad Abduh,” di sini anda perlu jelaskan, konsep dia dalam hal apa?
Pemikiran dalam bidang apa? Seandainya data yang mendukung cukup, maka semakin
spesifik semakin baik. Sementara dalam kaitannya dengan penelitian lapangan,
maka sebaiknya anda kemuakan spesifiknya dan lokasi. Misalnya, “Budaya dan
Tanggung Jawab Pendidikan: Pengjaran Agama Bagi Anak Usia Dini di Desa Cot
Semerueng Aceh Besar.” Dalam hal ini maka anda jalaskan bahwa pengajaran yang
anda teliti adalah pengajaran agama, objeknya anak usia dini (anak pra sekolah)
dan di desa Cot Semereung Aceh Besar. Jadi pembaca langsung jelas dengan fokus
dan objek yang akan anda teliti.
Anda juga
perlu jelaskan dari mana sumber data penelitian dan bagaimana anda akan memperoleh
data tersebut. Dalam penelitian teoritis pasti data diperoleh dari studi
litaratur dan –bisa juga wawancara- dengan tokoh yang berkompeten. Misalnya
anda katakan: “Untuk kepentingan penelitian ini, data akan diperoleh dari buku,
jurnal, hasil penelitian dan sumber rujukan lain yang relevan.” Selain itu anda
juga dapat katakan kalau data penelitian juga diperoleh dari transkrip
ceramah/khutbah atau naskah lain yang kemungkinan membahasa topik penelitian
yang sedang anda lakukan. Sementara penelitian lapangan jelas kalau data
bersumber dari lapangan. Data lapangan juga beragam, bisa dokumentasi, foto,
cerita, pandnagan umum, pendapat dll dari masyarakat setempat.
Selain itu
anda perlu kemukakan juga (dan ini sangat penting) bagaimana data anda peroleh.
Dalam hal ini anda perlu jelaskan kepada penilai cara dan langkah yang akan
anda tempuh sehingga data yang anda butuhkan untuk penelitian tersebut akan
terkumpulkan. Untuk penelitian literatur, maka anda kemukakan bagaimana anda
memperoleh data yang anda butuhkan dan dimana. Misalnya anda melakukan
penelitian filologi, maka anda perlu jelaskan dimana saja naskah akan anda
ambil, bagaimana kondisinya, apa perbedaan antar naskah. Kalau anda melakukan
penelitian politik, anda perlu kemukakan siapa (jabatan/kedudukan) yang akan
anda wawancarai, dimana, bagaimana anda bisa berjumpa, dan lain sebagainya.
Semakin jelas semakin baik. Tentu saja anda perlu jelaskan ringkas, padat, dan
jelas.
Dalam
metode penelitian, perlu juga dijelaskan alat dan metode mengolah data.
Beberapa data kuantitatif mungkin adan perlu katakan rumus mana yang anda
pakai, pendekatan apa? Program komputer apa? Berapa standar errornya? Dan lain
sebaginya. Dalam data kualitatif anda perlu menjelaskan pendekatan apa yang
anda pakai dalam mengenalisisnya? Teosi siapa tentang apa yang anda gunakan?
Dan lain sebagainya yang diperlukan. Namun demikian ini adalah sebuah
kesempurnaan. Pada hakikatnya metodologi hanyalah cara anda melakukan
penelitian. Anda perlu jelaskan kepada pembaca bagaimana penelitian dari A-Z
akan anda lakukan.
K.
Daftar Pustaka
Daftar
pustaka pada dasarnya adalah daftar buku-buku yang dipakai oleh peneliti dalam
penulisan penelitiannya. Daftar pustaka diletakkan di bagian akir laporan
penelitian, ditulis dengan sistem tertentu dan aturan yang baku.
Dalam
proposal penelitian, maka daftar pustaka merupakan referensi yang berkaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Referensi berasal dari penelitian
sebelumnya mengenai topik yang sama atau referensi lain yang relevan dengan
topik penelitian yang sedang dilakukan. Dalam proposal penelitian, referensi
bertujuan menunjukkan kesiapan peneliti dalam topik penelitian yang akan
dilakukan dan ketersediaan sumber kajian mengenai topik yang berkaitan. Perlu
diingat bahwa bagi peneliti pemula sangat “terkesan sombong” kalau melakuakn
sebuah penelitian “pure reseach” yang sama sekali tidak berkaitan dengan
penelitian yang pernah dilakukan para ahli. Karena itu semakin banyak buku yang
ada dalam daftar pusataka (tentu saja yang relevan) maka semakin menunjukkan
kesiapan anda melakukan penelitian
Nama
pengarang tidak perlu dibalik, kecuali nama pengarang dari Barat. Dalam tradisi
penamaan kita di Indonesia, maka nama seseorang adalah nama aslinya dan tidak
ada nama keluarga. Seseorang yang menaruh nama orang tuanya di belakang nama,
bukan nama keluarga, namun nama bapak. Nama bapak berbeda dengan nama keluarga.
Nama keluarga dapat disamakan dengan nama marga. Jadi, apakah nama seseorang
yang memiliki marga harus dibalik? (misalnya Harun Nasution ditulis dengan
Nasution, Harun?) Itu terserah pada mahasiswa. Namun untuk menghindari
kerumitan dan kesulitan, sebaiknya tidak usah. Tulislam nama pengarang apa
adanya, tanpa titel akademik (Drs, Dr, MA, Ph.D, MBA, dll) dan embel-embel
sosial (teungku, Syaikh, Haji, Kiai, dll).
3.
KESIMPULAN
Dalam proposal penelitian kita juga mesti mampu menunjukkan bahwa anda punya
kompetensi untuk melakukan penelitian tersebut. Hal ini dapat anda tunjukkan
dengan penguasaan yang baik terhadap masalah dan tema penelitian. Dari paparan
yang anda berikan tunjukkan bahwa anda akrab dengan tema dan topik penelitian
yang akan anda lakukan. Demikian juga literatur, teori dan bahan teoritis yang
anda gunakan semuanya dapat menunjukkan kalau anda benar-benar memahaminya.
Secara struktur, elemen tersebut bisa berbeda antara lembaga
penelitian yang ada, tergantungkebiasaan lembaga pendidikan setempat. Namun
bagaimana pun strukturnya, elemen di atas tetap harus ada karenan itu
penyengkut dengan inti pokok dan rancangan proses penelitian yang akan
dilaksanakan. Hanya dengan itu maka proposal penelitian akan diterima dan
rencana penelitian yang dilakukan akan dikabulkan.
4.
KERANGKA DARI PROPOSAL
JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ( Berisi teori yang
Disesuaikan dg. Variable penelitian)
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis / Pertanyaan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain / Rancangan Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Populasi, Sample dan Teknik Sampling
D. Variable Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Pengumpulan Data dan Teknik Analisa
Data
G. Keterbatasan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
RENCANA JADWAL PENELITIAN
LAMPIRAN :
Instrument & Alat Ukur
Penelitian
Surat –
surat / Dokumen Penelitian
No comments:
Post a Comment