KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga mampu menyelesaikan makalah mata kuliah Kompetensi Dasar Mengajar
yang tepat pada waktunya dengan judul “Teknik
Analisis Data”.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan penelitian tindakan
kelas. Diharapkan makalah ini dapat memberikan
informasi kepada para pembaca umumnya khususnya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, disampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amiiin..
Lubuklinggau,
April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep
Dasar Penelitian Tindakan Kelas............................................................ 2
2.2 Jenis-jenis
Penelitian Tindakan Kelas................................................................... 4
2.3 Metodologi
Penelitian dan prosedur perencanaan Pelaksanaan Tindakan Kelas. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan............................................................................................................. 18
3.2
Saran................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari
jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah (Tri Wahyulis,
2010). Untuk itu didalam suatu penelitian
dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data
yang telah terkumpul. Data yang sudah terkumpul namun belum dianalisis
merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti
bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan
penting dalam penelitian. Data yang yang dapat dikumpulkan banyak sekali
seperti catatan di lapangan,
gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah
mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengategorikannya.
Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan tema dan
hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif oleh karena
itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting
karena dengan analisislah suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna
untuk masalah penelitian. Data yang telah
dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis
terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam
Wahyulis, 2010).
Walaupun begitu penting dalam dunia
pendidikan, analisis data merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan
dan pemahaman tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Menurut Nasution (dalam Sugiyono,
2010: 88) “melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja
keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang
tinggi.tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis,
sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok
dengan sifat penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh
peneliti yang berbeda”. Dari paparan diatas, dapat dikatakan bahwa analisis
data memang memerlukan kemampuan khusus dalam melaksanakannya. Tidak semua
orang dapat melakukan penganalisisan data dengan baik. Tergantung tingkat
pemahaman dan kemampuan intelegensi yang dimilikinya.
Melihat kondisi ini, selaku mahasiswa yang nantinya akan
bermuara pada kegiatan penelitian yang akan dilakukan, tentu menjadi hal yang
penting dalam memahami konsep analisis data. Menyimak lebih dalam mengenai hal yang dipaparkan diatas,
penulis bermaksud memberikan sebuah gagasan berupa pembuatan karya tulis
(makalah) yang berjudul “Teknik Analisis Data”.
Karya tulis ini diharapkan mampu memeberikan tambahan informasi kepada pembaca
khususnya mahasiswa mengenai pengertian, analisis data, bentuk data yang
dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah penganalisisan serta
bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis untuk dilakukan implementasi dalam konteks
belajar mengajar di bangku perkuliahan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat
diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.
- Apakah yang dimaksud dengan analisis data?
- Apa saja bentuk data yang dianalisis?
- Bagaimanakah teknik analisis data?
- Bagaimanakah lagkah-langkah analisis data?
- Bagaimanakah penginterprentasi data hasil analisis?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka dapat
diuraikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini sebagai
berikut.
1. Mendeskripsikan pengertian analisis data.
2. Mendeskripsikan bentuk data
yang dianalisis.
3. Mendeskripsikan teknik analisis
data.
4. Mendeskripsikan lagkah-langkah
analisis data.
5. Mendeskripsikan penginterprentasi
data hasil analisis.
1.4 Manfaat
Manfaat
yang diharapkan dari luaran karya tulis ini sebagai berikut.
1.
Bagi Mahasiswa
Mampu dipahaminya pengertian dan deskripsi mengenai analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis. Sehingga mampu menciptakan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknik analisis data dalam penelitian.
2.
Bagi Penulis
Menambah pemahaman mengenai pengertian, analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis untuk dilakukan implementasi dalam konteks
belajar mengajar di bangku perkuliahan.
3.
Bagi Pembaca
Menambah wawasan baru mengenai pengertian analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan penganalisisan data.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006:
88) mengemukakan bahwa “Data analysis is
critical to the qualitative research process. It is to recognition, study, and
understanding of interrelationshp and concept in your data that hypotheses and
assertions can be developed and evaluated” Analisis data merupakan hal yang
kritis dalam proses penelitian kualitatif, data sehingga hipotesis dapat
dikembangkan dan dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam Sugiyono, 2006: 89)
menyatakan bahwa analsis dalam penelitian jenis apapun, adalah
merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara
sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan
hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Selanjutnya
Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan paparan para ahli diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk
pola pikir untuk melaksanakan
mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi, sehingga karakteristik
atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk
menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data
merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memproleh temuan-temuan hasil
penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah,
bila dianalisis dengan teknik-teknk yang tepat. Data yang belum dianalisis
merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti
bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan
penting dalam penelitian. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu
dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan
data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan
data bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.
2.2 Jenis Data
yang Dianalisis
Seperti yang diketahui bahwa,
penelitian dilakukan untuk mendapatkan data. Data yang didapatkan peneliti
beragam. Macam-macam data yang dimaksud oleh Sugiyono (2011: 5-8) dijelaskan
dalam gambar sebagai berikut.
Gambar 1. Macam Data Penelitian
Berdasarkan
gambar diatas dapat dikatakan bahwa secara garis besar jenis data dibedakan
atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang
berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto
(Sugiyono, 2011: 7). Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak.
Data semacam ini diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, atau penilaian kualitatif.
Keberadaan data bermuatan kualitatif
adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau rekaman kata-kata, kalimat,
atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan pertanyaan terbuka,
observasi partisipan, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau
peninggalan. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan
data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari
jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang
diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah.
Contoh data seperti ini adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil
tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau wawancara terstruktur. Adapun
data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor yang diperoleh
melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor skala motivasi,
skor timbangan, dan semacamnya. Selanjutnya data kualitatif dibedakan atas data
kualitatif emperis dan data kualitatif bermakna. Dimana data kualitatif emperis
merupakan data sebagaimana adanya (tidak diberi makna) dan data kualitatif
bermakna adalah data dibalik fakta yang tampak. Selanjutnya yaitu data
kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit dan data kontinum. Data diskrit
atau data nominal merupakan data kualitatif yang satu sama lain terpisah, tidak
dalam satu garis kontinum. Sedangkan data kontinum merupakan data kualitatif
yang satu sama lainnya saling berkesinambungan dalam satu garis. Kemudian data
kontinum dijabarkan kembali menjadi data ordinal, interval dan ratio. Data
ordinal merupakan data kualitatif yang berbentuk peringkat/ranking. Kemudian
data interval merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama, tetapi
tidak mempunyai nilai nol absolut. Dan data ratio merupakan data kualitatif
kontinum yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut/mutlak.
2.3
Teknik-teknik Analisis Data
Teknik analisis data ada dua, yaitu
teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Bagi data yang
bersifat kuantitatif (numerical)
tentu saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan
ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002: 296). Untuk analisis data kuantitatif
dalam penggunaan statistik deskriptif dapat disesuaikan dengan ruang lingkup
yang hendak dicapai. Apakah mengharuskan data untuk memiliki normalitas,
homogenitas atau syarat lainnya. Wina menyebutkan pula, untuk mempermudah kerja
dalam penganalisisan data, sudah terdapat perangkat lunak komputer berupa SPSS.
Perangkat ini dapat membantu mempercepat kegiatan penganalisisan data yang
dikehendaki. Teknik analisis data kuantitatif berbeda dengan
kualitatif. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik,
terdapat dua macam statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu
statistik deskriptif dan inferensial.
a.
Deskriptif
· Mengukur
tedensi sentral
Mean
Median
Modus
· Mengukur variabilitas
Quartil
Desil
Persentil
Standar deviasi
Varian
· Penyajian data
Tabel, Diagram, Grafik
b.
Inferensial
· Parametrik
Statistik
parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang digunakan untuk
menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja. Diartikan pula ilmu
statistik yang berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas
parameter-parameter populasi; jenis data interval atau rasio; distribusi data
normal atau mendekati normal (Asep, tt). Statistik
parametrik tidak dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang
akan dianalisis tidak menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin
di analisis harus ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud
adalah data ubah mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat dilakukan dengan
mengubah data ke dalam bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik
(membagi, menambah, atau mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala
data dari nominal menjadi interval. Spesifikasi ini disebabkan karena metode
statistik parametrik memiliki tingkat akurasi ketepatan yang lebih tinggi
dibandingkan statistik non parametrik (akan dijelaskan selanjutnya). Untuk
itulah penyajian data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk mendapatkan
analisis data yang akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas,
Homogenitas, Uji T, dan Anava.
· Non-parametrik
Statistik nonparametrik disebut juga
statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk
sebaran parameter populasi. Statistik nonparametrik dapat digunakan pada data
yang memiliki sebaran normal atau tidak. Statistik nonparametrik biasanya
digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal atau ordinal. Keunggulan
dari statistik nonparametrik yaitu, tidak membutuhkan asumsi normalitas; secara
umum metode statistik non-parametrik lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah
dimengerti jika dibandingkan dengan statistik parametrik karena
ststistika non-parametrik tidak membutuhkan perhitungan matematik yang rumit
seperti halnya statistik parametrik; statistik non-parametrik dapat digantikan
data numerik (nominal) dengan jenjang (ordinal); kadang-kadang pada statistik
non-parametrik tidak dibutuhkan urutan atau jenjang secara formal karena sering
dijumpai hasil pengamatan yang dinyatakan dalam data kualitatif; pengujian
hipotesis pada statistik non-parametrik dilakukan secara langsung pada
pengamatan yang nyata. Walaupun pada statistik non-parametrik tidak terikat
pada distribusi normal populasi, tetapi dapat digunakan pada populasi
berdistribusi normal. Contoh statistik nonparametrik yaitu Kolerasi Spearman (Spearman Rank Order Correlation) dan Chi
Square.
Berbeda halnya dengan analisis data
kualitatif. Menurut Sugiyono (2010) analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
a.
Analisis
Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan
analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap
data hasil studi pendahuluan yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian
ini masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki dan selama di
lapangan.
b.
Analisis Selama
di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan
Analisis data dalam penelitian
kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneiti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu
sihingga dipeoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (dalam,
Sugiyono 2010), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu
data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan Conclusion
Drawing / Verification.
· Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data
berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari
pola dan temanya. Misalkan pada bidang
pendidikan, setelah peneliti memasuki setting sekolah sebagai tempat
penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti akan memfokuskan pada murid yang
memiliki kecerdasan tinggi dengan mengkatagorikan pada aspek gaya belajar,
perilaku social, interalsi dengan keluarga dan lingkungan.
· Data Display (penyajian data)
Data display
berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering digunakan
dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk
memahami apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
dipahami.
· Conclusion Drawing / Verification
Langkah
terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di
lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya belum
jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan kausal / interaktif dan hipotesis / teori.
2.4
Langkah-langkah Analisis Data
Menurut Sukardi (2003), ada beberapa
langkah yang perlu dilalui agar proses analisis menjadi lebih terarah, yakni
skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji statistika.
a.
Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada
setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrumen yang telah disebarkan.
Setiap item pertanyaan yang dimunculkan
pada instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket
disebarkan aternatif jawaban yang diberikan
masih berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantifikasikan.
Pada tahap ini peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif
jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
· Selalu :
3
· Belum tentu : 2
· Tidak :
1
b.
Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya
ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor
secara sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh. Apabila
analisis data membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom
yang berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan
dapat menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan,
tergantung pada tujuan analisis data yang hendak dicapai.
c.
Mendeskripsikan
data
Mendeskripsikan data adalah
menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden,
sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau seseorang yang tertarik dengan
hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data yang paling sederhana dan sering
digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah mmenganalisis data yang ada
dengan menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara
deskriptif dapat mendeskripsikan data secara lebih ringkas, sederhana, dan
lebih mudah dimengerti. Yang termasuk analisis deskriptif antara lain mean,
median, modus, quartil, desil, persentil, standar deviasi, dan varian.
d.
Melakukan uji
statistika
Uji statistika atau analisis
inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Penggunaan
rumus atau aturan-aturan tersebut hendaknya mampu mengukur dan sesuai dengan
tujuan atau hasil penelitian yang ingin peneliti capai.
2.5
Menginterprestasikan
Penafsiran atau interpretasi tidak lain
dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran
data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran
merupakan aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian dari
analisis. Interpretasi data perlu dilakukan untuk memberikan arti mengenai
hasil dari analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Moh.Nazir
(dalam, Wahyulis 2010) ada beberapa pengertian penafsiran data adalah sebagai
berikut.
a. Penafsiran
adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang
dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan
penjelasan tang terperinci dengan tujuan untuk untuk menegakkan keseimbangan
suatu penelitian, dalam pengertian menghubungkan hasil suatu penelitan dengan
penemuan penelitian lainnya, Untuk membuat atau menghasilkan suatu konsep yang
bersifat menerangkan atau menjelaskan.
b. Penafsiran
dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif menjadi suatu hipotesis
untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya. Misalnya,
seorang peneliti sesang mempelajari sikap dari para transmigran yang berasal
dari Jawa Timur, Bali terhadap penduduk setempat di Aceh, maka dari data
penelitian di Aceh perlu dibuat penafsiran untuk menyajikan kesinambungan
penemuan tentang pengaruh pergaulan pribadi antara anggota transmigran dari
kelompok sosial yang berbeda tersebut di daerah lain, misalnya di Sulawesi
dengan penemuan di Aceh.
Untuk itu, penafsiran data sangat
penting kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas
analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang
diturunkan oleh peneliti terhadap data.
Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan
beberapa teknik menginterpretasikan hasil analisis data kualitatif adalah sebgai
berikut.
a. Memperluas analisis dengan mengajukan
pertanyaan. Hasil analisis mungkin masih miskin dengan makna, dengan pengajuan
beberapa pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat maknanya. Pertanyaan dapat
berkenaan dengan hubungan atau perbedaan antara hasil analisis, penyebab,
aplikasi dan implikasi dari hasil analisis.
b. Hubungan temuan dengan pengalaman
pribadi. Penelitian tindakan sangat erat kaitanya dengan pribadi peneliti.
Temuan hasil analisis bisa dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman pribadi
peneliti yang cukup kaya.
c. Minat nasihat dari teman yang kritis.
Bila mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisis, mintalah
pandangan kepada teman yang seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
d. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan
literatur. Factor eksternal yang mempunyai kekuatan dalam memberikan
interpretasi selain teman, atau kalau mungkin ahli adalah literature. Apakah
makna dari temuan penelitian menurut pandangan para ahli, para peneliti dalam
berbagai literature.
e. Kembalikan pada teori. Cara lain utuk
menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah hubungkan atau tinjaulah
dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu
dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan
data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif
dan data bermuatan kuantitatif
Teknik analisis data ada dua, yaitu
teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif yaitu
teknik analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik, meliputi statistik
deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris
dan non parametris. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum
penelitian, selama penelitian, dan sesudah penelitian yang meliputi analisis
sebelum di lapangan, teknik analisis selama di lapangan model Miles dan
Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.
Secara garis
besar, analisis data meliputi 4 langkah, yaitu : Persiapan (scoring), tabulasi, mendesktripsikan
datadan melakukan uji statistika. Penafsiran data sangat penting
kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena kualitas analisis
dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan
oleh peneliti terhadap data.
DAFTAR PUSTAKA
Prihanto, Asep. tt. Pengantar Statistik Non Parametrik.
Bandung: Universitas Brawijaya.
Sanjaya, Wina. 2002. Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono. 2006. Memahami
Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode
Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodelogi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Wahyulis, Tri. 2010. Analisis
Data. Malang: Tidak diterbitkan
http://ketutyoginugraha.blogspot.co.id/2013/12/makalah-analisis-data_5241.html
No comments:
Post a Comment