21 March 2018

Makalah Olahan Susu Menjadi Kerupuk

KATA PENGANTAR


      Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena penulis dapat menyelesaikan  tugas ilmu produksi ternak perah ini dengan baik, meskipun masih ada kekurangan. Penulis ucapkan terima kasih kepada tuhan yang maha esa atas terselesaikannya tugas ini juga kepada Bapak/Ibu dosen  yang telah membimbing  dalam mata kuliah ilmu produksi ternak perah ini. Tanpa ilmu yang telah Bapak/Ibu berikan penulis tidak dapat menyelesaikan mata kuliah ini. Tidak lupa pula ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara materi maupun immateri dalam penyelesaian laporan mata kuliah wajib ini.
      Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman . Amin





                                                                                                    Lubuklinggau, 5 Maret 2018


                                                                                                

                                                                                                   Penulis




i


DAFTAR ISI


                                                                                                          Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
Latar belakang................................................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat.......................................................................................................... 1

SEJARAH SUSU........................................................................................................... .. 2
Sejarah susu....................................................................................................................... 2
Kerupuk Susu..................................................................................................................   2    

HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................... 6   
Hasil.................................................................................................................................. 6
Pembahasan....................................................................................................................... 6

PENUTUP........................................................................................................................ 8
Kesimpulan........................................................................................................................ 8
Saran.................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9









ii

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia, salah satunya manusia. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia (Andi Rahman 2012).
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu secara alami mengandung nutrisi penting, seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc, pendapat lain menambahkan bahwa susu mengandung mineral dan lemak Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk fermentasi.
Tujuan dan manfaat
Tujuan
Tujuan pembutan makalah ini adalah untuk mempelajari hasil produksi ternak perah terkususnya produksi susu, selain itu juga untuk membuat mahasiswa lebih memahami tentang produk hasil peternakan yaitu susu.
Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini agar dapat di baca oleh mahasiswa peternakan sebagai bahan acuan untuk mempelajari produk hasil peternakan ternak perah.






1
SEJARAH SUSU
Sejarah susu
Pada zaman dahulu, susu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Sapi dan domba mulai dijinakkan sejak 8000 SM untuk diambil daging, bulu dan susunya. Di Timur Tengah, susu bahkan terfermentasi menjadi keju oleh para pengembara gurun di sana. Diperkirakan susu mulai masuk ke dataran Eropa pada abad 5000 SM melewati daerah Anatolia. Sementara, susu mulai masuk ke Inggris pada periode Neolitik (Listyowati E 2007).
Penggunaan keju dan susu dari Timur Tengah lewat Turki mulai dikenal oleh bangsa Eropa pada zaman Pertengahan. Kemudian, pada abad ke-15, para pelaut mulai membawa sapi perah untuk dipelihara dan diternakkan di dataran Eropa untuk konsumsi susu. Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad ke 18.

Nutrisi hewan mamalia

Sebagian besar hewan mamalia, termasuk manusia, susu diberikan oleh induk melalui kelenjar susu induk. Beberapa kebudayaan meneruskan kebiasaan memberi air susu kepada bayi nya hingga umurnya mencapai 7 tahun. Sedangkan pada ternak, khususnya sapi, anak sapi diberikan susu selama sekitar 3 bulan, namun bisa disapih lebih dini dengan pemberian pakan brangkasan jagung.

Gizi untuk manusia

Di beberapa negara, terutama di Eropa, meminum susu telah menjadi kebiasaan yang lumrah dilakukan setiap sarapan. Susu terus diproduksi dengan cara mendirikan peternakan sapi perah. Pada zaman ini, susu tidak hanya diminum, melainkan diolah menjadi mentega, yogurt, bahkan es krim. Susu pun terus dikembangkan seiring dengan kemajuan zaman. Di Eropa, industri susu sangat maju dalam hal teknologi dan kualitas susu itu sendiri. Susu yang diproduksi di Eropa, rata-rata mengandung kandungan gizi yang tinggi.  Hal ini yang menyebabkan, tinggi rata-rata orang Eropa jauh dari tinggi rata-rata orang Asia. Susu mengandung banyak sekali kalsium yang dapat menguatkan tulang (Rasyaf Muhammad 1985).

Sumber susu

Susu tidak hanya dari sapi, tetapi juga dari beberapa hewan mamalia lainnya yang dihasilkan



2
melalui peternakan susu. Susu dari jenis hewan ternak selain sapi diantaranya:
Di Rusia dan daerah Laplandia, sejenis peternakan rusa perah dibuat untuk logistik susu di beberapa daerah di lingkar kutub utara. Susu kuda dan keledai mengandungi lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi. Susu paus mengandung kandungan lemak terbesar, yaitu 50% dari kadar susu tersebut. Namun, susu paus tidak dikonsumsi oleh manusia.

Syarat susu yang baik

Saat masih berada di dalam kelenjar susu, susu dinyatakan steril. Namun, apabila sudah terkena udara, susu sudah tidak bisa dijamin kesterilannya. Adapun syarat susu yang baik meliputi banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih, dan tingkat keasaman.
Warna susu bergantung pada beberapa faktor seperti jenis ternak dan pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari butiran-butiran lemak, protein, dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.
Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) yang disebabkan adanya kandungan gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah berubah bila terkena faktor di atas.
Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/L. Penetapan berat jenis susu harus dilakukan 3 jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah, dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun karena gas di dalam susu. Viskositas susu biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat susu, lemak, serta temperatur susu.
Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak karena titik didih dan titik beku air yang berbeda.
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat asam dan sifat basa.
3
Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri (Topan 2007).

Jenis produk susu

Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk).
Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif.
Susu kurang lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali (0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%.[8] Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan lemak, pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak.

Komposisi susu

Komposisi susu diantaranya terdiri atas air, bahan kering, lemak, bahan kering tanpa lemak, protein, dan laktosa. Setiap hewan memiliki komposisi susu yang berbeda-beda, baik antar hewan, antar jenis, maupun antar bangsa hewan. Susu sapi memiliki kadar lemak 3,1%, protein 2,8%, bahan kering 11,2%, bahan kering tanpa lemak 8,1%. Sedangkan komposisi susu kambing terdiri atas kadar lemak 6,34%, protein 4,97%, bahan kering 15,32%, bahan kering tanpa lemak 8,97%. Berdasarkan hasil komposisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan kering, kadar lemak, dan protein susu kambing lebih tinggi daripada susu sapi. Kandungan omega-3 dalam susu sapi dapat ditingkatkan melalui pemberian pakan kaya omega-3 seperti campuran garam kering karboksilat Kombinasi selang pemerahan yang berbeda berpengaruh (P<0.05) terhadap produksi dan laju sekresi susu sapi perah.
4
Kerupuk Susu
Kerupuk susu adalah produk semacam kerupuk udang yang terbuat dari bahan dasar dan divariasikan dengan susu. Adapun, bahan-bahan yang diperlukan selain susu, adalah tepung terigu dan tapioka, penyedap rasa, dan rempah-rempah seperti bawang putih dan ketumbar, serta kuning telur.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ad/Karamel_susu%2C_dodol_susu%2C_kerupuk_susu.jpg/250px-Karamel_susu%2C_dodol_susu%2C_kerupuk_susu.jpg
Kerupuk susu (sebelah kanan), bersama dengan dodol susu (tengah) dan permen susu
Kerupuk semacam ini banyak dijual di tempat-tempat di sekitar peternakan sapi seperti Bandung, dan Malang. Selain itu pula, kerupuk susu juga ada di Boyolali, Jawa Tengah. Kerupuk susu memiliki beberapa keutamaan, yakni: aromanya lebih gurih, kandungan mineral dan proteinnya lebih tinggi, yakni kalsium dan fosfor yang jauh lebih tinggi, dan tanpa bahan pengawet-pun, ia bisa bertahan berbulan-bulan tanpa merusak nilai nutrisinya (wahyuning dyah 1985).

Pembuatan

Kerupuk susu dibuat dari dua cara:
  • Tepung terigu dimasukkan dalam susu sedikit demi sedikit, sampai larut dan disaring hingga didapat larutan yang encer. Kemudian, masukkan bumbu sampai rata. Adonan dimasukkan dalam plastik, lalu ikat. Lalu rebus dalam air bersih selama 1/2 jam dan angkat. Adonan yang matang (lagi kenyal itu) dipotong dan dikeringkan, jadilah kerupuk susu.
  • Campur tepung terigu dan tapioka (dengan perbandingan 1:2 atau 1:3) kemudian dituangi susu hingga mengental. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan selanjutnya seperti prosedur nomor 1.
Prosedur yang kedua dimodifikasi dengan penggunaan susu yang sudah asam, karena susu yang asam tidak bisa dijual lagi ke Koperasi Unit Desa (KUD) karena memang sudah rusak. Adapun, susu yang sudah dibiarkan selama 8 jam apabila dipakai sebagai bahan baku kerpuk susu, rasanya tak jauh beda dengan kerupuk yang terbuat dari susu segar. Selain dipakai susu yang sudah asam, dipakai pula susu yang berkualitas rendah, yang tidak laku lagi di Koperasi Pengolah Susu (KPS), yang juga dikenal dengan nama "Susu Pecah". Agar tak merugi, susu
5
yang berkualitas rendah ini dibuat menjadi kerupuk susu. Hasilnya memuaskan, dan penjualannya bisa dilakukan di tempat selain KPS, yang merupakan solusi alternatif dalam penjualan susu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN
Susu murni adalah salah satu hasil produk dari ternak perah yang diunggulkan karena susu adalah produk utamanya, meminum susu murni memiliki banyak manfaat yaitu menjaga kualitas kesehatan tubuh manusia.
Satu gelas susu murni sama dengan meminum 100mg kalsium, hal ini jika dilakukan setiap hari dapat berdampak sangat baik bagi kualitas tubuh manusia karena selain kalsium susu murni juga mengandung banyak zat gizi dan protein yang berguna untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak.



6
Krupuk susu salah satu jenis olahan susu yang dapat di manfaatkan sebagai variasi produk olahan dari susu yang memiliki harga jual yang patut di perhitungkan sebagai sebuah bisnis baru.
Krupuk susu sebelum digoreng bentuk dan teksturnya sama dengan krupuk pada umumnya tetapi yang membedakan adalah campuran bahannya yang unik yaitu susu murni.










7

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Susu adalah produk peternakan yang memiliki banyak manfaat yang penting bagi kebutuhan protein tubuh manusia, selain itu susu juga dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan salah satunya yang paling unik yaitu krupuk susu karena dapat dijadikan makanan cemilan untuk siapa saja yang kurang menyukai meminum susu secara langsung karena bentuknya yang cair.
SARAN
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.













8

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Andi Rahman. 2012. Skripsi : Persepsi Masyarakat Terhadap konsumsi susu di wilayah sumatera selatan.

Listiyowati E. Dan Roospitasari K. 2007. Tata Laksana Budi Daya ternak perah
            Komersial
. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya.

Nugroho dan Mayun. 1981. Beternak sapi perah. Cetakan I. Semarang : Eka
            Offset.

Rasyaf, Muhammad. 1985. Sapi perah. Yogyakarta : Kanisius.

Topan. 2007. Sukses Beternak sapi perah. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Wahyuning, Dyah dkk. 1985. Beternak sapi perah Dan Pemeliharaan. Semarang :
            Aneka Ilmu










9

No comments:

Post a Comment