BAB I
P E N D A H U L U A N
A.
Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan suasana Akademik dikampus serta
dalam upaya memadu penyajian pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap,
kemampuan, dan keterampilah meneliti pada mahasiswa, Metodologi Penelitian
merupakan hal yang esensial.
Setiap mata kuliah diharapkan mampu menumbulkan kegairahan
meneliti dan dapat memberikn pengalamn belajar yang menumbuhkan sikap,
kemampuan, da keterampilan meneliti pada Mahasiswa. Untuk itu, penguasan tenaga
pengajar terhadap Metodologi Penelitian merupakan hal yang sangan penting untuk
diperhtikan dan dipelari, dengan penguasaan Metodologi Penelitian yang mantap,
diharapkan para tenaga pengajar dapat menyertakan metode-metode penelitian
serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dalam bidang yang sedang
diajarkan.Dalam membantu kita memahami tentang Metodologi Penelitian, didalam
makalah ini disajikan bagian dari materi Metodologi Penelitian tersebut, yakni
tentang landasan teori atau kerangka teori.
B. Masalah
Adapun
permsalah yang akan dibahas dalam makalah kami ini adalah tentang pengertian
kerangka teori.
Apa
yang dimaksud dengan kerangka teori tersebut?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah kami ini adalah, membantu member pemahaman terhadap
kita tentang kerangka teori atau landasan teori, yang merupakan bagian dari
Materi Metode Penelitian, disamping itu, bertujuan untuk memenuhi tugas
terstruktur untuk mata kuliah Metodologi Penelitian.
BAB II
P E M B A H A S A N
P E M B A H A S A N
A.
Pengertian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua
dalam proses penelitian adalah mencari
teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi hasil penelitian yang dapat
dijadikan sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian (Sumadi
Suryabrata, 1990).
Landasan
teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan
bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Adanya landasan teoritis
ini merupkan cirri bahwa penelitian itu merupkan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
Mark
1963, dalam (Sitirahayu Haditono, 1999), membedakan adanya tiga macam teori.
Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian
dapat dibedakan antara lain :
1.
Teori yang deduktif : Memberi keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu kearah data yang akan
diterangkan
2.
Teori yang induktif : adalah cara menerangkan dari data kea rah teori.
Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang
positivistic ini dijimpai pada kaum behaviorist
3.
Teori yang Fungsional : disini tampak satu interaksi pengaruh antara data
dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data1
Berdasarkan
tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai
berikut:
1.
Teori menunjuk pada sekelompok hokum yang tersusun secara logis. Hokum-hkum
ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hkum menunjukan hubungan
antara Variabel-Variabel empiris yang bersifat ejeg dan dapat diramal
sebelumnya
2.
Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suat
kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu.
Disini orang mulai dari data yang diperoleh dan itu dating suatu konsep yang
teoritis (induktif)
3.
Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yan
menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional
antara data dan pendapat yang teoritis.
Berdasarkan
data tersebut diatas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa, suatu teori
adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau system pengertian
ini dapat diperoleh melalui jalan yang sistematis, suatu teori dapat diuji
kebenarannya, bila tidak maka dia bukan teori2
Kerangka
teori sering kali diartikan senada dengan kerangka pikir, Apa yang dimaksud
dengan kerangka pikir ? sebuah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh
mahasiswa saat membuat skripsi. Kerangka pikir adalah proses yang
sangat penting dalam menyusun suatu penelitian, karena dalam proses ini pembaca
dapat mengetahui apa yang akan dilakukan oleh peneliti, dan bagaimana urutan
penelitian itu dilakukan.
Kerangka pikir penelitian merupakan urut-urutan logis dari
pemikiran peneliti untuk memecahkan suatu masalah penelitian, yang dituangkan
dalam bentuk bagan dengan penjelasannya. Beberapa ahli memberi definisi
sebagai berikut:
Menurut
Muhamad (2009:75) Kerangka pikir adalah gambaran mengenai hubungan antar
variabel dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh jalan pikiran menurut
kerangka logis. Menurut Riduwan (2004:25) Kerangka berfikir adalah
dasar pemikiran dari penelitian yang disintesiskan dari fakta-fakta, observasi
dan telaah penelitian. Kerangka pikir memuat teori, dalil atau
konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Uiraian
dalam kerangka pikir ini menjelaskan antar variabel.
Selanjutnya
menurut Sekaran (1992:72) kerangka berpikir yang baik adalah memenuhi
syarat sebagai berikut :
1.
Variabel penelitian diidentifikasikan secara jelas dan diberi nama
2.
Uraiannya menyatakan bagaimana dua atau lebih variabel berhubungan satu
dengan lainnya
3.
Jika sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan penemuan dari
penelitian sebelumnya, hal ini seharusnya menjadi dasar dalam uraian
kerangka berfikir apakah hubungan itu positif atau negatif
4.
Dinyatakan secara jelas mengapa peneliti berharap bahwa hubungan
antara variabel itu ada.
5.
Digambarkan dalam bentuk diagram skematis, sehingga pembaca dapat jelas
melihat hubungan antar variabel
6.
Pada analisis kuantitatif, kerangka pikir ini memuat latar belakang
masalah, kemudian masalah yang diteliti, dan dilanjutkan dengan metode serta
variabel penelitian. Terakhir kerangka ini biasanya memuat tujuan
penelitian, saran atau kesimpulan penelitian.
Sebelum ataupun setelah dibuat bagan kerangka pikir penelitian, maka biasanya
peneliti membuat penjelasan runtut dan sistematis terkait dengan bagan
yang akan / telah dibuatnya tersebut3
Kerangka
teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun oleh peneliti sebagai
kerangka acuan memecahkan masalah dan untuk merumuskan hipotesis (jika
hipotesis dipandang perlu dicantumkan)
B.
Tingkatan dan Fokus Teori
Teori
yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melaui pengumpulan
data adalah teori subtantif, karena teori ini lebih focus berlaku untuk
objek yang akan diteliti
C.
Kegunaan Teori Dalam Penelitian
Teori-teiri
pendidikan dapat dibagi menjadi teori umum pendidikan dan teori khusus
pendidikan. Teori umum pendidikan dapat dibagi menjadi filsafat-filsafat
pendidikan dan Ausland pedagogic (studi pendidikan luar negeri)
D.
Deskripsi Teori
Deskripsi
tteori dalam suatu penelitian merupkan uraian sistematis tentng teori (dan
bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil0hasil penelitian yang
relevan dengan variable yang diteliti . berapa jumlah kelompok teori yang perlu
dikemukakan/ dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan
secara teknis tergantung pada jumlah Variabel yag diteliti
Deskripsi
teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap varibel-veriabel yang
diteliti, melalui pendefenisian, sehingga runag lungkup, kedudukan dan prediksi
terhadap hubungan antar variable yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan
terarah8
Teori-teori
yang dideskripsikan dalam proposal mupaun laporan penelitian dapat digunakan
sebagai indicator apakah penelitian menguasai teori dan konteks yn diteliti
atau tidak9
Langkah-langkah
untuk dapat melakukan deskripsi teori adalah sebagai berikut:
1.
Tetapkan nama pariabel yng diteliti, dan jumlah variabelnya
2.
Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal ilmiah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang
relevan dengan setiap variable yang diteliti
3.
Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan setiap
vaiabel yang akan diteliti. (untuk referensi yag berbentuk laporan penelitian,
lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian,
sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran
yang diberikn)
4.
Cari devenisi setiap variabel yyang akan diteliti pada setiap sumber
bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih
defenisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
5.
Baca seluruh isi topic buku yang sesuiai dengan variabel yang akan
diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahsa sendiri
tentang isi setiap sumber data yang dibaca
6.
Deskripsikan teori-teori yan telah dibaca dari berbagai sumber kedalam
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumben-sumber bacaan yang dikutip
atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.
E.
Kerangka Berfikir
Kerangka
berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
indevenden dan dependen11
Seorang
peneliti harus mengusai teori-teori ilmieh sebagai dasar bagi orgumentasi dalam
menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini
merupakan penjelasan semantara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek
permasalahan (Suriasumantri, 1986)
Berdasarkan
teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara
kritis dan sistematis, sehingga menghsilkan sintesa tentang hubungan antar
variabel yang diteliti12
BAB III
P E N U T U P
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dalam melakukan suatu penelitian terhadap fenomena sosial,
seorang peneliti tidak dapat bekerja dengan baik tanpa suatu sistematika yang
sesuai. Untuk menemukan jawaban yang sesuai serta memuaskan, peneliti harus
memahami kaidah dalam meneliti. Tahapan awal dari suatu penelitian adalah
menciptakan pertanyaan mengenai suatu fenomena yang dipilih untuk diteliti.
Pertanyaan tersebut berkaitan dengan definisi, fakta dan nilai suatu objek
kajian.
Teori
yang deduktif : Memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu kearah data yang akan diterangkan, Teori yang
induktif : adalah cara menerangkan dari data kea rah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistic ini dijimpai pada kaum behaviorist,
Teori yang Fungsional : disini tampak satu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan
teori kembali mempengaruhi data.
B. Saran
Pembaca yang terhormat, dengan segenap kelmahan selaku
insane yang tak berdaya, kami sadar akan kelemahan kami, tugas yang dihapan
pembaca belumlah mencapai kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritikan
dan saran dari pembaca guna kami berbuat yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Mahsun,Prof. Dr. M.S. Metode
Penelitian Bahasa, terhadap strategi, metode dan tekniknya, Jakarta : PT Raja
Grapindo Persada, 2007
Sugiyono Prof. Dr., metode
penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kulaitatif dan R & D, Bandung
: Cv. Alfa Beta, 2009
No comments:
Post a Comment