BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Penelitian Kualitatif adalah study yang
meneliti kualitas hubungan, aktivitas, situasi, atau berbagai
material.Penelitian Kualitatif lebih
menekankan pada deskriptif holistik, yang menjelaskan secara detail tentang
kegiatan atau situasi apa yang sedang berlangsung dari pada membandingkan efek
perlakuan tertentu, atau menjelaskan tentang sikap atau perilaku orang. Menurut
Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang
berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti
kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya
melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi
sosial mereka (Danim, 2002). Penelitian kualitatif mengkaji perspektif
partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari
sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian
kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa definisi metode penelitian kualitatif ?
2.
Apa tujuan dan manfaat penelitian kualitatif ?
3.
Apa jenis-jenis penelitian kualitatif ?
4.
Bagaimana langkah-langkah penelitian
kualitatif ?
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui definisi penelitian
kualitatif.
2.
Untuk mengetahui tujuan dan manfaat penelitian
kualitatif.
3.
Untuk mengetahui jeni-jenis
penelitian kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN RANCANGAN
PENELITIAN KUALITATIF
A. Pengertian Penelitian
Kualitatif Penelitian berasal dari bahasa inggris research (re: kembali, dan
search: mencari), dengan demikian research berarti mencari kembali. Sehingga,
penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara
ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta tau
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan
menaikan tingkat ilmu dan teknologi.[3] Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang dimaksudkan untuk mengungkap gejala secara holistik-kontekstual (secara
menyeluruh dan sesuai konteks/apa adanya) melalui pengumpulan data dari latar
alami sebagai sumber langsung dengan instrumen kunci penelitian itu sendiri.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong ”penelitian kualitatif” adalah
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.[4] Istilah penelitian
kualitatif menurut Kirk dan Miller pada mulanya bersumber pada pengamatan
kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif, lalu mereka
mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kaasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Sedangkan penelitian kualitatif
menurut Jane Richie, adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan
perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, prilaku, persepsi, dan
persoalan tentang manusia yang diteliti.[5] Penelitian kualitatif ini
dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.Contohnya dapat berupa
penelitian tentang kehidupan, riwayat dan perilaku seseorang, peranan
organisasi pergerakan nasional, atau hubungan timbal balik.[6] Kajian
penelitian kualitatif berawal dari kelompok ahli sosiologi dari “mazhab
Chicago” pada tahun 1920-1930, yang memantapkan pentingnya penelitian
kualitatif untuk mengkaji kelompok kehidupan manusia. Pada waktu yang sama,
kelompok ahli antropologi menggambarkan outline dari metode karya lapangan;
yang melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan
budaya masyarakat setempat. Dari awal, tampak bahwa penelitian kualitatif
merupakan bidang penyelidikan tersendiri. Bidang ini bersilang dengan disiplin
dan pokok permasalahan lainnya. Suatu kumpulan istilah, konsep, asumsi yang
kompleks dan saling terkait meliputi istilah penelitian kualitatif. Dalam
penelitian tidak lepas dari rancangan, tetapi pada rancangan penelitian
kualitatif dalam pendidikan, penelitiannya bersifat sementara karena ketika
penelitian berlangsung, peneliti secara terus menerus menyesuaikan rancangan
tersebut dengan proses penelitian dan kenyataan yang terjadi di lapangan
khususnya di dalam dunia pendidikan. Jadi berbeda dengan proses penelitian
kuantitatif yang disusun secara ketat dan kaku sebelum penelitian dilaksanakan.
Hal ini disebabkan karena:
1.
Peneliti kualitatif belum dapat membayangkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan
yang akan dijumpai di lapangan;
2. Peneliti
belum dapat meramalkan sebelumnya tentang perubahan yang terjadi ketika terjadi
interaksi antara peneliti dan kenyataan yang diteliti;
3.
Bermacam-macam sistem nilai yang terkait berhubungan dengan cara yang tidak
dapat diramalkan.[7]
B. Ciri-ciri
Penelitian Kualitatif Sekadar memberikan gambaran dan penjelasan menegenai penelitian kualitatif, ada baiknya
dikemukakan cirri-ciri pokok penelitian. Ada lima ciri pokok dari penelitian
kualitatif:[8]
1.
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
langsung. Situasi pendidikan baik dalam
lingkungan keluaraga, sekolah dan masyarakat, sebagaimana
adanya (alami) tanpa dilakukan perubahan dan intervensi oleh peneliti, merupakan objek bagi penelitian kualitatif.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam situasi pendidikan terutama peristiwa
sosial, dalam arti interaksi manusia, seperti interaksi
siswa-siswa, guru-guru, siswa-lingkungan, merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi kelokasi
tersebut, memahami dan mempelajari, perilaku insane tersebut dalam konteks lingkungannya, sebagaimana yang
ditunjukkannya.
2. Penelitian
kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari penelitian kualitatif seperti hasil pengamatan, hasil
wawancara, hasil pemotretan, cuplikan tertulis
dari dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian,
tidak dituangkan dalam bentuk dan
bilangan statistik.
3.
Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil
4.
Penelitian kualitatif sifatnya induktif.
5.
Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Penelitian kualitatif memiliki ciri
atau karakteristik yang
membedakan dengan penelitian jenis lainnya. Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil
dari mensintesakan pendapatnya Bog dan Biklen
dengan Lincoln dan Guba ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
1.
Penelitian kualitatif menggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu
keutuhan (enity).
2.
Penelitian kualitatif intrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau
dengan bantuan orang lain.
3.
Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.
4.
Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif.
5.
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan
teori subtantif yang berasal dari data.
6.
Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar)
bukan angka-angka.
7.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil.
8.
Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitian nya atas dasar
fokus yang timbul sebagai masalah
dalam peneltian.
9.
Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas, dan objektivitas
dalam versi lain dibandingkan dengan
yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
10. Penelitian
kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara).
11. Penelitian
kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang
diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
C.
Bentuk-bentuk Rancangan Penelitian Kualitatif
1.
Grounded The
Tory (Teoretisasi Data) Rancangan teori grounded
merupakan prosedur penelitian kualitatif yang sistematik, dimana peneliti
melakukan generalisasi satu teori yang menerangkan konsep, proses, tindakan,
atau interaksi mengenai suatu topik pada level konseptual yang luas. Tujuan
grounded theory yaitu untuk menentukan kondisi yang memunculkan sejumlah
tindakan/interaksi yang berhubungan dengan suatu fenomena dan akibatnya.[9]
Dalam dunia pendidikan teori ini digunakan untuk meneliti bagaimana proses
kegiatan pengajaran, proses bimbingan, pengelolaan kelas/manajemen kelas, dan
bagaimana hubungan antara guru dan siswa di sekolah.
2.
Rancangan Penelitian Etnografik Rancangan penelitian etnografik merupakan
prosedur penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan, menganalisa, dan
menginterprestasi pola prilaku, kepercayaan, dan bahasa bersama dari sekelompok
budaya yang berkembang pada seluruh waktu. Dalam lingkungan pendidikan
penelitian ini dirancang untuk meneliti tentang bagaimana kurikulum yang
diterapkan, serta metode apa yang digunakan guru untuk mengajar.
3.
Rancangan Penelitian Naratif Dalam rancangan ini, seorang peneliti
mendeskripsikan kehidupan individual, mengumpulkan dan menceritakan informasi
tentang kehidupan individu-individu, serta melaporkannya secara naratif tentang
pengalaman-pengalaman mereka.Dalam bidang pendidikan misalnya, meneliti
bagaimana perkembangan psikososial anak didik serta aktifitas-aktifitasnya baik
di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
4.
Rancangan Study Kasus Penelitian dalam rancangan study kasus dilakukan untuk
memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu/subyek
yang diteliti. Penelitian ini lebih mementingkan proses dari pada hasil, lebih
mementingkan konteks dari pada suatu variabel khusus, lebih ditunjukan untuk
menemukan sesuatu dari pada kebutuhan konfirmasi. Penelitian ini menganalisa
bagaimana keadaan individu peserta didik, dalam persoalan sosialnya maupun pola
kehidupannya baik dalam hal pergaulan maupun sikap di dalam masyarakat.
5.
Rancangan Metode Campuran Dalam penelitian metode campuran, peneliti mengkombinasikan data kuantitatif dengan
data kualitatif, yaitu untuk menerangkan dan mengeksplor problem penelitian
dengan cara terbaik. Rancangan metode ini merupakan prosedur untuk mengumpulkan
data kuantitatif dan data kualitatif dalam satu penelitian tunggal, dan untuk
menganalisa dan melaporkan data ini berdasarkan prioritas, sekuensi, dan level
integrasi informasi. Biasanya rancangan ini ditujukan dalam pengisian hasil
studi/nilai akhir sekolah, menganalisis nilai siswa, serta untuk menentukan
pengembangan diri masing-masing siswa selama mengkuti pembelajaran.
6. Rancangan Penelitian Tindakan (Action
Research) Penelitian ini memanfaatkan data kuantitatif dengan data kualitatif
seperti metode campuran, akan tetapi fokusnya lebih merupakan terapan. Tujuan
penelitian ini dalam dunia pendidikan adalah untuk meningkatkan praktek
pendidikan dan pengajaran dimana guru melaksanakannya berkaitan dengan problem
yang mereka hadapi dalam setting sekolah.Dalam bidang pendidikan dan pengajaran
rancangan penelitian tindakan merupakan prosedur sistematik yang dipakai oleh
guru (atau peneliti) untuk mengumpulkan data kuantitatif dan atau data
kualitatif tentang cara-cara mereka bekerja, bagaimana mereka mengajar, dan bagaimana
baiknya siswa belajar.
D. Format
Rancangan Penelitian Kualitatif Dalam konteks pendekatan kualitatif, elemen dan unsur-unsur utama sebagai isi (content)
dari rancangan penelitian dalam pendidikan pada umumnya adalah: konteks
penelitian (latar belakang masalah); fokus kajian atau pokok persoalan yang
hendak diteliti; tujuan penelitian; ruang lingkup dan setting penelitian (latar
alamiah penelitian itu dilakukan); perspektif teoritik (fenomena sosial) dan
kajian pustaka; serta metode yang digunakan. Adapun format rancangan penelitian
kualitatif ada beberapa versi, akan tetapi format di sini sebagai modifikasi,
sehingga mudah diaplikasikan. Sistematikannya adalah sebagai berikut:
a)
Judul
b)
Konteks Penelitian
c) Fokus Kajian
d)
Tujuan Penelitian
e)
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
f)
Perspektif Teoritik dan Kajian Pustaka
g)
Metode Penelitian
h)
Pendekatan
i)
Unit Analisis
j)
Pengumpulan dan Analisis Data
k)
Keabsahan data
l)
Jadwal kegiatan penelitian
m) Anggaran
Penelitian
n)
Daftar Kepustakaan[10]
E. Penelitian
Kualitatif dalam Pendidikan Penelitian kualitatif mempunyai tempat tersendiri dalam bidang pendidikan,
mengingat sifat dan hakikat pendidikan sebagai proses sadar tujuan, dalam
meningkatkan kualitas manusia dan kualitas hidupnya sebagai manusia yang
berbudaya.
Ada beberapa alasan kuat pentingnya
penelitian kualitatif dalam pendidikan;[11]
1. Pendiddikan sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya
adalah interaksi manusia dengan lingkungan yang membentuknya melalui proses
belajar dalam konteks lingkungan yang
berubah-ubah.
2. Pendidikan
senantiasa melibatkan komponen manusia, yakni tenaga kependidikan dan siswa
dengan komponen, kurikulum dan sistem pendidikan, lingkungan pendidikan, tempat/ruang dan waktu serta sarana dan
prasarana pendidikan. Setiap komponen berinteraksi satu sama lain dalam satu
proses pendidikan dan pengajaran untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
3.
Pendidikan sebagai suatu sistem tidak hanya berorientasi kepada hasil tetapi
juga berorientasi kepada proses agar memperoleh hasil yang optimal.
4.
Pendidikan dalam pengertian luas, terjadi pada manusia dan berlaangsung
sepanjang hayat, dalam lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat,
secara alami.
5.
Tekanan utama pendidikan adalah pembinaan dan pengembangan kepribadian manusia
mencakup aspek intelektual, moral, sosial dalam satu kesatuan utuh, serasi,
selaras, dan seimbang. Pembinaan dan pengembangan tersebut melalui proses
belajar agar diperoleh perubahan-perubahan perilaku menyangkut pengetahuan,
sikap dan ketrampilan. Penggunaan penelitian kualitatif dalam pendidikan
bertujuan untuk;
a.
Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi
di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan dan
kelemahan pendidikan, sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
b. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta,
gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya
dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
c.
Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan
data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk dilakukan
pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif. Bidang kajian penelitian
kualitatif dalam pendidikan berkenaan dengan suatu proses dan kegiatan yang
memungkinkan terjadinya interaksi antarmanusia dan atau interaksi manusia
dengan lingkungannya. Seperti proses pengajaran,proses bimbingan, pengelolaan
kelas/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, proses penilaian
pendidikan, hubungan sekolah dengan masyarakat, upaya pengembangan tugas
profesi guru dan lain-lain. Permasalahan diangkat dari semua komponen
pendidikan seperti contoh dibawah ini;
1. Bidang
ketenagaan ·
bagaimana guru melaksanakan pengajaran di sekolah
? ·
bagaimana guru mengatasi kesulitan belajar
siswanya di sekolah ? ·
bagaimana guru mengoptimalkan kegiatan belajar
siswa di sekolah ? ·
bagaimana kepala sekolah mengupayakan
sumber-sumber belajar ? ·
bagaimana kepala sekolah meningkatkan kemampuan
profesional guru-guru yang ada di sekolahnya ?
·
bagaimana tenaga pembimbing memberikan penyuluhan
kepada para siswanya ?
2. Bidang anak
didik ·
bagaimana cara siswa belajar
di sekolah dan di rumahnya ? ·
bagaimana cara siswa bergaul dengan teman-teman sekelasnya?
·
bagaimana siswa memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari sekolahnya ? ·
bagaimana hubungan sosial siswa dengan keluarga dan lingkungan tempat
tinggalnya ? bagaimana sikap siswa terhadap guru dan mata pelajaran di sekolah
?
3.
Bidang lingkungan pendidikan ·bagaimana peran dan
partisipasi orang tua murid dalam pendidikan anaknya di sekolah ?
bagaimana sikap dan pandangan orang tua terhadap
kualitas anak-anaknya di sekolah ? bagaimana peran dan partisipasi tokoh
masyarakat setempat dalam memajukan pendidikan disekolah ?
4.
Bidang kurikulum dan sistem pendidikan.
bagaimana pelaksanaan kurikulum muatan lokal ?
bagaimana sekolah membina hubungan dengan
masyarakat ?
bagaimana pendidikan kependudukan diintegrasikan
dalam bidang-bidang studi di sekolah ?
Pertanyaan-pertanyaan diatas dan tentunya masih
banyak pertanyaan lain yang sejenis dalam setiap bidang garapan pendidikan
menuntut data dan informasi yang mendalam berdasarkan apa adanya dalam praktek
pendidikan sehari-hari.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penelitian kualitatif
merupakan upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam
dunia, dari segi konsep, prilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang
diteliti.Misalkan dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat dan
perilaku seseorang.
Ciri-ciri Penelitian
kualitatif; menggunakan latar alamiah, intrumennya adalah manusia, menggunakan
metode kualitatif, menggunakan analisis data secara induktif, lebih menghendaki
arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data,
mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka, lebih
mementingkan proses dari pada hasil, menghendaki adanya batas dalam
penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam
peneltian, meredefinisikan validitas, realibilitas, dan objektivitas dalam
versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik,
menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan
(bersifat sementara), menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi
yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber
data. Rancangan penelitian kualitatif dalam pendidikan penelitiannya bersifat
sementara, karena ketika penelitian berlangsung, peneliti secara terus menerus
menyesuaikan rancangan tersebut dengan proses penelitian dan kenyataan yang
terjadi di lapangan khususnya di dalam dunia pendidikan. Bentuk-bentuk
rancangan penelitian kualitatif antara laingrounded theory, penelitian
etnografik, penelitian naratif, Rancangan Study Kasus, Metode Campuran, dan
Rancangan Penelitian Tindakan (Action Research). Sedangkan konteks pendekatan
kualitatif, elemen dan unsur-unsur utama sebagai isi rancangan penelitian dalam
pendidikan adalah konteks penelitian, fokus kajian, tujuan penelitian, ruang
lingkup dan setting penelitian, perspektif teoritik dan kajian pustaka, dan
metode yang digunakan. Penelitian kualitatif dalam pendidikan; pendidikan
sebagai proses sosialisasi pada hakikatnya adalah interaksi manusia dengan
lingkungan yang membentuknya melalui proses belajar dalam konteks lingkungan
yang berubah-ubah, senantiasa melibatkan komponen manusia, system yang tidak
hanya berorientasi kepada hasil tetapi juga berorientasi kepada proses agar
memperoleh hasil yang optimal, pembinaan dan pengembangan kepribadian manusia
mencakup aspek intelektual, moral, sosial dalam satu kesatuan utuh, serasi,
selaras, dan seimbang. Pembinaan dan pengembangan tersebut melalui proses
belajar.
B. Saran
Demikian uraian yang telah
kami paparkan, melalui makalah ini penulis menjelaskan dan menguraikan bahwa
dalam rancangan penelitian dalam pendidikan tidak terlepas dari sebuah konsep,
metode maupun format yang harus dibuat, karena pada dasarnya penelitian ini
memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang
lebih mendasar. Demikian, apabila dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,
kami mohon kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. 2007. Pendekatan
Kuantitatif dan Kualitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin, Burhan. 2003.
Analisis Data Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Corbin, Juliet, Strauss,
Anselm. 2007. Dasar-dasar
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Haryono,
Hadi, Amirul. 2005. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ibrahim, Sudjana, Nana. 2007.
Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru
Algensindo. Moleong, Lexy J.
2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. Sudjana, Nana.
2007. Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Algensindo. Tanzeh, Ahmad.
2005. Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Teras. Universitas Negeri Malang
(UNM), Metode Penelitian Kualitatif, dalam
http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-metode-penelitian-kualitatif.html,
diakses pada 10 Mei 2013. Wikepedia Ensiklopedia Bebas, Penelitain Kualitatif,
dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif, diakses pada 15 Mei
2013.
Daftar Pustaka
Elly, 2006. Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa
Di Lingkungan Industri. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang, Skripsi,
Tidak Diterbitkan
Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang.
YA3
Rohidi, 1992. Analisis Data Kualitatif. UI. Press, Jakarta
Miles, Matthew B dan huberman, A
Michael. 1992. Analisis Data
Kualitatif. Jakarta.
Universitas Indonesia Press
Kristi Poerwandari, 2005. Pendekatan kualitatif untuk
penelitian perilaku manusia.Fakultas Psikologi UI. Jakarta
Moleong, j. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002.
Guasasak. 2002. Pola Hidup Kita Cenderung Konsumtif,(online),
(www.artikelaktualsanasini.com diakses
23 Juni 20005)
Husein, Zaki Muhammad. 2003. Iklan Komersial Dan Budaya
Konsumtif, (online), (www.Fahmina.com diakses
23 Juni 2005)
Tambunan, Raymond, 2001. Remaja Dan Perilaku Knsumtif (online), (www.e-psikologi.com diakses 30 Mei 2005)
Widiastuti, Retno. 2003. Martabat Perempuan Sebagai Konsumen,
(online), (www.kompas.com diakses
4 September 2005)
No comments:
Post a Comment