1 February 2017

Makalah : Menulis Lanjut "Menghadapi MEA"



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga saya mampu menyelesaikan makalah dengan judul “cara dan penguatan karakter mahasiswa dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)” ini, sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw yang telah menjadikan suri tauladan bagi umat diseluruh alam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di program studi Menulis Lanjut. Selanjutnya saya mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Dra.Tri Astuti,M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliah Pendidikan Menulis Lanjut.
Akhirnya psaya menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan-pembuatan makalah yang akan datang.








LubukLinggau, 11 Juni 2016




                                                                        Penulis








i
DAFTAR ISI
                                                                                                                                                                                                                          
KATA PENGANTAR……………………………………………………..             i
DAFTAR ISI……………………………………………………………....  ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Permasalahan…………………………………..  1
B.     Rumusan Masala………………………………………………..  1
C.     Tujuan Makalah…………………………………………………  2
D.    Manfaat Makalah……………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Tujuan Mea………………………………….....    3
         B.   Dampak dan Tantangan Menghadapi MEA................................    5
C.     Penguatan Karakter Mahasiwa Menghadapi MEA………..........   6
D.    Cara Mahasiswa menghadapi MEA………………................    8

BAB III PENUTUP
         Kesimpulan…………………………………………………………........... 9
       Saran………………………………………………………………….......... 9

DAFTAR PUSTAKA











ii
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Permasalahan

Siapkah anda menghadapi persaingan di tahun 2015? Sudah seharusnya kita bersiap menghadapi ketatnya persaingan di tahun mendatang. Khususnya bagi Mahasiwa Indonesia dan. MEA  merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir ndustry ekonomi di kawasan Asia Tenggara.Terdapat empat hal yang akan menjadi ndus MEA pada tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia, yakni:
Pertama, ndust-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu ndust ke ndust lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil;  terdapat perlindungan berupa ndust jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan ndust Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.
Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. 
Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Dengan dengan membangun sebuah industri untuk meningkatkan koordinasi terhadap negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi  negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang.

     B.   Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai Peluang, tantangan, dan Resiko bagi Indonesia dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Masalah ini diambil karena adanya pasar bebas ASEAN di Indonesia. Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.     Apa saja peluang dan tantangan yang bisa  kita ambil dalam program MEA?
2.     Apa saja resiko yang akan ditanggung Indonesia dalam menghadapi MEA?

1
C.   Tujuan Makalah

                        Dari rumusan masalah diatas, maka secara umum tujuan makalah ini adalah
1.      Peluang dan tantangan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam MEA.
2.      Resiko yang dihadapi Indonesia saat MEA.

D.   Manfaat Makalah
Makalah ini disusun agar dapat memberikan  manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai pengembangan ilmu, sesuai dengan masalah  yang dibahas dalam makalah ini. Secara praktis, makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
 1.  penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan   dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah yang dibahas dalam makalah ini; dan
 2.    pembaca, makalah ini daharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dan sumber informasi dalam menambah wawasan pembaca.















2
PEMBAHASAN


A.PENGERTIAN dan TUJUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

(MEA) Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan satu pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara, bertujuan untuk meningkatkan masyarakat dengan investasi asing di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang juga akan membuka arus perdagangan barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara di Asia Tenggara. Dalam kesepakatantersebut terdapat lima hal yang tidak boleh dibatasi peredarannya di seluruh negara ASEAN termasuk Indonesia, yaitu Arus barang, Arus jasa, Arus modal, Arus investasi dan Arus tenaga kerja terlatih. Dalam situasi dimaksud yang menjadi taruhan adalah daya saing, baik dari sisi produk maupun SDM, karena apabila tidak disiapkan maka ada kemungkinan negeri ini akan menjadi pasar dari produk asing dan masyarakat kita hanya sebagai penonton, karena tidak mampu bersaing dengan tenaga asing yang ahli.
Tujuan didirikannya MEA adalah:

1.Untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN,membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Bahwa saat
ini di Amerika dan Eropa masih mengalami krisis ekonomi. Dan dengan terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN diharapkan akan bisa mengatasi masalah-masalah dalam bidang perekonomian antar negara ASEAN.
Sehingga kasus krisis ekonomi seperti di Indonesia pada tahun 1997 dulu tidak terulang kembali.
2.Terciptanya kawasan pasar bebas ASEAN. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pelaku usaha di negara ASEAN. Persaingan produk dan jasa antar negara ASEAN akan diuji di sini. Bagi pelaku usaha dan jasa hendaknya
mulai sekarang meningkatkan kualitas produk. Bagaimana produk itu agar dicintai konsumen. Dengan membuat produk yang berkualitas serta harga terjangkau pasti akan bisa bersaing dengan produk dari negara ASEAN lainnya.







3  
B. Dampak dan Tantangan Yang Dihadapi Masyarakat Termasuk Mahasiswa Dengan    Adanya MEA

Menurut Prasetyo (2014)
MEA yang akan dimulai awal tahun depan tersebut tentu akan memberikan dampak positif dan negatif bagi negara Indonesia.
Dampak positifnya
Yaitu akan memacu pertumbuhan investasi baik dari luar maupun dalam negeri sehingga akan membuka
lapangan pekerjaan baru. Selain itu, penduduk Indonesia akan dapat mencari pekerjaan di negara
ASEAN lainnya dengan aturan yang relatif akan lebih mudah dengan adanya MEA ini.
Dengan demikian, hadirnya MEA diharapkan akan mengurangi pengangguran karena akan membuka lapangan kerja baru dan menyerap angkatan kerja yang ada saat ini untuk masuk ke dalam pasar kerja.
Laporan Bank Pembangunan Asia
(ADB) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO), MEA dapat menciptakan 14 juta lapangan kerja tambahan atau mengalami kenaikan 41 persen pada 2015
karena semakin bebasnya pergerakan tenaga kerja terampil. Pertumbuhan ekonomi regional pun bisa terdongkrak menjadi 7 persen.Adapun dampak negatif dari MEA, yaitu dengan adanya pasar barang dan jasa secara bebas tersebut akan mengakibatkan tenaga kerja asing dengan mudah masuk dan bekerja di Indonesia sehingga mengakibatkan persaingan tenaga kerja yang semakin ketat di bidang ketenagakerjaan. MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja asing. Pembatasan, terutama dalam sektor tenaga kerja profesional, didorong untuk dihapuskan sehingga MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai
jabatan serta profesi di Indonesia yang selama ini tertutup atau minim tenaga asingnya.
Saat MEA berlaku, di bidang ketenagakerjaan ada 8 (delapan) profesi yang telah disepakati untuk dibuka, yaitu insinyur, arsitek, perawat, tenaga survei, tenaga pariwisata, praktisi medis, dokter gigi, dan akuntan (Media Indonesia, Kamis, 27 Maret 2014). Menurut Wuryandani(2014)masih ada beberapa persoalan mendasaryang masih dihadapi Indonesia dalam rangkamenghadapi MEA 2015.
Pertama, masih tingginya jumlah pengangguran terselubung(disguisedunemployment).
Kedua, rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan kerja.
Ketiga, pekerja Indonesia didominasi oleh pekerja tidak terdidik sehinggaproduktivitas mereka rendah.
Keempat, meningkatnya jumlah pengangguran tenagakerja terdidik,akibat ketidaksesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Kelima, ketimpangan produktivitas tenaga kerja antar sektor ekonomi.
Keenam, sektor informal mendominasi lapangan pekerjaan.
Ketujuh, pengangguran di Indonesia merupakan pengangguran tertinggi dari 10 negara anggota ASEAN,termasuk ketidaksiapan tenaga kerja
terampil dalam menghadapi MEA 2015.
Kedelapan, tuntutan pekerja terhadap upah minimum,tenaga kontrak dan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Kesembilan, masalahTenaga Kerja Indonesia (TKI) yang banya tersebar di luar negeri.
Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi kita semua untuk dapat memperbaiki kualitas sumber daya manusia Indonesia agar siap untuk bersaing
                                                                        


















5
C. Penguatan Karakter Mahasiswa dalam Menghadapi MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 menuntut masyarakat Indonesia mempunyai mental luar biasa, karena berhadapan dengan masyarakat dari luar Indonesia. Salah satu upaya pembentukan masyarakat Indonesia yang bermental luar biasa melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan usaha mewariskan nilai-nilai luhur bangsa untuk menciptakan generasi bangsa yang unggul intelektual, berkepribadian, dan memiliki identitas kebangsaan. Pendidikan dan pembentukan karakter sesuai dengan yang tercantum dalam
fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus merespon dengan tepat agar dapat menyiapkan SDM yang berkualitas. Dengan penguatan karakter pada mahasiswa diharapkan mampumenciptakan generasi-generasi bangsa yang siap bersaing pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Karakter merupakan aktualisasi dari soft skillseseorang, yang mana karakter merupkan cara berpikir dan perilaku yang menunjukkan cirri khas dari seseorang dan bekerjasama dengan orang lain dan mampu bertanggungjawab denganapa yang menjadi keputusannya.
Maka soft skill pada individu (mahasiswa) bisa dibangun dan dikembangkan, oleh karena itu pengembangan soft skillmelalui berbagai pelatihan tidak jauh berbeda dengan apa yang sekarang dikenal dengan pengembangan karakter bangsa. Jadi, konsep soft skill maksudnya tidak lain adalah karakter. (Marzuki, 2012) Mahasiswa yang memiliki soft skill akan lebih siap dalam menghadapi persaingan dalam era MEA. Terdapat perbedaan kebutuhan dan pen
gembangannya serta sudut pandang terhadap hard skills dan soft skills antara dunia kerja/usaha dan perguruan tinggi pada saat ini. Rasio kebutuhan soft skillsdan hard skills di dunia kerja/usaha berbanding terbalik dengan pengembangannya di perguruan tinggi. Kesuksesan di dunia kerja/usaha 80%
ditentukan oleh mind set(soft skills) yang dimilikinya dan 20% ditentukan oleh
technical skills(hard skills). Menurut Illah Sailah (2007), bahwa pendidikan di Indonesia muatan soft skillshanya 10 % sedangkan hard skills90 %, begitu juga Menurut penelitian di Harvard.









6
D. Cara mahasiswa untuk menghadapi mea agar memiliki kesiapan dalam menghadapi mea
Dalam menghadapi MEA maka di butuhkan sumber daya manusia yang terampil juga terdidik, karena sumber daya manusisa merupakan faktor produksi yang sangat penting. Sumber daya manusisa adalah penduduk yang siap mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi.  Mahasiswa merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan harus mempunyai kelebihan dari pada yang lainnya
Dari sebuah data jumlah mahasiswa Indonesia saat ini 4,8 juta orang, dan jika dihitung terhadap populasi penduduk berusisa 19-24 tahun, maka angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi yaitu 18,4 %, berarti ada lebih dari 81,6% anak usia 19-24 tahun tidak mengalami kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi/kuliah
Mahasiswa sudah seharusnya dapat berperan dan menjadi garda dalam pembangunan bangsa. Peran mahasiswa dalam pembangunan bangsa yaitu :
Pertama sebagai kontrol sosial, mahasiswa dapat menjadi kontrol bagi berjalannya pemerintahan. Baik dalam pembuatan kebijakan maupun peraturan yang dilakukan oleh pemerintah. Mahasiswa juga bisa sebagai penyalur aspirasi masyarakat kepada pemerintah.
Kedua sebagai bagian dari perubahan, sebagai kaum intelektual peranan mahasiswa sangat dibutuhkan dan penting dalam perubahan bangsa. Mahasiswa dapat merealisasikan teori yang di pelajarinya di kampus, terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa juga harus berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dan memberikan solusi. Selain itu mahasiswa sebagai kaum intelektual adalah generasi penerus bangsa untuk meneruskan dan menggantikan generasi sebelumnya untuk melakukan perubahan bangsa ke arah yang lebih baik dan maju.

7
Ketiga sebagai iron stock, yaitu mahasiswa sebagai penerus atau aset cadangan bangsa untuk melakukan perubahan. Selain itu mahasiswa adalah harapan bangsa untuk meneruskan perjuangan di masa depan yang panjang.
ASEAN Community menuntut sumber daya manusia untuk siap bertarung dengan SDM negara ASEAN lainnya, pertarungan ini hanya bisa menang dan dimenangkan oleh mereka yang mengenyam pendidikan lebih lama dan lebih tinggi serta berkualitas. MEA memberi  kesempatan seluas-luasnya bagi warga negara ASEAN untuk mendapatkan pekerjaan tanpa adanya hambatan di negara yang dituju, akan tetapi AEC blue print membatasi hanya tenaga kerja yang terampil. dalam menghadapi MEA 2015 maka kita harus benar-benar mempersiapkan ketrampilan dan inofasi baru dalam bidang usaha, menghadapi MEA tak perlu khawatir tetapi anggaplah ini sebagai tantangan utuk kita semua dalam menghadapi pasar bebas dan persaingan global.













8
    PENUTUP

Kesimpulan
Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri khusunya para mahasiswa maka dari itu mahasiswa harus menguatkan karakter dirinya menjadi karakter yang keratif dan inovatif. Mahasiwa pun juga harus memahami cara untuk menghadapi MEA agar para mahasiswa memiliki kesiapan diri dalam menghadapi MEA dan dapat ikut bersaing.


Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, maka penulis merumuskan saran dalam makalah ini sebagai berikut:
      Hendaknya  Mahasiswa dapat menguatkan karakternya seperti menjadi mahasiswa yang kreatif dan inovatif dan Hendaknya mahasiwa juga bisa ikut bersaing di MEA maka dari itu mahasiwa harus memiliki kesiapan diri dalam menghadapi MEA.














9
DAFTAR PUSTAKA

Zamroni,2010, Strategi dan Model Implementasi Pendidikan Karakter dalam    Pendidikan dan Pembelajaran,Yogyakarta: PHK-I UNY
Prasetyo, Bagus (2014). Menilik Kesiapan Dunia Ketenagakerjaan Indonesia Menghadapi MEA.Jurnal RechtsVinding , Media Pembinaan Hukum Nasional
Didik Ahmad Supadie, 06 desember 2014 cara Dan Kesiapan Mahasiswa Menghadapi Mea , seminar FAI UNISSULA,.


No comments:

Post a Comment