KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena penulis dapat
menyelesaikan tugas ilmu produksi ternak
perah ini dengan baik,
meskipun masih ada kekurangan. Penulis ucapkan terima kasih kepada tuhan yang maha esa
atas terselesaikannya tugas ini juga kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing dalam mata kuliah ilmu produksi
ternak perah ini. Tanpa ilmu yang telah Bapak/Ibu berikan penulis tidak dapat
menyelesaikan mata kuliah ini. Tidak lupa pula ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara materi
maupun immateri dalam penyelesaian laporan mata kuliah wajib ini.
Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman
. Amin
Lubuklinggau, 5 Maret 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
Latar belakang................................................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat.......................................................................................................... 1
SEJARAH SUSU........................................................................................................... .. 2
Sejarah susu....................................................................................................................... 2
Kerupuk Susu.................................................................................................................. 2
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................... 6
Hasil.................................................................................................................................. 6
Pembahasan....................................................................................................................... 6
PENUTUP........................................................................................................................ 8
Kesimpulan........................................................................................................................ 8
Saran.................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9
ii
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih
yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan
padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu
kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi
manusia (Andi Rahman 2012).Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu secara alami mengandung nutrisi penting, seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc, pendapat lain menambahkan bahwa susu mengandung mineral dan lemak Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk fermentasi.
Tujuan
dan manfaat
Tujuan
Tujuan pembutan makalah
ini adalah untuk mempelajari hasil produksi ternak perah terkususnya produksi
susu, selain itu juga untuk membuat mahasiswa lebih memahami tentang produk
hasil peternakan yaitu susu.
Manfaat
Manfaat dari pembuatan
makalah ini agar dapat di baca oleh mahasiswa peternakan sebagai bahan acuan
untuk mempelajari produk hasil peternakan ternak perah.
1
SEJARAH SUSU
Sejarah
susu
Pada zaman dahulu, susu telah
dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan
yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging,
bulu dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh
para pengembara gurun di sana. Diperkirakan susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara, susu mulai masuk
ke Inggris pada periode Neolitik (Listyowati E 2007).Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman Pertengahan. Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di dataran Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18.
Nutrisi
hewan mamalia
Sebagian besar hewan mamalia,
termasuk manusia, susu diberikan oleh induk melalui
kelenjar susu induk. Beberapa kebudayaan meneruskan kebiasaan memberi air susu
kepada bayi nya hingga umurnya mencapai 7 tahun. Sedangkan pada ternak,
khususnya sapi, anak sapi diberikan susu selama sekitar 3 bulan, namun bisa disapih
lebih dini dengan pemberian pakan brangkasan jagung.
Gizi untuk
manusia
Di beberapa negara, terutama
di Eropa, meminum susu telah menjadi kebiasaan
yang lumrah dilakukan setiap sarapan. Susu terus diproduksi dengan cara
mendirikan peternakan sapi perah. Pada zaman ini, susu tidak hanya diminum,
melainkan diolah menjadi mentega, yogurt, bahkan es krim. Susu pun terus dikembangkan seiring
dengan kemajuan zaman. Di Eropa, industri susu sangat maju dalam hal teknologi
dan kualitas susu itu sendiri. Susu yang diproduksi di Eropa, rata-rata
mengandung kandungan gizi yang tinggi. Hal ini yang menyebabkan, tinggi rata-rata
orang Eropa jauh dari tinggi rata-rata orang Asia. Susu mengandung banyak
sekali kalsium yang dapat menguatkan tulang (Rasyaf Muhammad 1985).
Sumber susu
Susu tidak hanya dari sapi, tetapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya yang dihasilkan
2
melalui peternakan susu. Susu dari jenis hewan ternak selain
sapi diantaranya:- Susu domba
- Susu kambing
- Susu
kuda
- Susu kerbau
- Susu
keledai
- Susu unta, termasuk unta di Amerika
Selatan, seperti llama
Syarat susu yang baik
Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang
baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa.
3
Secara alami pH susu segar
berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri (Topan
2007).
Jenis produk susu
Berdasarkan kandungan lemak
yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe
yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk),
susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk)
atau susu skim (skim milk).Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif.
Susu kurang lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali (0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%.[8] Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan lemak, pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak.
Komposisi susu
Komposisi susu diantaranya
terdiri atas air, bahan kering, lemak, bahan kering tanpa lemak, protein, dan
laktosa. Setiap hewan memiliki komposisi susu yang berbeda-beda, baik antar
hewan, antar jenis, maupun antar bangsa hewan. Susu sapi memiliki kadar lemak
3,1%, protein 2,8%, bahan kering 11,2%, bahan kering tanpa lemak 8,1%.
Sedangkan komposisi susu kambing terdiri atas kadar lemak 6,34%, protein 4,97%,
bahan kering 15,32%, bahan kering tanpa lemak 8,97%. Berdasarkan hasil komposisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan kering, kadar lemak, dan protein susu
kambing lebih tinggi daripada susu sapi. Kandungan omega-3 dalam susu sapi
dapat ditingkatkan melalui pemberian pakan kaya omega-3 seperti campuran garam
kering karboksilat Kombinasi selang pemerahan yang berbeda berpengaruh
(P<0.05) terhadap produksi dan laju sekresi susu sapi perah.
4
Kerupuk SusuKerupuk susu adalah produk semacam kerupuk udang yang terbuat dari bahan dasar dan divariasikan dengan susu. Adapun, bahan-bahan yang diperlukan selain susu, adalah tepung terigu dan tapioka, penyedap rasa, dan rempah-rempah seperti bawang putih dan ketumbar, serta kuning telur.
Kerupuk susu
(sebelah kanan), bersama dengan dodol susu (tengah) dan permen susu
Kerupuk semacam ini banyak
dijual di tempat-tempat di sekitar peternakan sapi seperti Bandung, dan Malang. Selain itu pula, kerupuk susu juga
ada di Boyolali, Jawa Tengah. Kerupuk susu memiliki beberapa
keutamaan, yakni: aromanya lebih gurih, kandungan mineral dan proteinnya lebih tinggi, yakni kalsium dan fosfor yang jauh lebih tinggi, dan tanpa bahan pengawet-pun, ia bisa bertahan berbulan-bulan
tanpa merusak nilai nutrisinya (wahyuning dyah 1985).
Pembuatan
Kerupuk susu dibuat dari dua
cara:- Tepung terigu dimasukkan dalam susu
sedikit demi sedikit, sampai larut dan disaring hingga didapat larutan
yang encer. Kemudian, masukkan bumbu sampai
rata. Adonan dimasukkan dalam plastik, lalu
ikat. Lalu rebus dalam air bersih selama 1/2 jam dan angkat. Adonan yang
matang (lagi kenyal itu) dipotong dan dikeringkan, jadilah kerupuk susu.
- Campur tepung terigu dan tapioka (dengan
perbandingan 1:2 atau 1:3) kemudian dituangi susu hingga
mengental. Masukkan bumbu yang
sudah dihaluskan dan selanjutnya seperti prosedur nomor 1.
5
yang berkualitas rendah ini
dibuat menjadi kerupuk susu. Hasilnya memuaskan, dan penjualannya bisa
dilakukan di tempat selain KPS, yang merupakan solusi alternatif dalam
penjualan susu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Susu murni adalah salah satu hasil
produk dari ternak perah yang diunggulkan karena susu adalah produk utamanya,
meminum susu murni memiliki banyak manfaat yaitu menjaga kualitas kesehatan
tubuh manusia.
Satu gelas susu murni sama dengan
meminum 100mg kalsium, hal ini jika dilakukan setiap hari dapat berdampak
sangat baik bagi kualitas tubuh manusia karena selain kalsium susu murni juga
mengandung banyak zat gizi dan protein yang berguna untuk memperbaiki sel tubuh
yang rusak.
6
Krupuk susu salah satu jenis olahan
susu yang dapat di manfaatkan sebagai variasi produk olahan dari susu yang
memiliki harga jual yang patut di perhitungkan sebagai sebuah bisnis baru.
Krupuk susu sebelum digoreng bentuk
dan teksturnya sama dengan krupuk pada umumnya tetapi yang membedakan adalah
campuran bahannya yang unik yaitu susu murni.
7
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Susu adalah produk peternakan yang
memiliki banyak manfaat yang penting bagi kebutuhan protein tubuh manusia,
selain itu susu juga dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan salah
satunya yang paling unik yaitu krupuk susu karena dapat dijadikan makanan
cemilan untuk siapa saja yang kurang menyukai meminum susu secara langsung
karena bentuknya yang cair.SARAN
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
8
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar, Andi
Rahman. 2012. Skripsi : Persepsi Masyarakat Terhadap konsumsi susu di wilayah
sumatera selatan.
Listiyowati E. Dan Roospitasari K.
2007. Tata Laksana Budi Daya ternak perah
Komersial. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya.
Komersial. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya.
Nugroho dan
Mayun. 1981. Beternak sapi perah.
Cetakan I. Semarang : Eka
Offset.
Offset.
Rasyaf,
Muhammad. 1985. Sapi perah.
Yogyakarta : Kanisius.
Topan. 2007.
Sukses Beternak sapi perah. Jakarta :
Agromedia Pustaka.
Wahyuning,
Dyah dkk. 1985. Beternak sapi perah Dan
Pemeliharaan. Semarang :
Aneka Ilmu
Aneka Ilmu
9
No comments:
Post a Comment