9 November 2016

MAKALA EKOLOGI TUMBUHAN



KATA PENGANTAR
Alhamdulilahhirobil’alamin washolaatu wassalaamu ‘ala’asysyrifil ‘anbiyaaki walmursaliina sayyidina Muhammad wa’ala alihi washobihi ajmain.
Tiada  ada frase yang lebih tepat untuk di ucapkan setela selesainya makala Ekologi Tumbuhan “Faktor Lingkungan Biotik dan Interaksinya” kecuali mengucap syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasul Muhammad SAW,beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.Makala Ekologi Tumbuhan “Faktor Lingkungan Biotik dan Interaksinya” di susun untuk menyongsong pelaksanan kuliah bagi mahasiswa yang diharapkan dapat memenuhi hasrat dan kebutuhan mahasiswa akan mata kuliah Ekologi Tumbuhan.
















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang...........................................................................................1
B.Rumusan Masalah.....................................................................................1
C.Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
FAKTOR LINGKUNGAN BIOTIK DAN INTERAKSINYA.......................2
1.1 Pengertian faktor Biotik.........................................................................3
1.2Interaksi antar Tumbuhan dalam Komunitas......................................8
1.3 Interaksi Hewan dan Tumbuhan dalam Komunitas.........................12
1.4 Tumbuhan Karnivora (Insektivora)……………………....................16
1.5 Manusia dalam lingkungannya ……………………………………...16
BAB III PENUTUP...........................................................................................16
1.Kesimpulan……………………………………………………………….....16
2.Saran………………………………………………………………………....16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17








BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar  Belakang
Lingkungan (environment) adalah salah satu faktor penting dalam interaksi makhluk hidup dalam sistem ekologi.
Lingkungan adalah sistem kompleks yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dan merupakan ruang tiga dimensi, dimana makhluk hidupnya sendiri merupakan salah satu bagiannya.
Lingkungan bersifat dinamis berubah setiap saat. Perubahan yang terjadi dari faktor lingkungan akan mempengaruhi makhluk hidup dan respon makhluk hidup terhadap faktor tersebut yang akan berbeda-beda menurut skala ruang dan waktu, serta kondisi makhluk hidup.
Lingkungan adalah suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari sejumlah faktor lingkungan yang dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu 1). lingkungan abiotik, seperti tanah/lahan, cahaya matahari, suhu udara, air, nutrien, hara, dan mineral dan 2). Lingkungan biotik yaitu makhluk hidup di sekitarnya.
B.          Rumusan Masalah
    1.Apa yang mempengaruhi faktor biotik
    2.Interaksinya pada tumbuhan dalam ekosistem
    3.Interaksinya pada hewan dalam ekosistem

C.  Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi syarat mata kuliah Ekologi Tumbuhan dan praktikumnya, dan untuk memberikan penjelasan tentang faktor lingkungan abiotik.


BAB II
PEMBAHASAN
FAKTOR LINGKUNGAN BIOTIK DAN INTERAKSINYA
     1.1 Pengertian faktor Biotik
          Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
faktor biotic juga meliputi tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi komunitas, dan biosfer tingkatan organisme  mahluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi saling mempengaruhi membentuk suatu system yang menunjukan kestuan secara lebih terperinci tingkatan organisasi mahluk hidup.
a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, satu jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
     1.      Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
 
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
d. Daun                                
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
     2.     Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.

c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya. Lihat Gambar

3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut. Perhatikan.

b. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
700 - 500 = 200batang
1990-1980 10 tahun= 20 batang/
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
Komunitas Komunitas dapat diartikan sebagai seluruh populasi yang menempati daerah yang sama. Di daerah tersebut, antarjenis makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya akan terjadi interaksi. Kemudian interaksi itu membentuk suatu kumpulan, di mana di dalamnya setiap individu menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dalam kumpulan tersebut terdapat suatu kerukunan untuk hidup bersama, toleransi kebersamaan, dan hubungan timbal balik yang menguntungkan dan ada pula yang merugika


1.2             Interaksi antar Tumbuhan dalam Komunitas
Dalam ekosistem, sesama  vegetasi saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Interaksi yang terjadi antara lain :
1.            Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme tumbuihan  dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya :pohon pinus dengan pohon jati



2.            Kompetisi
1.                 Merupakan interaksi  bersaing antara individu tumbuhan dengan individu tumbuhan lainnya dalam hal penggunaan sumber daya alam dan pemenuhan kebutuhan, seperti nutrisi, air, cahaya, ruang, dsb. Jadi kompetisi akan timbul jika individu tumbuhan mempunyai daur hidup dan keperluan lingkungan yang sama dengan individu tumbuhan lainnya, baik untuk jenis tumbuhan yang sama maupun yang berbeda jenis. Tumbuhan yang lebih efisien memamfaatkan sumber dayanya untuk bertahan, dan yang lainya tersingkir.
2.                 Contoh : pergantian jenis-jenis tumbuhan selama suksesi dalam bentuk seral-seralnya, yaitu dari jenis oportunis sampai ke jenis keseimbangan.
3.                 Amensalisme
4.                 Hubungan antara individu- individu populasi tumbuhan yang satu merasa dirugikan (tetapi sesaat ) sedangkan populasi yang lain tidak di rugikan(netral).
5.                 Contoh : Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik.
6.                 Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme tumbuhan yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
7.                 Simbiosis Mutualisme
8.                 Disebut juga simbiosis yang merupakan interaksi obligatori(wajib) yang di perlukan oleh kedua belah pihak yang berinteraksi karena keduanya saling memerlukan.


9.                 Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
10.            Tumbuhan penumpang ( seperti Epifit)
1.                 Merupakan kelompok tumbuhan yang memanfaatkan tumbuhan lain untuk tempat hidup secara menempel, jadi berbeda dengan parasit, tumbuhan ini mempunyai akar untuk menghisap air dan nutrisi yang terlarut dan mampu menghasilkan makanan sendiri.
2.                 Epifit ini cuma memerlukan peneduhan dan kelembapan dari tumbuhan lain sehingga mampu bertahan di saat kekeringan. Contoh : Pteridaceae.
Interaksi dua populasi tumbuhan yang memperoleh keuntungan dengan adanya asosiasi tersebut tetapi hubungan itu suatu keharusan.
11.            Parasitisme
12.            Hubungan antar organisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
13.            Contoh :  benalu dengan pohon inang.










1.3 Interaksi Hewan dan Tumbuhan dalam Komunitas
a. Perusakan
1.                 Merupakan interaksi antara tumbuhan dengan hewan dimana posisi tumbuhan berda pada posisi yang dirugikan karena tumbuhan dijadikan sebagai sumber makanan bagi hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan hewan pemakan tumbuhan dan daging (omnivora).Hewan tersebut memakan tumbuhan secara keseluruhan ataupun hanya sebagian tubuh tumbuhan.Selain dimakan, tumbuhan juga diinjak oleh hewan yang secra tidak langsung bisa mengakibatkan kerusakan pada tumbuhan.Dengan adanya interaksi yang seperti ini mengakibatkan dampak yang buruk bagi kehidupan tumbuhan.
         
2.                 B.Penyerbukan oleh hewan
3.                 Penyerbukan (polinasi) adalah suatu peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya dibantu oleh perantara (polinator)polinator bisa berupa manusia, angin, dan hewan.Hewan yang biasa menjadi perantara (polinator) pada proses penyerbukan tumbuhan adalah :
*                          Hewan dari kelompok serangga yang penyerbukan nya disebut Entomogami.Hewan dari kelompok  burung yang penyerbukan nya disebut Ornithogami.Hewan dari kelompok kelelawar yang penyerbukan nya disebut Kriptogami.




1.4 Tumbuhan Karnivora (Insektivora)
          Selain hewan yang memakan tumbuhan ternyata ada juga tumbuhan yang memakan hewan yaitu tumbuhan yang mampu mencerna hewan, umumnya berupa serangga seperti  lalat (Musca sp.) , nyamuk, kupu-kupu kecil, dan hewan kecil lainya. Tumbuhan ini biasanya memiliki organ berupa kantung yang berisi cairan hasil ekskresi berupa enzim proteolitik dan kantung ini adalah modifikasi dari organ daun dan habitatnya di  pegunungan yang berhawa sejuk. Misal : Bunga bangkai raflessia arnoldi yang bisa memakan serangga kecil yang terbang atau berada di sekitarnya, Nephentes sp.  Nephentes ampullaria,


1.5 Manusia dalam lingkungannya
Lingkungan hidup manusia terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan abiotik, artinya lingkungan hidup manusia tidak hanya ditentukan oleh benda hidup tetapi juga oleh hal-hal yang bersifat tidak hidup disamping kebudayaan dan prilakunya.
Manusia harus berjuang menaklukkan alam dan isinya agar dapat hidup, namun prilaku manusia pula yang menyebabkan terjadinya perubahan tatanan lingkungan.

1. Macam sumber daya alam
Sumber daya alam dapat dibagi menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources).
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan dan sumber daya alam biotik lainnya. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui misalnya minyak bumi, barang tambang, dan mineral lainnya.

2. Konservasi sumber daya alam
Manusia mempergunakan sumber daya alam, baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui, untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Keperluan akan sumber daya alam ini meningkat terus karena dua faktor utama :
1.                 pertumbuhan penduduk yang pesat.
2.                 Perkembangan peradaban manusia yang memerlukan sumber daya alam yang lebih banyak lagi.
Akibat penggunaan sumber daya alam yang tidak bijaksana dalam arti tidak memperhitungkan faktor lingkungan, timbul masalah besar bagi manusia sendiri, misalnya erosi,banjir, polusi, dan punahnya spesies hewan dan tumbuhan tertentu dari permukaan bumi. Bila peristiwa ini berlangsung terus dikhawatirkan manusia akan menghabiskan sumber daya alam.

Untuk itu perlu ada usaha agar sumber daya alam tersedia sebanyak mungkin, dan usaha ini dikenal sebagai usaha konservasi lingkungan. Konversi lingkungan meliputi : konservasi air, tanah, hutan, mineral, dan maragasatwa.

3. Pertambahan penduduk dan sumber daya alam
Penduduk bumi pada tahun 1975 diperkirakan berjumlah 3.967 juta jiwa, dan pada tahun 2000 mendatang diperkirakan akan mencapai 6.253 juta jiwa. Pertambahan penduduk ini diduga disebabkan oleh :
            a.Pertambahan jumlah kelahiran (natalitas) yang lebih besar daripada jumlah       kematian(mortalitas).
            b.Penurunan angka kematian, pertambahan penduduk yang sangat pesat                       sudah dapat dipastikan akan meningkatkan keperluan sumber daya alam                       bagi manusia. Sampai saat ini telah banyak ditemukan sumber daya alam                   dan bahan tambang lainnya diseluruh bagian dunia. tetapi tidak semua             Negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang sama. Hal ini                              disebabkan antara lain karena tidak meratanya penyebaran sumber daya                      alam dibumi. Disamping itu, jumlah penduduk suatu Negara dan                          kemampuan tekhnologi yang dimilikinya turut mempengaruhi kemakmuran     suatu Negara. Cepat atau lambat, habisnya sumber daya alam akan                       tergantung pada jumlah pemakainya, yaitu penduduk bumi.

4. Pencemaran lingkungan
Saat ini manusia telah menikmati sumbangan tekhnologi yang telah berhasil menunjang kehidupannya, tetapi manusia juga harus menghadapi akibat negatifnya. Akibat negatif tekhnologi tersebut bersama dengan adanya peledakan penduduk telah menimbulkan krisis lingkungan pada manusia.
Akibat dari krisis lingkungan diantaranya tampak jelas pada kesehatan manusia. Penyebab polusi (polutan) masuk kedalam tubuh melalui udara yang dihirup, melalui makanan yang kita makan sehari-hari dan melalui suara yang kita dengar. Semua polusi tersebut jelas berpengaruh langsung pada manusia.
Polutan dapat digolongkan kedalam dua macam, yaitu yang bersifat kuantitatif (quantitative pollutant) dan yang bersifat kualitatif (qualitative pollutant).
Polutan yang bersifat kuantitatif adalah substansi yang secara alamiah terdapat dialam lingkungan, tetapi jumlahnya meningkat karena adanya kegiatan manusia. Contohnya adalah berbagai unsure yang ada didalam, seperti karbon, nitrogen, dan fosfor dalam siklus yang berlangsung terus menerus. Karena kegiatan manusia, unsur tersebut menjadi bertambah sehingga kemungkinan besar siklusnya pun akan terganggu.
Polutan yang bersifat kualitatif adalah sintetis yang dihasilkan oleh kegiatan hidup manusia. Contohnya adalah substansi sintetis buatan manusia, seperti pestisida, detergen, dan lain-lain yang masuk kedalam lingkungan hidup manusia.

a.Polusi udara
Polusi udara mempunyai sumber yang beraneka ragam. Dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dikeluarkan polutan yang berbentuk gas, yaitu karbon monoksida (CO), nitrogen oksidan, belerang oksida, hidrokarbon dan partikel padat.

Karbon monoksida dapat menyebabkan hemoglobin terganggu. Fungsi hemoglobin pada butir darah merah untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya keseluruh tubuh. Jika terganggu karena terikatnya CO pada hemoglobin maka tubuh kekurangan oksigen.
Belerang oksida banyak menimbulkan penyakit pada saluran pernafasan, seperti asma, bronchitis yang sering diikuti dengan emphysema dan menyempitnya cabang-cabang bronkhioli yang akan mengurangi laju pertukaran gas CO2  dan O2.
  b.Polusi air dan tanah.
Polusi air didalam tanah karena polutan tertentu dapat membinasakan mikroorganisme yang terdapat pada tanah dan perairan yang sebenarnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam siklus materi pada suatu ekosistem.
Peningkatan produksi pertanian untuk mengimbangi kebutuhan penduduk yang meningkat, juga menghasilkan lebih banyak lagi polutan, seperti pestisida, herbisida, dan nitrat. Polutan tersebut tidak hanya mencemari sungai, danau, dan sepanjang pantai saja, tetapi juga masuk kedalam air tanah

  c.Polusi udara
kebisingan yang berlangsung sehari-hari, dengan berkembangnya tekhnologi dan pertumbuhan penduduk yang pesat, diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam waktu 20 tahun yang akan datang. Kuat lemahnya suara dapat diukur dengan satuan decibel(db). Percakapan biasa berkekuatan 60 db, bila meningkat menjadi keributan kekuatannya menjadi 80 db. Kereta api sebesar 95 db, sedangkan petir atau halilintar adalah 120 db.

Akibat yang dapat timbul karena pengaruh suara dengan kekuatan tinggi adalah hilangnya daya dengan secara permanen. Suara dengan kekuatan 90 db dapat berpengaruh terhadap saraf otonom (saraf tidak sadar) dengan gejala perubahan tekanan darah, denyut nadi, kontraksi perut dan usus, sakit perut dan lain-lain.















Bab III
PENUTUP
     A.Kesimpulan
Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu kelompok organisme produsen, konsumendan pengurai.Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau bendamati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu,kelembaban, udara, serta matahari.
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan,hewan maupun manusia. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik jugameliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi.Manusia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan baik dari segi positif maupun dari segi negatifnya. Telah dijelaskan juga bahwa manusia merupakan makhluk yang hidup memerlukan lingkungan untuk hidup.


B.Saran
Saran kami, karena bumi hanya ada satu maka marilah kita jaga bersama-sama. Karena jika lingkungan kita semakin hari semakin rusak maka kita tidak akan bisa bertahan lama di bumi ini yang sudah semakin tua.
Banyak cara untuk menjaga lingkungan kita, dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui. Dan juga melalui pencarian sumber energi baru yang lebih ramah lingkungan. Dengan begitu kita bisa memperpanjang waktu untuk dapat tinggal di bumi kita ini.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
Artikel  http://www.sridianti.com/pengertian-faktor-abiotik.html
http : dewaputu.co.cc
Pratiwi, D.A 1998.






No comments:

Post a Comment