3 December 2016

Motif Batik Khas Palembang

Batik Palembang Motif Songket
Proses pembuatannya batik Palembang sedikit berbeda dengan pembuatan batik di Jawa pada umumnya. Kalau di Jawa kain yang akan dibatik cukup disampirkan kemudian dibatik tetapi kalau Batik Palembang kainnya dibentangkan dengan kencang baru kemudian dibatik. Secara umum batik Palembang dibuat dengan dua cara, dicap dan ditulis, sama dengan teknik membatik pada umumnya. Namun saat ini juga dikembangkan batik dengan teknik printing.Batik Palembang menggunakan bahan sutra, organdi, jumputan, katun, dan blongsong.Untuk pewarnaan menggunakan warna cerah khas Melayu, seperti merah, kuning dan hijau terang.
Fungsi
A     Motif bunga mawar dalam desain kain songket memiliki arti perlambangan sebagai penawar malapetaka.Jenis kain songket yang memiliki motif bunga mawar biasanya dipakai sebagai kelengkapan upacara cukur rambut bayi sebagai selimut dan kain gendongannya. Motif bunga mawar pada kain songket digunakan dengan harapan kehidupan si anak yang akan datang selalu terhindar dari bahaya dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
B     Motif bungatanjung melambangkan keramah tamahan sebagai nyonya rumah juga sebagai lambang ucapan selamat datang kepada siapa saja.Kain songket yang mempunyai motif bunga tanjung biasa digunakan oleh nyonya rumah untuk menyambut tamu.
C     Motif bunga melati dalam desain kain songket melambangkan sopan santun, keanggungan dan kesucian.Kain songket yang memiliki motif bunga melati biasanya digunakan oleh gadis-gadis dalam lingkup kerajaan yang belum menikah karena motif bunga melati menggambarkan kesucian.
D     Motif pucuk rebung melambangkan harapan baik sebab bambumerupakan pohon yang tidak mudah rebah oleh tiupan angin kencang sekalipun. Motif pucuk rebung selalu ada dalam setiap kain songket sebagai kepala kain atau tumpal kain tersebut. Penggunaan motif pucuk rebung pada kain songket dimaksudkan agar si pemakai selalu mempunyai keberuntungan dan harapan baik dalam setiap langkah hidup.



Sejarah Batik Semarang dan Penjelasannya

Asal muasal berkembangnya batik Semarang tersebar ke seluruh Indonesia, berasal dari seorang menantu Sri Sultan Hamengkubuwono III yang berketurunan China bernama Tan Siauw Liem.Menantu keturunan China ini menikah dengan RA.Dinartiningsih yang kemudian mewarisi ilmu untuk membatik dan berkembang menjadi sebuah perusahaan pembuat batik yang pada akhirnya diwariskan oleh putrinya yang bernama R. Sri Murdijanti. Kemudian pada tahun 1942 sampai 1945 ketika perusahan batik Semarang ini maju, akhirnya di porak-porandakan oleh tentara Jepang pada masa tersebut. Dari beberapa referensi sejarah Semarang, ternyata kehancuran sentra batik di Semarang ini terjadi dua kali ketika pemerintah Belanda diserang oleh tentara Jepang dan ketika terjadi pertempuran lima hari masyarakat Semarang dengan tentara Jepang. Sejarah batik Semarang yang singkat tersebut tentunya jika kita perhatikan, hal tersebut menjadi sebuah tolak ukur yang mencerminkan karakteristik yang khas batik dari Semarang ini.
Motif Batik Semarang
Batik Semarang

Batik Semarang
Motif batik Semarang sangatlah natural, berasal dari ide kreatifitas yang terlahir dari para pengrajinnya. Tentunya pengrajin tersebut memiliki kebudayaan yang kental dengan ciri khas budaya Semarang, oleh karena itu motif yang sering ditampilkan dari batik Semarang yaitu beberapa gambar rumah adat istiadat, mesjid, tanaman, binatang, dan beberapa relief khas dari kota Semarang. Untuk pembakuan sebuah motif atau corak di Semarang belum direalisasikan layaknya kota Solo, Jogja, dan beberapa kota lainnya yang membuat batik dengan peresmian corak yang khas dari masing-masing kota. Hal tersebut menjadikan sebuah hal positif atau negatif bagi para pecinta batik tentunya, positifnya adalah bagi Anda yang menyukai corak natural yang memang murni dari ide kreatifitas pengrajin batik hal itu akan menghasilkan kesan yang indah. Akan tetapi, sebagian ada yang kurang menyukainya karena belum terlihat sebuah kesan cirikhas yang mencerminkan batik budaya yang berasal dari Semarang. Walaupun sebenarnya, dengan belum adanya sebuah pembakuan dari pemerintah setempat akan corak dan cirikhas batiknya, secara otomatis cirikhas tersebut sudah timbul dan memberikan kesan yang tersendiri bagi yang memperhatikannya.

Ciri khas batik Semarang
Ciri khas batik Semarang sangatlah unik, terdapat beberapa keunikan jika dilihat dari segi warna dan corak, yakni sebagai berikut:
  1. Warna yang dihasilkan mencerminkan sebuah perpaduan kebudayaan yang berasal dari budaya China, Indonesia, dan Belanda. Warna yang biasa mereka tampilkan adalah kesan warna cerah seperti budaya China yang pada umumnya menyukai warna cerah. Kemudian kadang kalanya warna merah maroon sering ditampilkan hal tersebut berasal dari kebudayaan Belanda yang sering menggunakan dominasi warna tersebut.
  2. Sejarah dari tanaman, binatang, dan beberapa cirikhas kota Semarang menjadikan sebuah corak yang unik dan hal itulah yang memang sangat mencerminkan sekali batik dari Semarang.
  3. Beberapa cerita legenda kebudayaan Semarang pun sering ditampilkan berupa gambaran sederhana, sehingga kesan cerita tersebut sangat menonjolkan arti dari Semarang itu sendiri.

MOTIF BATIK SOLO ARTI DAN MAKNANYA
Solo merupakan daerah kerajaan dengan segala tradisi dan adat istiadatnya selain itu Solo bisa dikatakan sebagai salah satu kota dengan motif batik yang beraneka ragam. Laweyan merupakan daerah dimana banyak sekali perajin batik berasal.Batik sudah menjadi darah daging bagi mereka, dan biasanya diturunkan dari leluhurnya.
Motif  batik yang diciptakan pun beranega ragam, dengan harapan dapat membawa kebaikan bagi pemakainya. Motif batik solo yang dikenal antara lain :

  • Parang Rusak Barong, Kawung dan Sawat. Motif batik ini dianggap sakral dan hanya dipakai oleh raja dan keluarganya.
  • Slobog. Slobog berarti longgar/besar. Batik ini biasa dipakai untuk melayat. Dan makna yang terkandung di dalam motif batik ini agar arwah seseorang yang meninggal tidak mendapat halangan dan dapat diterima kebaikannya.
  • Sidomukti. Batik ini biasanya berhubungan dengan pengantin. Umumnya motif bati ini dipakai untuk acara pernikahan. Dari artinya sendiri sido yaitu terus menerus dan mukti berarti bercukupan. Maksudnya agar yang memakainya dapat hidup bahagia dengan rejeki yang senantiasa tercukupi.
  • Truntum. Masih berhubungan dengan pernikahan, motif batik ini biasa dipakai oleh orang tua pengantin. Truntum sendiri berarti menuntun, jadi dimaksudkan agar dalam sebuah pernikahan orang tua selalu menuntun anaknya dalam mengarungi hidup baru sehingga kelak menjadi keluarga yang sakinah.
  • Satrio Manah. Batik ini biasa dipakai oleh wali pengantin pria pada saat prosesi lamaran/meminang. Makna dari motif batik ini supaya lamaran dapat diterima oleh pihak calon pengantin wanita beserta keluarganya.
  • Semen Rante. Dalam proses lamaran jika wali pengantin pria memakai motif Satrio Manah maka untuk pihak pengantin wanita memakai batik Semen Rante. Rantai sendiri menyiratkan sebuah ikatan yang kokoh, jadi harapannya bila lamarannya diterima pihak pengantin wanita menginginkan sebuah ikatan yang kuat dan kokoh sehingga tidak dapat dipisahkan.
  • Parang Kusumo. Batik ini dipakai oleh pengantin wanita pada saat upacara tukar cincin. Kusumo berarti bunga yang sedang mekar. Hakikatnya pengantin wanita sudah siaplahir maupun bathin  menikah.
  • Pamiluto. Dikenakan oleh ibu dari pihak mempelai wanita pada saat acara tukar cincin. Motif batik ini member arti agar ikatan pernikahan tidak dapat dipisahkan seperti mimin lan mintuno. Pamiluto berasal dari kata pulut.
  • Ceplok Kasatriyan. Dipakai sebagai kain dalam upacara kirab pengantin sebelum kedua mempelai duduk di kursi pengantin.
  • Semen gendong. Motif batik ini dikenakan setelah selesai upacara pernikahan dengan harapan segera mendapatkan keturunan yang soleh dan solehah.
  • Bondet. Berasal dari kata bundet. Dipakai oleh pengantin wanita pada saat malam pertama.

No comments:

Post a Comment