16 October 2016

Ilmu Nutrisi dan Kosep Para Ahli



Sejarah Ilmu Nutrisi
          Ilmu nutrisi adalah ilmu yang mempelajari pemilihan dan konsumsi makanan dan pemanfaatan zat makanan untuk mempertahankan kelestarian hidup dan keutuhan alat tubuh (pembaharuan sel sel tubuh yang aus atau terpakai) dan untuk memenuhi tujuan tujuan produksi.
            Kebutuhan akan zat makanan untuk mempertahankan kelestarian hidup dan kebutuhan alat tubuh dinamakan kebutuhan hidup pokok ( maintenance requirement). Kebutuhan akan zat makanan untuk tujuan produksi disebut kebutuhan produksi. Yang dimaksud kebutuhan produksi adalah kebutuhan akan zat makanan di atas kebutuhan hidup pokok yang dapat dimanfaatkan untuk proses proses produksi, misalnya untuk pertumbuhan, reproduksi , produksi telur, produksi air susu, produksi wol,atau produksi tenaga.
            Sama halnya dengan ilmu ilmu lain, Ilmu nutrisi tentu mempunyai sejarah. Sejarahnya cukup panjang.
            Gairah untuk mengetahui proses proses yang dialami bahan makanan di dalam tubuh mungkin telah ada sejak dunia ada manusia. Di jaman Mesir purba, secra empiris orang mulai mengenal hubungan antara makanan dengan penyakit. Manfaat makanan bagi penyembuhan penyakit penyakit tertentu mulai dikaji. Beberapa tahun yang lalu, para ahli Filsafat bangsa yunani telah mencoba menerangkan rahasia penggunaan makanan. Pendekatan mereka umumnya tidak dilandasi eksperimen namun demikian banyak teori yang lahir di jaman itu masih berlaku hingga kini.

Konsep Pemikiran Para Ahli Sejarah Ilmu Nutrisi
1. Hipocrates (460 -359 sm)
Hippocrates, pemikir ilmu kesehatan modern, mengungkapkan biarkan makanan menjadi obat Anda dan biarkan obat menjadi makanan Anda. Pemikiran Hippocrates tersebut sekarang digali ulang sebagai landasan mengapa kita seharusnya memilih makanan.
Hippocrates, berpendapat bahwa tidak semua pengeluaran dari tubuh dapat diukur berupa zat padat dan zat cair, sebagian akan terbuang sebagai gas gas ekspirasi. Selain tiu ada kehidupan lain yang berupa panas. Buah pikiran ini banyak yang mencemoohkan, terutama tentang kehilangan berupa panas.
2. Socrates ( 470- 399 sm)
          Socrates mengemukakan pendapat bahwa peranan zat makanan yang utama ialah untuk mengganti kehilangan zat makanan dari tubuh .
3. Leonardo da Vinci ( 1452 – 1519)
Leonardo da Vinci merupakan salah satu orang yang luar biasa pada jaman Renaissance, yang membuat gambar yang luar biasa mengenai anatomi manusia.
Leonardo da Vinci juga menyatakan bahwa jika zat makanan yang diperoleh dari bahan makanan tidak sama jumlahnya dengan yang dikeluarkan tubuh, kelestarian hidup akan terganggu. Buah pikiran ini merupakan landasan bagi perkembangan pengetahuan tentang neraca zat makanan ( Nutrient Balance), yang dikenal sekarang. Neraca tersebut dapat bernilai negative, nol atau positif. Neraca negative berarti tubuh kehilangan zat makanan sedangakan neraca positif mengandung makna bahwa tubuh memperoleh tambahan zat makanan.
4. Santorius ( 1561- 1639)
            Santosrius membuat timbangan yang sangat peka. Dikatas timbanagn itu dia berolah raga. Hasil yang diperolehnya setelah berolahraga , dia menjadi gerah, berkeringat, frekuensi pernapasannya bertambah dan bobotnya susut.
            Percobaan tersebut menjadi dasar bagi perkembangan metode yang biasa dipakai untuk mengukur produksi panas, yaitu metode kalori meter hewan ( Animal calorimetry). Metode ini dipakai untuk mengukur kebutuhan tubuh akan energi.
5. John Mayow ( 1643- 1734)
          John Mayow mengemukakan bahwa pernapasan maupun pembakaran menghasilkan sesuatu yang menyebabkan udara tidak cocok lagi bagi nyala api atau kehidupan.
          John Mayow menduga bahwa pada proses pernapasan ada sesuatu yang diambil dari udara, yaitu zat yang menyebabkan darah arteri lebih merah dari pada darah vena.




No comments:

Post a Comment