KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas dari mata pelajaran dengan judul
“PENYAKIT MENULAR DAN COVID-19”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa Indonesia kami yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima
kasih.
Lubuklinggau, November 2020
Penulis,
Nia
Hidayanti
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL........................................................................................ i
KATA
PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.Latar Belakang...................................................................................... 1
B.Identifikasi Masalah.............................................................................. 5
C. Batasan Masalah................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah................................................................................. 5
E. Tujuan Masalah..................................................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN.................................................................................. 6
A.Penyakit Menular................................................................................... 6
B.Macam Macam Penyakit Menular......................................................... 8
C.Rangkaian Peristiwa COVID 19........................................................... 12
BAB
III PENUTUP.......................................................................................... 19
A. Kesimpulan .......................................................................................... 19
B.Saran...................................................................................................... 19
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia pernah mengalami
sakit.Penyakit yang diderita oleh setiap makhluk berbeda satu dan yang
lainnya.Sakit merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak berada pada kondisi
normal yang disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam maupun luar
tubuh.Berdasarkan karakteristiknya penyakit dapat digolongkan menjadi 2 yaitu
penyakit menular dan penyakit tidak menular.Penyakit menular mendapatkan
perhatian yang lebih dari pemerintah dibanding dengan penyakit tidak
menular.Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus,
atau parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu.Penyakit menular
sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini diderita melalui
infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai macam
media seperti udara, jarum suntik, transfusi darah, tempat makan atau minum,
dan lain sebagainya (Vatimatunnimah, 2013).
Penyakit menular merupakan hasil perpaduan
berbagai faktor yang saling mempengaruhi.(Widoyono, 2008).Menurut (Vatimatunnimah,
2013) penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman
melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan
tubuh manusia. Penyakit menjadi salah satu Secara atronomis Indonesia terletak
antara 6° Lintang Utara sampai 11° Lintang Selatan dan juga antara 95° Bujur
Timur sampai 141° Bujur Timur. Oleh karena letak astronomis Indonesia merupakan
daerah yang memiliki iklimtropis.Kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki dua
musin yaitu penghujan dan kemarau.Masa peralihan dari musim kemarau ke musim
penghujan ataupun sebaliknya disebut pancaroba.Pada masa ini banyak orang yang
jatuh sakit.
Banyak di antara mereka mengaku bahwa
penyebabnya adalah daya tahan tubuh orang tersebut menurun karena belum siap
menghadapi pergantian musim.Penyakit yang terjadi di daerah tropis dan
subtropis yang umumnya berupa infeksi sering disebut sebagai penyakit tropis
(Purnama, 2012). Penyakit tropis terbagi menjadi 4 macam, yaitu: infeksi oleh
bakteri seperti deman tifoid, infeksi yang disebabkan oleh virus seperti DBD,
infeksi yang disebabkan oleh parasite seperti malaria, dan sindrom penyakit
menular seperti ISPA (Sudiono, 2003). Gejala dari masing – masing penyakit
berbeda satu dan yang lainnya. Akan tetapi terdapat beberapa macam penyakit
yang memiliki gejala hampir sama, terutama gejala awal.
Banyak orang yang menganggap bahwa gejala
yang dialami adalah gejala dari penyakit yang ringan saja.Padahal ada
kemungkinan merupakan salah satu gejala awal dari suatu penyakit yang cukup
berbahaya jika tidak segera ditangani oleh pihak ahli yaitu dokter spesialis.
Pasien yang menderita penyakit infeksi yang berbahaya jika terlambat ditangani
akan menyebabkan kematian. Permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah masih
belum meratanya penyebaran dokter spesialis, sehingga perawatan dan pengobatan
untuk pasien kurang optimal.Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini untuk
mengurangi resiko kematian akibat penyakit infeksi tropis ini.3 Dewasa ini
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat.Jika biasanya
diagnosis penyakit hanya dapat dilakukan oleh pihak dokter saja, maka seiring
perkembangan teknologi, diagnosis penyakit dapat dilakukan oleh orang biasa
dengan bantuan sebuah sistem. Diagnosis dilakukan berdasarkan input gejala yang
dialami oleh pasien. Diagnosis penyakit merupakan proses dimana akan diambil
satu keputusan di antara beberapa kemungkinan yang ada. Keputusan tersebut
diambil berdasarkan beberapa pertimbangan.Pengambilan keputusan ini merupakan
kasus yang dapat diselesaikan menggunakan prinsip decision support system atau
sistem pendukung keputusan (SPK).
Dalam pengambilan keputusan diterapkan sistem
pembobotan untuk setiap kriteria. Bobot yang diberikan untuk masing - masing
kriteria pastilah berbeda – beda. Pembobotan yang tepat dari setiap kriteria
akan sangat mempengaruhi hasil keputusan. Oleh karena dalam melakukan diagnosis
suatu penyakit sebaiknya mempertimbangkan berbagai kriteria maka tidak salah
jika diagnosis digolongkan dalam kasus decision making, termasuk di dalamnya
diagnosis untuk penyakit tropis. Telah ada beberapa penelitian yang dilakukan
untuk membantu dalam mendiagnosis penyakit tropis, seperti pada tahun 2011
Diema Hernyka Satyaren mengembangkan sistem pakar diagnosis penyakit infeksi
tropis dengan menggunakan forward dan backward chaining dengan tingkat
kesesuaian gejala dan penyakitnya sebesar 97,96%. Lalu Rika Rosnelly dan
Retantyo Wardoyo pada tahun 2011 mencoba mengembangkan metode Fuzzy Multi
Criteria Decision Making (FMCDM) untuk mendiagnosis penyakit tropis dengan 4
menggunakan sampel 3 jenis penyakit. Zainal Abidin pada tahun 2015 telah
menerapkan metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making untuk membuat sebuah
sistem pakar penyakit gigi dan mulut. Penelitian lain mengenai diagnosis
penyakit tropis telah dilakukan oleh Elly R Situmeang pada tahun 2011 yang
mengembangkan sebuah sistem pakar menggunakan metode forward chaining dengan
sebuah sistem yang dibangun oleh bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.
Selain itu theorema Bayes juga telah
digunakan dalam membangun sebuah sistem pakar untuk diagnosis penyakit tropis
oleh Eri Wibowo pada tahun 2009. Pada penelitian – penelitian tersebut
digunakan gejala sebagai masukan dalam proses diagnosis. Sebagian besar gejala
dari bermacam penyakit tersebut bersifat tidak pasti atau samar. Karena sifat
kesamaran gejala tersebut maka dapat digunakan logika fuzzy dalam melakukan
diagnosis penyakit tropis ini. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk
memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output dengan menggunakan
aturan fuzzy (Agus, 2009: 1). Sebelum munculnya teori logika fuzzy, dikenal
sebuah logika tegas yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas.Sedangkan
logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau
kesamaran (fuzzyness) antara benar dan salah.Dalam teori logika fuzzy sebuah
nilai dapat bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar
kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang
dimilikinya.
Hal – hal yang telah diuraikan di atas
melatarbelakangi pentingnya dilakukan penelitian diagnosis penyakit tropis
dengan menerapkan logika fuzzy.5 Penelitian dengan judul “Aplikasi Fuzzy
Decision Making untuk Diagnosis Penyakit Tropis” diharapkan dapat memberi
manfaat di bidang matematika maupun di bidang kesehatan.
Dan virus yang kini telah mwabah di
seluruh dunia yaitu virus corona atau covid-19.virus Corona atau COVID-19,
kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember
2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang
menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi,
misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini
memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19
diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi
penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi
hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit
radang paru.
Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang juga
berkaitan dengan virus Corona.Dengan latar belakang tersebut, virus
Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik.Memiliki gejala yang
sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi
lebih parah dan gagal organ.
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan
eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai vektor virus Corona atau
COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut, COVID-19 membuktikan
diri mampu menular antarmanusia.Penularan sangat cepat hingga Organisasi
Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada
(11/3/2020).
Pandemi atau epidemi global
mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara
atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona.Peningkatan jumlah kasus
terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya.Sayangnya,
hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona
atau COVID-19.
WHO menyatakan saat ini Eropa telah
menjadi pusat pandemi virus Corona secara global.Eropa memiliki lebih banyak
kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO,
kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah
tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan.Italia, yang
merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat
memiliki lebih dari 15 ribu kasus.
B. Identifikasi masalah
Dari latar belakang yang ada, dapat
diidentifikasi masalah yang terjadi sebagai berikut :
1.
Penyakit menular yang ada di dunia
2.
Pandemi virus corona atau COVID-19
C. Pembatasan masalah
Makalah ini hanya membahas
tentang jenis jenis penyakit yang dapat mmenular ke masyarakat serta proses
muncul dan terjadinya COVID-19 di belahan dunia serta Indonesia.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa
saja jenis jenis penyakit menular yang menyerang manusia?
2.
Bagaimana
proses dan penyebaran virus corona atau COVID—19 di seluruh dunia dan di
Indonesia?
E. Tujuan masalah
1.
Menjelaskan
apa saja jenis jenis penyakit menular yang menyerang manusia.
2.
Menjelaskan
proses dan menyebaran virus corona atau COVID-19.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Apa itu Penyakit Menular?
Definisi penyakit menular
adalah gangguan yang disebabkan oleh organisme seperti bakteri, virus, jamur,
atau parasit.Disamping itu juga ada banyak organisme yang ada di dalam tubuh
yang bersifat membantu kekebalan tubuh, namun dalam kondisi tertentu, beberapa
organisme menyebabkan penyakit.Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, beberapa
penyakit menular dapat ditularkan dari orang ke oranga.Beberapa juga bisa
ditularkan oleh serangga atau hewan lainnya.Penyakit menular disebabkan oleh
agen biologi seperti mikroorganisme pategonik (virus, bakteri, dan fungi) serta
parasit.Keberadaan mereka ada di dalam atau permukaan tubuh, sehingga dapat
menyebabkan infeksi.Perpindahan agen infeksi atau parasit tersebut dari
individu yang sakit ke individu sehat dinamakan penularan penyakit. Jika
seseorang terkena suatu bakteri atau terinfeksi namun kesehatan dalam tubuh
tidak berubah maka proses ini disebut infeksi subklinis. Baca juga: Ciri-ciri
Virus Prinsip tersebut diilustrasikan dengan penggunaan vaksin untuk pencegahan
penyakit menular. Misalnya, virus yang menyebabkan campak dapat dilemahkan atau
digunakan sebagai agen imunisasi.
2.
Kelompok penyakit menular
Penyakit menular yang
disebabkan oleh suatu agen infeksi atau produk racun dari orang maupun hewan
bisa terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Terdapat tiga kelompok utama penyakit menular,
yaitu:
1.
Penyakit sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi
2.
Penyakit menular tertentu yang menimbulkan kematian dan
cacat, walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama.
3.
Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat
tetapi dapat mewabah yang menimbulkan kerugian materi dan kesehatan.
3. Agen menular atau infeksi
Agen infeksi dapat dibagi menjadi beberapa kelompol
berdasarkan ukuran,karakteristik bikokima, atau cara mereka berinteraksi dengan
inang manusia.
Beirkut agen infkesi:
·
Bakteri
Bakteri dapat bertahan hidup di dalam
tubuh tetapi di luar sel individu.Beberapa bakteri diklasifikasikan sebagai
aerob, membutuhkan oksigen untuk pertumbuhan. Sementara beberapa bakteri yang
lain ditemukan di usus kecil orang sehat, tumbuh tidak dengan oksigen, sehingga
disebut anaerob. Infeksi bakteri umumnya disebabkan oleh pneumokokus,
stafilokokus, dan treptokokus yang sifatnya komensal (organismen yang hidup
tidak berbahaya pada inangnya) di saluran pernapasan atas.Namun dibeberapa
kondisi serius dapat menjadi ganas seperti pneumonia, septikemia (keracunan
darah), dan meningitis.
·
Klamidia
Klamidia adalah organisme intraseluler
yang ditemukan di banyak vertebrata, termasuk burung, mamalia, dan
manusia.Penyakit klinis disebabkan oleh spesies chlamydia trachomatis, yang
sering menjadi penyebab infeksi genital pada wanita. Jika seorang bayi melewati
jalan lahir yang terinfeksi, maka bayi akan mengalami penyakit mata
(konjungtivitis) dan pneumonia. Anak-anak kecil kadang mengalami infeksi
telinga, radang tenggorokan, dan penyakit saluran pernapasan karena
Kalmidia.Klamidia lainnya adalah chlamydophila psittaci yang menghasilkan
psittacosis dari paparan unggas yang terinfeksi.Penyakit ini ditandai oleh
paru-paru, sakit kepala, lemah, lelah, mual, dan muntah.
·
Rickettsia
Manusia tertular sebagian besar penyakit
rickettsia hanya ketika mereka masuk ke dalam siklus di mana rickettsia hidup,
biasanya pada parasit tikus yang ada pada tikus kemudian menggigit manusia.
·
Mikoplasma dan ureaplasma
Memiliki ukuran dari 150 hingga 850
nanometer.Mereka ada di alam dan mampu menyebabkan penyakit meluas.Namun
biasannya penyakit yang diakibatkan dari kedua agen ini lebih ringan daripada
disebabkan oleh bakteri.Mikoplasma dapat menyebabkan ruam merah, beberapa
orangyang terinfeksi organisme ini mengalami mual, muntah, diare, dan kram
nyeri perut.Biasanya mikoplasma menyebabkan peradangan pankreas atau hato,
serta infeksi otak dan sumsum tulang belakang merupakan komplikasi serius.
·
Virus
Virus bukanlah organisme hidup,
sebaliknya mereka adalah fragmen asam nukleat yang dikemas dalam mantel protein
yang membutuhkan sel hidup untuk bereplikasi. Yang menyebabkan infkesi pada
manusia adalah virus varicella zoster, herpes zoster, virus epstein barr dan
masih banyak yang lainnya. Ada banyak virus lain yang ditransmisikan antara
manusia dan yang secara signifikan menyebabkan penyakit dan kematian. Virus
influenza musiman, misalnya beredar secara global setiap tahun menyebabkan
penyakit influenzza musiman dan kematian setiap tahun.Selain itu, jenis baru
virus menular muncul secara berkala.Beberapa diantaranya kini ditularkan dari
reservoir hewan seperti kelelawar, babi, atau primata ketika manusia berada
dalam kontak dekat dengan hewan yang membawa virus tersebut.
·
Parasit
Di antara parasit yang paling menular
adalah protozoa.Organisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel,
menyebabkan penyakit seperti malaria.
4. Macam-Macam Penyakit Menular dan Cara Pencegahannya
Sedini Mungkin
Di dunia ini, manusia bisa mengidap macam-macam penyakit yang menyerang tubuh.Macam-macam
penyakit yang terjadi pada manusia juga berasal dari faktor yang
berbeda.Manusia dapat terserang penyakit karena tertular, atau akibat bakteri
hingga virus, bahkan karena faktor keturunan.
Pengobatan dari macam-macam penyakit juga berbeda.Ada yang hanya cukup dengan
istirahat, ada pula yang harus melakukan operasi, hingga kemoterapi yang
panjang untuk sembuh dari penyakit tersebut.Namun ada juga penyakit yang bahkan
tidak bisa disembuhkan walaupun sudah melakukan pengobatan.
Jika sudah mengalami penyakit yang sulit
disembuhkan ini, mungkin hanya mengurangi atau meredakan saja yang bisa
dilakukan.Contohnya saja HIV AIDS. HIV AIDS merupakan salah satu penyakit yang
tersebar dalam bentuk virus dan hingga saat ini masih belum ditemukan cara
untuk menyembuhkannya.
1.
Diare
Diare adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus. Orang yang terkena diare akan mengalami gangguan buang
air besar (BAB). Penyakit ini ditandai dengan BAB lebih dari tiga kali dalam
sehari, dengan konsistensi tinja dalam bentuk yang cair.Diare juga dapat
disertai dengan keluarnya darah atau lendir saat BAB.
Diare menular melalui
tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi virus, bakteri atau
parasit.Penularan diare dapat dihindari dengan selalu menjaga kebersihan
seperti mencuci dengan sabun antiseptik sebelum makan, sesudah buang air besar
atau kecil, dan setelah keluar dari kamar mandi. Mengonsumsi makanan yang sudah
dimasak dengan matang juga akan menurunkan resiko seseorang
2.
Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi berkelompok yang meliputi
berbagai jenis demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.Bakteri ini bisa dibawa oleh
ektoparasit seperti kutu dan tungau yang kemudian menginfeksi manusia.
Bakteri ini biasanya sering ditemukan
pada hewan seperti tikus, kucing, dan tupai.Bakteri ini juga dapat terbawa
melalui pakaian, seprai, kulit, dan rambut.
Untuk mencegah tifus bisa dilakukan
dengan menghindari kontak langsung dengan penderita dalam jangka waktu yang
lama.Selain itu, hindari juga kebiasaan menggunakan barang-barang pribadi
secara bersama-sama.Jika diperlukan, konsumsi antibiotik yang diresepkan oleh
dokter dan ikuti petunjuk pemakaiannya.
3.
Cacar Air
Cacar air adalah penyakit yang dapat menular dengan cepat
dan mudah. Namun pada umumnya cacar air hanya akan menyerang pada anak-anak.
Tapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga akan mengalami hal ini.
Cacar air dapat dicegah dengan
melakukan vaksinasi. Pemberian vaksin ini dilakukan agar orang terhindari dari
resiko tertular virus cacar air atau menularkan cacar air kepada orang lain.
Pencegahan lain yang juga perlu dilakukan adalah mengisolasi penderita cacar
air dari tempat-tempat umum agar tidak menyebarkan kepada orang lain.
4.
Penyakit Menular Seksual
Penyakir menular seksual atau PMS dikenal juga sebagai
infeksi menular seksual atau IMS.Penyakit ini cukup berbahaya dan dapat
ditularkan hanya jika seseorang melakukan hubungan seksual yang berisiko, atau
hubungan seksual yang tidak aman.Penyakit ini dapat menular melalui sperma,
cairan vagina, darah, ataupun cariaran tubuh lainnya.
Seperti yang sudah disebutkan di atas,
HIV AIDS adalah salah satu penyakit menular seksual.Selain itu ada beberapa
penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, herpes, dan masih banyak
lainnya.
Penyakit menular seksual dapat dicegah
dengan tidak berganti-ganti pasangan.Dan juga menggunakan alat pengaman atau
kondom setiap berhubungan seksual dengan pasangan.
5.
Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang juga
paling merenggut nyawa.Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang menyerang
paru-paru.Namun tuberkulosis juga dapat menyerang tulang, sendi, selaput otak
atau yang biasa disebut meningitis TB, kelenjar getah bening atau TB kelenjar,
dan selaput jantung.Bakteri ini sangat mudah tertularkan melalui udara saat
penderita batuk atau bersin.
Untuk menghindari penularan TB, dapat
dilakukan dengan menggunakan masker saat berada di keramaian, terutama saat
berinteraksi dengan pengidap TB.Sirkulasi udara yang cukup di dalam rumah juga
menjadi faktor yang dapat mencegah penyakit TB.TB juga dapat dicegah dengan
pemberian vaksin BCG.
Itulah macam-macam penyakit menular
dan juga cara pencegahannya. Memang beberapa orang mengidap penyakit yang dapat
menular.Namun jangan pernah mengucilkan atau menyudutkan orang tersebut.Hindari
penyakitnya, bukan penderitanya.
6. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi menular mematikan yang dapat
disebabkan baik oleh bakteri, virus, maupun jamur.Penyakit ini bisa menjadi
sangat serius dan mematikan jika tidak segera diatasi.
Penyakit menular mematikan ini disebabkan tubuh menghasilkan
sel darah putih untuk melawan infeksi, sehingga paru-paru meradang dan bakteri
serta virus justru mengisi kantung udara di dalam paru-paru dengan cairan.
Meski dapat menyerang semua orang dari berbagai usia,
penyakit ini umumnya lebih berisiko untuk balita, lansia, dan orang yang
memiliki sistem imun yang kurang baik. Infeksi ini menular melalui batuk,
bersin, atau kontak fisik dengan objek yang disentuh oleh penderita pneumonia.
Penyakit ini masih bisa disembuhkan. Penyembuhannya bisa
dilakukan berdasarkan penyebabnya:
Pneumonia yang terjadi karena bakteri dapat diobati
dengan antibiotik.
Pneumonia yang disebabkan virus dapat diobati dengan
meningkatkan daya tahan tubuh, istirahat dan menambah asupan cairan ke dalam
tubuh.
Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur dapat
diobati dengan obat anti jamur.
Di Indonesia, pneumonia menjadi penyakit kedua mematikan
yang menyebabkan kematian pada bayi sebanyak 23,8% dan balita sebanyak 15,5% di
tahun 2007. Bahkan, menurut data Laporan Rutin Subdit ISPA Tahun 2017 yang
dimuat di katalog Profil Kesehatan
Indonesia 2017 milik
Kementerian Kesehatan, terdapat kasus pneumonia baru sebesar 20, 54% per 1000
balilta di Indonesia.
Selain itu, menurut Kementerian
Kesehatan RI,
prevalensi penderita pneumonia meningkat hingga dua persen jumlah penderitanya
dari total penduduk Indonesia pada tahun 2018.
Data ini diambil berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
pemerintah.
5.
Rangkaian Peristiwa Covid-19
Banyak fenomena ”pertama kali” terkait
Covid-19 yang muncul di luar China kendati ”Negeri Panda” dikenal sebagai
tempat asal munculnya penyakit tersebut.
Kesimpulan sejauh ini, analisis para ahli
menduga bahwa Covid-19 lebih kuat bertahan hidup di daerah bersuhu rendah dan
kering walaupun virus ini juga mewabah di negara-negara dengan kondisi suhu dan
kelembaban udara yang sebaliknya.
Virus ini juga lebih rentan menyebabkan
kematian pada penduduk usia lanjut. Namun, ada juga penduduk di kelompok usia
ini yang berhasil sembuh dan seorang bayi juga meninggal karena Covid-19.
Rangkaian peristiwa pertama juga menunjukkan upaya para
ahli untuk menemukan antivirus ini secepat mungkin.Sejauh ini, upaya tersebut
belum memberikan hasil sesuai harapan.
Menilik ke belakang, rentetan awal munculnya Covid-19
sudah tidak asing di telinga masyarakat dunia.China tercatat sebagai negara
yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 di dunia.
Untuk pertama kalinya, China melaporkan adanya penyakit
baru ini pada 31 Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019 itu, kantor Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang adanya
sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi
pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang
beroperasi di Pasar Ikan Huanan.
Seiring waktu, penelusuran menyebutkan, kasus
Covid-19 sudah muncul sebelumnya.Merujuk pada laporan WHO ke-37 tentang situasi Covid-19, 26
Februari 2020, kasus
Covid-19 pertama yang dikonfirmasi di China adalah pada 8 Desember.Hanya saja,
informasi tersebut juga bergantung pada inisiatif negara-negara yang memberikan
informasi penyakit kepada badan kesehatan global tersebut.
Adapun sebuah laporan yang diterbitkan dalam
laman jurnal medis The Lancet oleh dokter China dari Rumah Sakit Jin
Yin-tan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien yang paling awal, menyebutkan
tanggal infeksi pertama yang diketahui pada 1 Desember 2019.
Informasi awal mula munculnya Covid-19 masih terus
berjalan ke belakang. Pada 16 Desember, dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan
mengirim sampel dari pasien lain dengan demam persisten untuk pengujian
laboratorium. Hasil-hasil itu menunjukkan virus menyerupai sindrom penapasan akut
parah (severe acute respiratory syndrome/SARS).
Pada 30 Desember 2019, Ai Fen, dokter yang
juga kepala departemen ruang gawat darurat rumah sakit tersebut, mengunggah
gambar laporan laboratorium di media sosial Tiongkok. Gambar itu diposting
ulang dan diedarkan oleh dokter lain, Li Wenliang. Kemudian, mereka ditegur
polisi setempat karena dianggap ”menyebarkan desas-desus”. Li Wenliang kemudian
dikenal sebagai whistleblower kasus Covid-19
·
Lonjakan pertama
Menurut data Pemerintah China yang dilihat South China Morning Post, seorang penduduk Provinsi Hubei berusia 55
tahun kemungkinan menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19 pada 17
November 2019. Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru
dilaporkan setiap hari.
Angka penduduk di China yang terjangkit Covid-19
menunjukkan tren eksponensial. Pada 15 Desember 2019, jumlah total infeksi
mencapai 27.
Peningkatan kasus Covid-19 harian mencapai dua digit
untuk pertama kalinya dilaporkan juga terjadi di China pada 17 Desember 2020.
Tiga hari berikutnya, jumlah total kasus penduduk China terkonfirmasi Covid-19
telah mencapai 60 orang.
Pada Jumat (3/4/2020) kasus Covid-19 tembus 1
juta, tersebar di sejumlah negara.Sampai dengan tanggal tersebut pukul 09.36,
data Johns Hophkins University mencatat jumlah pasien positif virus
korona mencapai 1.015.403 orang.Angka total kematian 53.030 orang dan 210.579
orang yang terpapar Covid-19 berhasil sembuh.
·
Status dan pelaporan
Sejak 3 Januari, China telah secara teratur memberi tahu
WHO serta negara-negara dan wilayah terkait, Hong Kong, Makau, dan Taiwan,
tentang wabah pneumonia tersebut.Perkembangan dan pelaporan secara teratur
menjadi perhatian WHO.
Akhirnya, lembaga kesehatan dunia tersebut mengumumkan darurat
kesehatan masyarakat global pada 30 Januari 2020. Beberapa waktu kemudian,
tepatnya 11 Februari 2020, WHO mengumumkan virus baru ini disebut ”Covid-19”.
Perkembangan kasus Covid-19 dan pelaporan yang dilakukan
rutin di China juga menjadi perhatian dunia.Salah satunya Johns Hopkins
University.Pada 22 Januari, Data and Statistic Center for Systems Science and
Engineering Johns Hopkins University mempresentasikan untuk pertama kalinya
peta interaktif dunia Covid-19.
Universitas di Baltimore, Negara Bagian Maryland, AS,
menyajikan angka-angka aktual yang mencakup laju penyebaran dan kematian akibat
Covid-19 setiap negara di dunia.Untuk menyusun peta interaktif dunia itu, para
pakar John Hopkins University mengompilasikan data dari berbagai sumber yang relevan,
yakni WHO, badan-badan kesehatan, dan pemberitaan media.
·
Penyebaran di Dunia
Kasus covid-19 pertama di luar China dilaporkan di
Thailand pada 13 Januari 2020. Masih di Benua Asia, pada 29 Januari 2020
Covid-19 mencapai Timur Tengah untuk pertama kalinya saat jumlah kasus Covid-19
bertambah dan menyebar ke lebih banyak negara. Saat itu Uni Emirat Arab
melaporkan kasus impor dalam keluarga empat orang.
Empat hari sebelum Covid-19 mencapai kawasan Timur
Tengah, dua benua sekaligus juga melaporkan masuknya virus yang sama. Perancis
menjadi negara pertama di Benua Eropa yang mengonfirmasi tiga kasus Covid-19
tanggal 25 Januari 2020.
Pada tanggal yang sama, kasus pertama Covid-19 juga
merambah Benua Australia. Kasus Covid-19 dikonfirmasi oleh Victoria Health
Authorities tanggal 25 Januari.Departemen Kesehatan Commonwealth berhubungan
erat dengan otoritas kesehatan Victoria dan telah memberi tahu WHO.Pasien,
seorang pria dari Wuhan, terbang ke Melbourne dari Guandong pada 19 Januari.
Dalam perkembangannya, Covid-19 menyebar ke Benua
Afrika.Tanggal 14 Februari 2020, kementerian kesehatan dan WHO mengumumkan
bahwa kasus virus korona orang asing pertama kali dikonfirmasi di Mesir, negeri yang terletak di Benua Asia dan Afrika. Dalam pernyataan
bersama WHO, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir Khaled Mogahed mengatakan
bahwa kasus tersebut dinyatakan positif covid-19 setelah ia menjalani tes
laboratorium.
Hanya berselang 11 hari, 25 Februari 2020, Kementerian
Kesehatan, Penduduk, dan Reformasi Rumah Sakit Aljazair melaporkan kasus
Covid-19 pertama di negara Benua Afrika itu. Otoritas kesehatan melaporkan
bahwa tes menunjukkan orang dewasa Italia, yang tiba di Aljazair pada 17
Februari 2020, telah dinyatakan positif Covid-19.
·
Kematian dan Kesembuhan
Korban pertama akibat Covid-19 terjadi 11 Januari
2020.China mencatat kematian pertama penduduk akibat Covid-19.Namun, lebih
kurang tiga minggu kemudian China juga mencatat adanya orang yang pertama
kali mampu bertahan melawan virus Korona.
Pria berusia 23 tahun yang dikenal dengan nama
keluarganya Huang tersebut bekerja di Stasiun Kereta Hankou. Pusat transportasi
ini berlokasi sekitar 1 kilometer (0,6 mil) barat dari Pasar Ikan Huanan,
tempat yang dianggap sebagai awal munculnya Covid-19.
Kurang dari sebulan berikutnya, tepatnya 2 Februari 2020,
kematian akibat Covid-19 di luar China untuk pertama kalinya dilaporkan di
Filipina. Pasien itu adalah pria China berusia 44 tahun dan diketahui sebagai
teman wanita berusia 38 tahun yang dites positif Covid-19 pada 30 Januari dan
kasus pertama di Filipina.
Tanggal 1 April 2020, seorang bayi berusia enam minggu di
Negara Bagian Connecticut, AS, meninggal karena Covid-19.Meninggalnya bayi itu
menandai kasus kematian penduduk termuda yang sangat jarang dalam pandemi Covid-19.
28 Maret, Spanyol dan Italia mencapai rekor pertama kali
untuk jumlah korban meninggal dalam satu hari akibat Covid-19.Spanyol mencatat
832 orang dan Italia mencatat 889 orang penduduk meninggal. Dalam
perkembangannya, AS mencatat angka kematian penduduk terbesar di dunia dalam
sehari akibat virus yang sama, yakni mencapai 2.000 orang pada 10 April 2020.
Perjalanan wabah Covid-19 juga menunjukkan kemampuan
orang lanjut usia bertahan dari virus Korona. Tanggal 8 April 2020, dilaporkan
seorang perempuan asal Belanda berusia 107 tahun sejauh ini menjadi manusia
tertua di dunia yang dinyatakan sembuh setelah mengidap Covid-19.
·
Pembatasan dan Pengobatan
Pembatasan pertama kali terjadi di China, negara asal
munculnya Covid-19. Tanggal 23 Januari 2020 diberlakukan lockdown atau karantina di kota Wuhan. Wilayah
Provinsi Hubei lainnya kemudian mengikuti dalam beberapa hari sesudahnya.
Sejak pemberlakuan kebijakan di kota Wuhan, istilah lockdown atau karantina dikenal luas di seluruh
dunia. Sejumlah negara juga tercatat melakukan karantina. Pada 2 Februari,
Filipina memberlakukan larangan perjalanan bagi wisatawan yang datang dari
China, Hong Kong, dan Makau, dan masa karantina 14 hari untuk penduduk
Filipina.
Dalam upaya penanganan wabah, otoritas di sejumlah negara
kemudian menerapkan kebijakan pembatasan yang beragam. Namun, kebijakan
pembatasan yang berujung kerusuhan besar pertama kali dilaporkan terjadi di
India, 28 Maret 2020.
Pada 27 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa pasien pertama
akan segera terdaftar di Norwegia dan Spanyol dalam uji coba yang disebut solidarity trial. Uji coba ini membandingkan
efektivitas empat obat yang berbeda atau kombinasi obat terhadap Covid-19.
Pada 19 Maret, China mengumumkan untuk pertama kalinya
tidak ada lagi korban meninggal akibat Covid-19 sejak kasus ini mulai rutin
dikabarkan dari China pada Januari lalu. Mendekati sebulan sesudahnya, tepatnya
10 April 2020, Vietnam mengumumkan tidak ada kasus baru Covid-19 di negara yang
berdekatan dengan China itu.
Kabar tersebut sangat mengesankan mengingat belum ada
korban jiwa dan hanya tercatat 268 kasus Covid-19 sampai dengan 17 April 2020
di Vietnam.Kesuksesan Vietnam menangani wabah Covid-19 tak lepas dari ketegasan
pemerintahnya melaksanakan karantina nasional.
·
Covid-19 di Indonesia
Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi kasus pertama Covid-19 di Indonesia di Istana Negara tanggal 2 Maret
2020.Dua warga negara Indonesia yang positif Covid-19 tersebut mengadakan
kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya warga negara
Indonesia meninggal akibat Covid-19. Korban yang meninggal di Solo adalah seorang
laki-laki berusia 59 tahun, diketahui sebelumnya menghadiri seminar di kota
Bogor, Jawa Barat, 25-28 Februari 2020.
Di minggu yang sama, pasien 01 dan 03 dinyatakan sembuh.
Kedua pasien yang resmi dinyatakan sembuh dan boleh meninggalkan rumah sakit
pada 13 Maret 2020 itu adalah kesembuhan pertama kali pengidap Covid-19 di
Indonesia. Pasien 02 yang berusia lanjut, yakni 64 tahun, juga berhasil
mengatasi Covid-19.
Sebulan lebih sesudah masuknya Covid-19 ke Indonesia,
untuk pertama kalinya tercatat angka kesembuhan pengidap covid-19 lebih besar
dari jumlah penduduk yang meninggal karena virus tersebut.Tanggal 16 April
2020, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan 548
pasien yang sembuh, sedangkan jumlah pasien meninggal 496 orang.
Namun, data kesembuhan pasien Covid-19 yang melampaui
angka pasien meninggal bukanlah tanda bahwa wabah virus ini akan segera
teratasi di Indonesia. Sejauh ini, angka kasus Covid-19 di Indonesia terus
meningkat.Baru sebulan lebih sejak dinyatakan resmi muncul jumlah kasus
pengidap virus korona di Indonesia mencapai di atas 5.500 kasus.
Vietnam yang sejauh ini mencatat kasus Covid-19 di bawah
300 orang dan tanpa angka kematian juga masih memberlakukan karantina 74.941
warganya per tanggal 10 April 2020. Sementara itu, China yang sebelumnya
melaporkan nol korban meninggal juga menghadapi babak baru ”rangkaian peristiwa kedua” Covid-19 yang mulai muncul. (LITBANG KOMP
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Yang dimaksud dengan penyakit infeksi ialah
penyakit yang mudah berjangkit kepada orang lain yang sehat, baik secara
endemi, pandemi, Maupun epidemi. Prnyakit infeksi berkembang dalam tubuh
melalui tiga bagian tubuh yaitu : saluran pernafasan, saluran pencernaan dan
kulit.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa
menginfeksi sistem pernapasan.Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan
infeksi pernapasan ringan, seperti flu.Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).COVID-19 (Corona
Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada
akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar
ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan.
B. SARAN
Dalam menjalani hidup sehari-hari kita
sebaiknya selalu mengedepankan kesehatan tubuh, kebersihan lingkungan dan jiwa
kita karena sehat itu nikmat dan juga ada pepatah yang mengatakan bahwa
seseorang tidak akan menghargai kesehatannya sendiri di saat ia masih sehat.
Begitu pentingnya kesehatan sehingga ada orang yang rela membayar milyaran
rupiah untuk kesehatan dirinya di saat dia sakit.
Makalah ini hanyalah sebagai acuan dan bahan
pembelajaran yang mungkin masih banyak kekurangannya, maka dari itu kritik
maupun saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/02/143000069/apa-itu-penyakit-menular-?page=all
https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-peristiwa-pertama-covid-19/
No comments:
Post a Comment