LEMBAR
PENGESAHAN
Karya
ilmiah ini telah disahkan dan disetujui oleh guru pembimbing pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 10 November 2016
Oleh : Wayan Ledang,S.Pd
Lubuk
lingau, 10 November 2016
Pembimbing
Wayan
Ledang, S.Pd
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Lubuklinggau,10
November 2016
DAFTAR
ISI....................................................................................................................
Kata
Pengantar..................................................................................................................
Daftar
Isi...........................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2rumusan Masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................
2.1
Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan.....................................................
2.2
Tahapan Pertumbuhan Dan Perkembangan.........................................................
2.3
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan
Perkembangan........................
2.4
Objek Penelitian ( Kacang Hijau ).......................................................................
2.5
Hipotesis..............................................................................................................
BAB
3. METODE PENELITIAN...................................................................................
3.1
Jenis Penelitian....................................................................................................
3.2
Tempat Dan Waktu Penelitian............................................................................
3.3
Variabel...............................................................................................................
3.4
Alat Dan Bahan Penelitian..................................................................................
3.5
Cara Kerja Penelitian...........................................................................................
3.6
Cara Pengambilan Data.......................................................................................
BAB
4. HASIL DAN PENGAMATAN.........................................................................
4.1
Tabel Dan Data Hasil Pengamatan .....................................................................
4.2
Analisa Data........................................................................................................
4.3
Pembahasan Data Hasil Pengamatan .................................................................
BAB
5. .............................................................................................................................
5.1
Kesimpulan .........................................................................................................
5.2
Saran....................................................................................................................
ABSTRAK
Penelitian
ini dilator belakangi oleh karena masih banyak orang membuat kecambah kacang
hijau dengan cara kenvensional, padahal berhasil tidaknya kecambah kacang hijau
dipengaruhi oleh rangsangan yang berasal dari lingkungan seperti sinar matahari
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau
Penulis
melakukan penelitian kecambah kacang hijau dengan intensitas cahaya yang
berbeda-beda. Masing-masing gelas diletakkan ditempat gelap (tidak terkena
cahaya), dan ditempat terang ( terkena cahaya langsung ).
Hasil dari
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, cahaya tidak langsung sangat baik
untuk pertumbuhan kecambah kacang hijau. Sedangkan cahaya langsung menghambat
laju pertumbuhan kecambah kacang hijau.
Pertumbuhan
adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif yang
dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat
kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kuantitatif
terhadap pengembangan tubuh organisme.
Kacang hijau
adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Bagian paling bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya.
Tujuan
penulisan karya tulis ini adalah agar penulis bisa mengetahui secara langsung
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau melalui
pengamatan yang dilakukan selama lima hari.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan
seluruh makhluk hidup didunia. Bagi manusia, hewan dan tumbuhan cahaya matahari
adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil
cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah
proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan
akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses
fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan
menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau
). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya,
tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh
lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar,
lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman kacang hijau. Bagi orang
Indonesia tanaman adalah tanaman yang penting, karena Indonesia terkenal dengan
makanan yang bernama bubur kacang hijau yang biasanya disantap untuk
menghangatkan badan. Namun dibalik segala kegunaan pertumbuhan kacang hijau
yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya.
Mengapa hal itu bisa terjadi ? mungkin sebagian orang tidak mengetahui
sebabnya.
Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai poin
penting dalam pembuatan makalah ini. Kami ingin membuktikan bahwa teori yang
sudah ada itu benar.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka masalah yang dapat di
identifikasi
:
- Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang
hijau?
- Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya?
C. Batasan Masalah
Batasan
masalah dalam penelitian karya tulis ilmiah ini adalah pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang
intensitas cahaya nya berbeda selama 5 hari.
D.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah Pengaruh
Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Kacang Hijau ini adalah :
- Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang
hijau.
- Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau
yang
diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.
Manfaat Penulisan
- Manfaat untuk penulis
Dengan
adanya penulisan karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan
bagi penulis tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang
diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.
- Manfaat untuk pembaca
Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
.Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
Pertumbuhan
adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif yang
dihasilkan dari pertumbuhan jumlah sel dan bersifat irreversibel
(tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara
kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme. Secara umum pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil
pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan
meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi
adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ
yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Adapun
pengertian pertumbuhan menurut para ahli Rustam Adrian, 2004. Pertumbuhan
adalah peristiwa perubahan perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup.
Menurut Istamar Syamsuri (2004 : 2) mengemukakan bahwa pertumbuhan diartikan
sebagai pertambahan jumlah sel suatu organisme dan bersifat tidak dapat
kembali. Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan
sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah)
yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula ).
Jadi, pertumbuhan merupakan suatu konsep kuantitatif yang berkaitan dengan
pertambahan massa suatu organisme. (Sri Pujiayanto, 2008 : 3).
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan perkecambahan yaitu
munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada umumnya tanaman
polongan dapat mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan dalam kotiledon
(daun embrio), yang terlindungi di dalam biji pada saatberkecambah plumula
(ujung embrio atau calon kecambah) diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon
akar (radikula) diselubungi oleh koleoriza. Bagian batang pada kecambah di atas
kotiledon disebut epikotil dan bagian batang kecambah di bawah kotiledon
disebut hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisiknya yaitu
: terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah
pada biji yang kering. Proses kimianya yaitu dengan masuknya air, biji
mengembang dan kulit biji akan pecah.
Air
yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA) hormon
ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensistesis
dan mengeluarkan enzim-enzim bekerja enghidrolisis cadangan makanan yang
terdapat dalam kotiledon dan endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil
yang larut dalam air misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam
endosperma menjadi gula. Selanjutnya gula dan zat-zat lainnya diserap dari
endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
Kacang
hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. (anonim, Wikipedia;2008)
Ada
dua macam pertumbuhan yang terdapat pada tanaman, yaitu pertumbuhan
primer
dan pertumbuhan sekunder.
- Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan
primer menyebabkan tanaman bertambah tinggi atau panjang dan hal itu terjadi
pada semua tanaman. Biji mengalami pertumbuhan primer untuk membentuk tanaman
herbaseus (tidak berkayu). Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar
dan daun batang. Zigot sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sel kelamin
jantan akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio dan kumpulan sel yang
membentuk embrio ialah yang disebut jaringan embrional/ jaringan meristem,
setiap embrio memiliki 3 bagian penting, yang dapat dilihat jelas ketika biji
mulai berkecambah, ketiga bagian embrio tersebut adalah :
- Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun yang nantinya tumbuh menjadi
bunga
dan buah.
- Akar embrionik yang calon akar.
- Kotiledon / keping cadangan makanan yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan
embrio hingga berbentuk daun.
- Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan
sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium
dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
gymnospermae
dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
Pada
tumbuhan, selain pertumbuhan primer dikenal pula pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan
sekunder merupakan pertumbuhan tahap kedua setelah pertumbuhan
primer.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang bersifat
meristematis.
Jaringan kambium selalu aktif membelah dan dapat berdeferensiasi
membentuk
jaringan lain, misalnya xylem dan floem. Aktivitas kambium
menghasilkan
jaringan baru yang menyebabkan akar dan batang tumbuh
membesar.
Oleh karena itu, kambium memegang peranan dalam proses
pertumbuhan
sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terdapat pada tumbuhan
berbiji
terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji keping dua terbuka (dikotil).
Pada
tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) tidak dijumpai kambium.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
- Metode Penelitian
Dalam
menyusun karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode analisa deskriptif.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sbb :
- Eksperimen
Metode
penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengumpulan data melalui
pencatatan langsung dari percobaan/pengukuran.
- Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi
Teknik
observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di
lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat,
menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian. Pada tahap awal observasi
dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak
mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus.
Populasi dan Sampel
Populasi :
Biji kacang hijau
Sampel :
6 biji kacang hijau
Variabel
Variable
yang tercakup dalam penelitian ini, yakni :
- Variable Bebas : Cahaya
- Variable Terikat : Tinggi Kecambah
- Variabel control : – Botol aqua gelas
Alat dan Bahan
- 2 Botol aqua gelas d. Air
- Kapas e. Penggaris
- Biji kacang hijau
Cara Kerja :
1. Masukkan 10 botol aqua kedalam
masing-masing kardus A dan kardus B
2. Masukkan kaps yang basah kedalam
masing-masing gelas aqua
3. Masukkan 1 biji kacang hijau kedalam
masing-masing botol aqua
4. Setiap hari kapas disiram air agar
selalu basah dan lembab
5. Apabila sudah mulai tumbuh kardus B
letakkan ditempat terang atau tempat yang ada cahaya sedankan kardus A letakkan
letakkan ke tempat gelap
6. Setiap hari amati perubahan yang
terjadi dan ukur pertambahan panjangnya dengan mistar serta dokumentasikan
dengan difoto perubahan yang teradi
7. Catat hasil pengukuran anda dan
masukkan kedalam tabel
8. Tabel A untuk data hasil pengamatan
ditempat yang terang
9. Tabel B untuk data hasil pengamatam
ditempat yang gelap
10. Buatlah tabel dan grafik pertumbuhan
yang terjadi di tempat gelap dan terang
A. Tabel Hasil Pengamatan
Data hasil pengamatan pertumbuhan
biji kacang hijau di tempat gelap.
Tanaman
|
Hari ke-
|
Keterangan
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||||
1
|
2
|
3
|
7
|
15,5
|
28
|
30,5
|
Berhasil
|
||
2
|
0,5
|
1
|
2
|
9,5
|
18
|
21
|
Berhasil
|
||
3
|
0,5
|
1
|
5
|
17
|
21
|
23
|
Berhasil
|
||
4
|
1
|
2
|
5,5
|
17
|
26
|
26,2
|
Berhasil
|
||
5
|
0,4
|
0,8
|
1
|
4
|
15
|
16
|
Berhasil
|
||
6
|
1
|
1,5
|
3
|
7
|
21
|
25
|
Berhasil
|
||
7
|
0,4
|
0,8
|
1
|
2
|
5
|
7
|
Berhasil
|
||
8
|
1,5
|
2,5
|
11
|
23
|
30,5
|
32,5
|
Berhasil
|
||
9
|
1
|
1,5
|
3,5
|
11
|
23
|
28
|
Berhasil
|
||
10
|
2
|
3
|
6
|
12
|
23
|
24,5
|
Berhasil
|
||
Rata-rata
|
1,03
|
1,71
|
4,5
|
12,1
|
21,05
|
23,32
|
|||
Data hasil pengamatan pertumbuhan biji
kacang hijau di tempat terang
Tanaman
|
Hari
ke-
|
Keterangan
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
||||
1
|
0,1
|
0,3
|
8
|
11
|
16
|
17
|
Berhasil
|
||
2
|
0,2
|
0,5
|
7,5
|
10
|
14
|
14,5
|
Berhasil
|
||
3
|
0,2
|
0,5
|
8
|
10
|
13,5
|
14
|
Berhasil
|
||
4
|
0,2
|
0,5
|
8
|
11
|
16
|
19
|
Berhasil
|
||
5
|
0,1
|
0,3
|
3
|
5
|
9
|
10
|
Berhasil
|
||
6
|
0,2
|
0,5
|
4,5
|
6
|
10
|
11,5
|
Berhasil
|
||
7
|
0,3
|
0,7
|
6,5
|
10
|
13,5
|
15
|
Berhasil
|
||
8
|
0,1
|
0,4
|
5
|
8
|
11
|
12
|
Berhasil
|
||
9
|
0,1
|
0,3
|
0,8
|
3
|
6,5
|
7,5
|
Berhasil
|
||
10
|
0,1
|
0,3
|
0,8
|
3
|
7
|
11
|
Berhasil
|
||
Rata-rata
|
0,16
|
0,43
|
5,21
|
7,7
|
11,65
|
13.15
|
|||
Keterangan
pengamatan:
Pada hari pertama penelitian,
tumbuhyan mulai berkecambah.
Hari kedua akar dan batang mulai
bertambah panjang.
Hari ketiga daun mulai menunjukkan
wujudnya.
Hari keempat-terakhir (6) kacang
hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1.
Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang
hijau yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini
tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik,
batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun terlihat pucat.
2.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena
cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan
berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
B.
Saran
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang
akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
No comments:
Post a Comment