13 March 2021

MAKALAH PENYAKIT MENULAR DAN COVID-19

KATA PENGANTAR

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata pelajaran dengan judul  “PENYAKIT MENULAR DAN COVID-19”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.

 

                                                                              Lubuklinggau,   November  2020

                                                                              Penulis,

 

 

 

                                                                              Nia Hidayanti

                                                                              NPM. 5020191

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................... iii

BAB I  PENDAHULUAN............................................................................... 1

A.Latar Belakang...................................................................................... 1

B.Identifikasi Masalah.............................................................................. 5

C. Batasan Masalah................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah................................................................................. 5

E. Tujuan Masalah..................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 6

A.Penyakit Menular................................................................................... 6

B.Macam Macam Penyakit Menular......................................................... 8

C.Rangkaian Peristiwa COVID 19........................................................... 12

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 19

A. Kesimpulan .......................................................................................... 19

B.Saran...................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Setiap manusia pernah mengalami sakit.Penyakit yang diderita oleh setiap makhluk berbeda satu dan yang lainnya.Sakit merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak berada pada kondisi normal yang disebabkan oleh beberapa faktor dari dalam maupun luar tubuh.Berdasarkan karakteristiknya penyakit dapat digolongkan menjadi 2 yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular.Penyakit menular mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah dibanding dengan penyakit tidak menular.Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang dapat ditularkan melalui media tertentu.Penyakit menular sering juga disebut penyakit infeksi karena penyakit ini diderita melalui infeksi virus, bakteri, atau parasit yang ditularkan melalui berbagai macam media seperti udara, jarum suntik, transfusi darah, tempat makan atau minum, dan lain sebagainya (Vatimatunnimah, 2013).

Penyakit menular merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling mempengaruhi.(Widoyono, 2008).Menurut (Vatimatunnimah, 2013) penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Penyakit menjadi salah satu Secara atronomis Indonesia terletak antara 6° Lintang Utara sampai 11° Lintang Selatan dan juga antara 95° Bujur Timur sampai 141° Bujur Timur. Oleh karena letak astronomis Indonesia merupakan daerah yang memiliki iklimtropis.Kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki dua musin yaitu penghujan dan kemarau.Masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan ataupun sebaliknya disebut pancaroba.Pada masa ini banyak orang yang jatuh sakit.

Banyak di antara mereka mengaku bahwa penyebabnya adalah daya tahan tubuh orang tersebut menurun karena belum siap menghadapi pergantian musim.Penyakit yang terjadi di daerah tropis dan subtropis yang umumnya berupa infeksi sering disebut sebagai penyakit tropis (Purnama, 2012). Penyakit tropis terbagi menjadi 4 macam, yaitu: infeksi oleh bakteri seperti deman tifoid, infeksi yang disebabkan oleh virus seperti DBD, infeksi yang disebabkan oleh parasite seperti malaria, dan sindrom penyakit menular seperti ISPA (Sudiono, 2003). Gejala dari masing – masing penyakit berbeda satu dan yang lainnya. Akan tetapi terdapat beberapa macam penyakit yang memiliki gejala hampir sama, terutama gejala awal.

Banyak orang yang menganggap bahwa gejala yang dialami adalah gejala dari penyakit yang ringan saja.Padahal ada kemungkinan merupakan salah satu gejala awal dari suatu penyakit yang cukup berbahaya jika tidak segera ditangani oleh pihak ahli yaitu dokter spesialis. Pasien yang menderita penyakit infeksi yang berbahaya jika terlambat ditangani akan menyebabkan kematian. Permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah masih belum meratanya penyebaran dokter spesialis, sehingga perawatan dan pengobatan untuk pasien kurang optimal.Oleh karena itu perlu dilakukan deteksi dini untuk mengurangi resiko kematian akibat penyakit infeksi tropis ini.3 Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat.Jika biasanya diagnosis penyakit hanya dapat dilakukan oleh pihak dokter saja, maka seiring perkembangan teknologi, diagnosis penyakit dapat dilakukan oleh orang biasa dengan bantuan sebuah sistem. Diagnosis dilakukan berdasarkan input gejala yang dialami oleh pasien. Diagnosis penyakit merupakan proses dimana akan diambil satu keputusan di antara beberapa kemungkinan yang ada. Keputusan tersebut diambil berdasarkan beberapa pertimbangan.Pengambilan keputusan ini merupakan kasus yang dapat diselesaikan menggunakan prinsip decision support system atau sistem pendukung keputusan (SPK).

Dalam pengambilan keputusan diterapkan sistem pembobotan untuk setiap kriteria. Bobot yang diberikan untuk masing - masing kriteria pastilah berbeda – beda. Pembobotan yang tepat dari setiap kriteria akan sangat mempengaruhi hasil keputusan. Oleh karena dalam melakukan diagnosis suatu penyakit sebaiknya mempertimbangkan berbagai kriteria maka tidak salah jika diagnosis digolongkan dalam kasus decision making, termasuk di dalamnya diagnosis untuk penyakit tropis. Telah ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk membantu dalam mendiagnosis penyakit tropis, seperti pada tahun 2011 Diema Hernyka Satyaren mengembangkan sistem pakar diagnosis penyakit infeksi tropis dengan menggunakan forward dan backward chaining dengan tingkat kesesuaian gejala dan penyakitnya sebesar 97,96%. Lalu Rika Rosnelly dan Retantyo Wardoyo pada tahun 2011 mencoba mengembangkan metode Fuzzy Multi Criteria Decision Making (FMCDM) untuk mendiagnosis penyakit tropis dengan 4 menggunakan sampel 3 jenis penyakit. Zainal Abidin pada tahun 2015 telah menerapkan metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making untuk membuat sebuah sistem pakar penyakit gigi dan mulut. Penelitian lain mengenai diagnosis penyakit tropis telah dilakukan oleh Elly R Situmeang pada tahun 2011 yang mengembangkan sebuah sistem pakar menggunakan metode forward chaining dengan sebuah sistem yang dibangun oleh bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.

Selain itu theorema Bayes juga telah digunakan dalam membangun sebuah sistem pakar untuk diagnosis penyakit tropis oleh Eri Wibowo pada tahun 2009. Pada penelitian – penelitian tersebut digunakan gejala sebagai masukan dalam proses diagnosis. Sebagian besar gejala dari bermacam penyakit tersebut bersifat tidak pasti atau samar. Karena sifat kesamaran gejala tersebut maka dapat digunakan logika fuzzy dalam melakukan diagnosis penyakit tropis ini. Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output dengan menggunakan aturan fuzzy (Agus, 2009: 1). Sebelum munculnya teori logika fuzzy, dikenal sebuah logika tegas yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas.Sedangkan logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness) antara benar dan salah.Dalam teori logika fuzzy sebuah nilai dapat bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang dimilikinya.

Hal – hal yang telah diuraikan di atas melatarbelakangi pentingnya dilakukan penelitian diagnosis penyakit tropis dengan menerapkan logika fuzzy.5 Penelitian dengan judul “Aplikasi Fuzzy Decision Making untuk Diagnosis Penyakit Tropis” diharapkan dapat memberi manfaat di bidang matematika maupun di bidang kesehatan.

Dan virus yang kini telah mwabah di seluruh dunia yaitu virus corona atau covid-19.virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona.Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik.Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia.Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus Corona.Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh penanganan secepatnya.Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona secara global.Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan.Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus.

 

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang yang ada, dapat diidentifikasi masalah yang terjadi sebagai berikut :

1.      Penyakit menular yang ada di dunia

2.      Pandemi virus corona atau COVID-19

 

C. Pembatasan masalah

Makalah ini hanya membahas tentang jenis jenis penyakit yang dapat mmenular ke masyarakat serta proses muncul dan terjadinya COVID-19 di belahan dunia serta Indonesia.

 

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1.      Apa saja jenis jenis penyakit menular yang menyerang manusia?

2.      Bagaimana proses dan penyebaran virus corona atau COVID—19 di seluruh dunia dan di Indonesia?

 

E. Tujuan masalah

1.      Menjelaskan apa saja jenis jenis penyakit menular yang menyerang manusia.

2.      Menjelaskan proses dan menyebaran virus corona atau COVID-19.

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1.        Apa itu Penyakit Menular?

Definisi penyakit menular adalah gangguan yang disebabkan oleh organisme seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit.Disamping itu juga ada banyak organisme yang ada di dalam tubuh yang bersifat membantu kekebalan tubuh, namun dalam kondisi tertentu, beberapa organisme menyebabkan penyakit.Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, beberapa penyakit menular dapat ditularkan dari orang ke oranga.Beberapa juga bisa ditularkan oleh serangga atau hewan lainnya.Penyakit menular disebabkan oleh agen biologi seperti mikroorganisme pategonik (virus, bakteri, dan fungi) serta parasit.Keberadaan mereka ada di dalam atau permukaan tubuh, sehingga dapat menyebabkan infeksi.Perpindahan agen infeksi atau parasit tersebut dari individu yang sakit ke individu sehat dinamakan penularan penyakit. Jika seseorang terkena suatu bakteri atau terinfeksi namun kesehatan dalam tubuh tidak berubah maka proses ini disebut infeksi subklinis. Baca juga: Ciri-ciri Virus Prinsip tersebut diilustrasikan dengan penggunaan vaksin untuk pencegahan penyakit menular. Misalnya, virus yang menyebabkan campak dapat dilemahkan atau digunakan sebagai agen imunisasi.

 

2.        Kelompok penyakit menular

Penyakit menular yang disebabkan oleh suatu agen infeksi atau produk racun dari orang maupun hewan bisa terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Terdapat tiga kelompok utama penyakit menular, yaitu:

1.      Penyakit sangat berbahaya karena angka kematian cukup tinggi

2.      Penyakit menular tertentu yang menimbulkan kematian dan cacat, walaupun akibatnya lebih ringan dari yang pertama.

3.      Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah yang menimbulkan kerugian materi dan kesehatan.

3.    Agen menular atau infeksi

Agen infeksi dapat dibagi menjadi beberapa kelompol berdasarkan ukuran,karakteristik bikokima, atau cara mereka berinteraksi dengan inang manusia.

Beirkut agen infkesi:

·         Bakteri

Bakteri dapat bertahan hidup di dalam tubuh tetapi di luar sel individu.Beberapa bakteri diklasifikasikan sebagai aerob, membutuhkan oksigen untuk pertumbuhan. Sementara beberapa bakteri yang lain ditemukan di usus kecil orang sehat, tumbuh tidak dengan oksigen, sehingga disebut anaerob. Infeksi bakteri umumnya disebabkan oleh pneumokokus, stafilokokus, dan treptokokus yang sifatnya komensal (organismen yang hidup tidak berbahaya pada inangnya) di saluran pernapasan atas.Namun dibeberapa kondisi serius dapat menjadi ganas seperti pneumonia, septikemia (keracunan darah), dan meningitis.

·         Klamidia

Klamidia adalah organisme intraseluler yang ditemukan di banyak vertebrata, termasuk burung, mamalia, dan manusia.Penyakit klinis disebabkan oleh spesies chlamydia trachomatis, yang sering menjadi penyebab infeksi genital pada wanita. Jika seorang bayi melewati jalan lahir yang terinfeksi, maka bayi akan mengalami penyakit mata (konjungtivitis) dan pneumonia. Anak-anak kecil kadang mengalami infeksi telinga, radang tenggorokan, dan penyakit saluran pernapasan karena Kalmidia.Klamidia lainnya adalah chlamydophila psittaci yang menghasilkan psittacosis dari paparan unggas yang terinfeksi.Penyakit ini ditandai oleh paru-paru, sakit kepala, lemah, lelah, mual, dan muntah.

·         Rickettsia

Manusia tertular sebagian besar penyakit rickettsia hanya ketika mereka masuk ke dalam siklus di mana rickettsia hidup, biasanya pada parasit tikus yang ada pada tikus kemudian menggigit manusia.

·         Mikoplasma dan ureaplasma

Memiliki ukuran dari 150 hingga 850 nanometer.Mereka ada di alam dan mampu menyebabkan penyakit meluas.Namun biasannya penyakit yang diakibatkan dari kedua agen ini lebih ringan daripada disebabkan oleh bakteri.Mikoplasma dapat menyebabkan ruam merah, beberapa orangyang terinfeksi organisme ini mengalami mual, muntah, diare, dan kram nyeri perut.Biasanya mikoplasma menyebabkan peradangan pankreas atau hato, serta infeksi otak dan sumsum tulang belakang merupakan komplikasi serius.

·         Virus

Virus bukanlah organisme hidup, sebaliknya mereka adalah fragmen asam nukleat yang dikemas dalam mantel protein yang membutuhkan sel hidup untuk bereplikasi. Yang menyebabkan infkesi pada manusia adalah virus varicella zoster, herpes zoster, virus epstein barr dan masih banyak yang lainnya. Ada banyak virus lain yang ditransmisikan antara manusia dan yang secara signifikan menyebabkan penyakit dan kematian. Virus influenza musiman, misalnya beredar secara global setiap tahun menyebabkan penyakit influenzza musiman dan kematian setiap tahun.Selain itu, jenis baru virus menular muncul secara berkala.Beberapa diantaranya kini ditularkan dari reservoir hewan seperti kelelawar, babi, atau primata ketika manusia berada dalam kontak dekat dengan hewan yang membawa virus tersebut.

·         Parasit

Di antara parasit yang paling menular adalah protozoa.Organisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel, menyebabkan penyakit seperti malaria.

4.    Macam-Macam Penyakit Menular dan Cara Pencegahannya Sedini Mungkin

Di dunia ini, manusia bisa mengidap macam-macam penyakit yang menyerang tubuh.Macam-macam penyakit yang terjadi pada manusia juga berasal dari faktor yang berbeda.Manusia dapat terserang penyakit karena tertular, atau akibat bakteri hingga virus, bahkan karena faktor keturunan.

Pengobatan dari macam-macam penyakit juga berbeda.Ada yang hanya cukup dengan istirahat, ada pula yang harus melakukan operasi, hingga kemoterapi yang panjang untuk sembuh dari penyakit tersebut.Namun ada juga penyakit yang bahkan tidak bisa disembuhkan walaupun sudah melakukan pengobatan.

Jika sudah mengalami penyakit yang sulit disembuhkan ini, mungkin hanya mengurangi atau meredakan saja yang bisa dilakukan.Contohnya saja HIV AIDS. HIV AIDS merupakan salah satu penyakit yang tersebar dalam bentuk virus dan hingga saat ini masih belum ditemukan cara untuk menyembuhkannya.

1. Diare

Diare adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Orang yang terkena diare akan mengalami gangguan buang air besar (BAB). Penyakit ini ditandai dengan BAB lebih dari tiga kali dalam sehari, dengan konsistensi tinja dalam bentuk yang cair.Diare juga dapat disertai dengan keluarnya darah atau lendir saat BAB.

Diare menular melalui tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi virus, bakteri atau parasit.Penularan diare dapat dihindari dengan selalu menjaga kebersihan seperti mencuci dengan sabun antiseptik sebelum makan, sesudah buang air besar atau kecil, dan setelah keluar dari kamar mandi. Mengonsumsi makanan yang sudah dimasak dengan matang juga akan menurunkan resiko seseorang

2. Tifus

Tifus adalah penyakit infeksi berkelompok yang meliputi berbagai jenis demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.Bakteri ini bisa dibawa oleh ektoparasit seperti kutu dan tungau yang kemudian menginfeksi manusia.

Bakteri ini biasanya sering ditemukan pada hewan seperti tikus, kucing, dan tupai.Bakteri ini juga dapat terbawa melalui pakaian, seprai, kulit, dan rambut.

Untuk mencegah tifus bisa dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan penderita dalam jangka waktu yang lama.Selain itu, hindari juga kebiasaan menggunakan barang-barang pribadi secara bersama-sama.Jika diperlukan, konsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter dan ikuti petunjuk pemakaiannya.

3. Cacar Air

Cacar air adalah penyakit yang dapat menular dengan cepat dan mudah. Namun pada umumnya cacar air hanya akan menyerang pada anak-anak. Tapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga akan mengalami hal ini.

Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Pemberian vaksin ini dilakukan agar orang terhindari dari resiko tertular virus cacar air atau menularkan cacar air kepada orang lain. Pencegahan lain yang juga perlu dilakukan adalah mengisolasi penderita cacar air dari tempat-tempat umum agar tidak menyebarkan kepada orang lain.

4. Penyakit Menular Seksual

Penyakir menular seksual atau PMS dikenal juga sebagai infeksi menular seksual atau IMS.Penyakit ini cukup berbahaya dan dapat ditularkan hanya jika seseorang melakukan hubungan seksual yang berisiko, atau hubungan seksual yang tidak aman.Penyakit ini dapat menular melalui sperma, cairan vagina, darah, ataupun cariaran tubuh lainnya.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, HIV AIDS adalah salah satu penyakit menular seksual.Selain itu ada beberapa penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore, herpes, dan masih banyak lainnya.

Penyakit menular seksual dapat dicegah dengan tidak berganti-ganti pasangan.Dan juga menggunakan alat pengaman atau kondom setiap berhubungan seksual dengan pasangan.

5. Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang juga paling merenggut nyawa.Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru.Namun tuberkulosis juga dapat menyerang tulang, sendi, selaput otak atau yang biasa disebut meningitis TB, kelenjar getah bening atau TB kelenjar, dan selaput jantung.Bakteri ini sangat mudah tertularkan melalui udara saat penderita batuk atau bersin.

Untuk menghindari penularan TB, dapat dilakukan dengan menggunakan masker saat berada di keramaian, terutama saat berinteraksi dengan pengidap TB.Sirkulasi udara yang cukup di dalam rumah juga menjadi faktor yang dapat mencegah penyakit TB.TB juga dapat dicegah dengan pemberian vaksin BCG.

Itulah macam-macam penyakit menular dan juga cara pencegahannya. Memang beberapa orang mengidap penyakit yang dapat menular.Namun jangan pernah mengucilkan atau menyudutkan orang tersebut.Hindari penyakitnya, bukan penderitanya.

 6. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi menular mematikan yang dapat disebabkan baik oleh bakteri, virus, maupun jamur.Penyakit ini bisa menjadi sangat serius dan mematikan jika tidak segera diatasi.

Penyakit menular mematikan ini disebabkan tubuh menghasilkan sel darah putih untuk melawan infeksi, sehingga paru-paru meradang dan bakteri serta virus justru mengisi kantung udara di dalam paru-paru dengan cairan.

Meski dapat menyerang semua orang dari berbagai usia, penyakit ini umumnya lebih berisiko untuk balita, lansia, dan orang yang memiliki sistem imun yang kurang baik. Infeksi ini menular melalui batuk, bersin, atau kontak fisik dengan objek yang disentuh oleh penderita pneumonia.

Penyakit ini masih bisa disembuhkan. Penyembuhannya bisa dilakukan berdasarkan penyebabnya:

Pneumonia yang terjadi karena bakteri dapat diobati dengan antibiotik.

Pneumonia yang disebabkan virus dapat diobati dengan meningkatkan daya tahan tubuh, istirahat dan menambah asupan cairan ke dalam tubuh.

Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur dapat diobati dengan obat anti jamur.

Di Indonesia, pneumonia menjadi penyakit kedua mematikan yang menyebabkan kematian pada bayi sebanyak 23,8% dan balita sebanyak 15,5% di tahun 2007. Bahkan, menurut data Laporan Rutin Subdit ISPA Tahun 2017 yang dimuat di katalog Profil Kesehatan Indonesia 2017 milik Kementerian Kesehatan, terdapat kasus pneumonia baru sebesar 20, 54% per 1000 balilta di Indonesia.

Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan RI, prevalensi penderita pneumonia meningkat hingga dua persen jumlah penderitanya dari total penduduk Indonesia pada tahun 2018.

Data ini diambil berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan pemerintah.

 

5.    Rangkaian Peristiwa Covid-19

Banyak fenomena ”pertama kali” terkait Covid-19 yang muncul di luar China kendati ”Negeri Panda” dikenal sebagai tempat asal munculnya penyakit tersebut.

Kesimpulan sejauh ini, analisis para ahli menduga bahwa Covid-19 lebih kuat bertahan hidup di daerah bersuhu rendah dan kering walaupun virus ini juga mewabah di negara-negara dengan kondisi suhu dan kelembaban udara yang sebaliknya.

Virus ini juga lebih rentan menyebabkan kematian pada penduduk usia lanjut. Namun, ada juga penduduk di kelompok usia ini yang berhasil sembuh dan seorang bayi juga meninggal karena Covid-19.

Rangkaian peristiwa pertama juga menunjukkan upaya para ahli untuk menemukan antivirus ini secepat mungkin.Sejauh ini, upaya tersebut belum memberikan hasil sesuai harapan.

Menilik ke belakang, rentetan awal munculnya Covid-19 sudah tidak asing di telinga masyarakat dunia.China tercatat sebagai negara yang pertama kali melaporkan kasus Covid-19 di dunia.

Untuk pertama kalinya, China melaporkan adanya penyakit baru ini pada 31 Desember 2019. Pada pengujung tahun 2019 itu, kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mendapatkan pemberitahuan tentang adanya sejenis pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui. Infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru itu terdeteksi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Menurut pihak berwenang, beberapa pasien adalah pedagang yang beroperasi di Pasar Ikan Huanan.

Seiring waktu, penelusuran menyebutkan, kasus Covid-19 sudah muncul sebelumnya.Merujuk pada laporan WHO ke-37 tentang situasi Covid-19, 26 Februari 2020, kasus Covid-19 pertama yang dikonfirmasi di China adalah pada 8 Desember.Hanya saja, informasi tersebut juga bergantung pada inisiatif negara-negara yang memberikan informasi penyakit kepada badan kesehatan global tersebut.

Adapun sebuah laporan yang diterbitkan dalam laman jurnal medis The Lancet oleh dokter China dari Rumah Sakit Jin Yin-tan di Wuhan, yang merawat beberapa pasien yang paling awal, menyebutkan tanggal infeksi pertama yang diketahui pada 1 Desember 2019.

Informasi awal mula munculnya Covid-19 masih terus berjalan ke belakang. Pada 16 Desember, dokter di Rumah Sakit Pusat Wuhan mengirim sampel dari pasien lain dengan demam persisten untuk pengujian laboratorium. Hasil-hasil itu menunjukkan virus menyerupai sindrom penapasan akut parah (severe acute respiratory syndrome/SARS).

Pada 30 Desember 2019, Ai Fen, dokter yang juga kepala departemen ruang gawat darurat rumah sakit tersebut, mengunggah gambar laporan laboratorium di media sosial Tiongkok. Gambar itu diposting ulang dan diedarkan oleh dokter lain, Li Wenliang. Kemudian, mereka ditegur polisi setempat karena dianggap ”menyebarkan desas-desus”. Li Wenliang kemudian dikenal sebagai whistleblower kasus Covid-19

 

 

 

·         Lonjakan pertama

Menurut data Pemerintah China yang dilihat South China Morning Post, seorang penduduk Provinsi Hubei berusia 55 tahun kemungkinan menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19 pada 17 November 2019. Sejak tanggal itu dan seterusnya, satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.

Angka penduduk di China yang terjangkit Covid-19 menunjukkan tren eksponensial. Pada 15 Desember 2019, jumlah total infeksi mencapai 27.

Peningkatan kasus Covid-19 harian mencapai dua digit untuk pertama kalinya dilaporkan juga terjadi di China pada 17 Desember 2020. Tiga hari berikutnya, jumlah total kasus penduduk China terkonfirmasi Covid-19 telah mencapai 60 orang.

Pada Jumat (3/4/2020) kasus Covid-19 tembus 1 juta, tersebar di sejumlah negara.Sampai dengan tanggal tersebut pukul 09.36, data Johns Hophkins University mencatat jumlah pasien positif virus korona mencapai 1.015.403 orang.Angka total kematian 53.030 orang dan 210.579 orang yang terpapar Covid-19 berhasil sembuh.

·         Status dan pelaporan

Sejak 3 Januari, China telah secara teratur memberi tahu WHO serta negara-negara dan wilayah terkait, Hong Kong, Makau, dan Taiwan, tentang wabah pneumonia tersebut.Perkembangan dan pelaporan secara teratur menjadi perhatian WHO.

Akhirnya, lembaga kesehatan dunia tersebut mengumumkan darurat kesehatan masyarakat global pada 30 Januari 2020. Beberapa waktu kemudian, tepatnya 11 Februari 2020, WHO mengumumkan virus baru ini disebut ”Covid-19”.

Perkembangan kasus Covid-19 dan pelaporan yang dilakukan rutin di China juga menjadi perhatian dunia.Salah satunya Johns Hopkins University.Pada 22 Januari, Data and Statistic Center for Systems Science and Engineering Johns Hopkins University mempresentasikan untuk pertama kalinya peta interaktif dunia Covid-19.

Universitas di Baltimore, Negara Bagian Maryland, AS, menyajikan angka-angka aktual yang mencakup laju penyebaran dan kematian akibat Covid-19 setiap negara di dunia.Untuk menyusun peta interaktif dunia itu, para pakar John Hopkins University mengompilasikan data dari berbagai sumber yang relevan, yakni WHO, badan-badan kesehatan, dan pemberitaan media.

 

·         Penyebaran di Dunia

Kasus covid-19 pertama di luar China dilaporkan di Thailand pada 13 Januari 2020.  Masih di Benua Asia, pada 29 Januari 2020 Covid-19 mencapai Timur Tengah untuk pertama kalinya saat jumlah kasus Covid-19 bertambah dan menyebar ke lebih banyak negara. Saat itu Uni Emirat Arab melaporkan kasus impor dalam keluarga empat orang.

Empat hari sebelum Covid-19 mencapai kawasan Timur Tengah, dua benua sekaligus juga melaporkan masuknya virus yang sama. Perancis menjadi negara pertama di Benua Eropa yang mengonfirmasi tiga kasus Covid-19 tanggal 25 Januari 2020.

Pada tanggal yang sama, kasus pertama Covid-19 juga merambah Benua Australia. Kasus Covid-19 dikonfirmasi oleh Victoria Health Authorities tanggal 25 Januari.Departemen Kesehatan Commonwealth berhubungan erat dengan otoritas kesehatan Victoria dan telah memberi tahu WHO.Pasien, seorang pria dari Wuhan, terbang ke Melbourne dari Guandong pada 19 Januari.

Dalam perkembangannya, Covid-19 menyebar ke Benua Afrika.Tanggal 14 Februari 2020, kementerian kesehatan dan WHO mengumumkan bahwa kasus virus korona orang asing pertama kali dikonfirmasi di Mesir, negeri yang terletak di Benua Asia dan Afrika. Dalam pernyataan bersama WHO, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mesir Khaled Mogahed mengatakan bahwa kasus tersebut dinyatakan positif covid-19 setelah ia menjalani tes laboratorium.

Hanya berselang 11 hari, 25 Februari 2020, Kementerian Kesehatan, Penduduk, dan Reformasi Rumah Sakit Aljazair melaporkan kasus Covid-19 pertama di negara Benua Afrika itu. Otoritas kesehatan melaporkan bahwa tes menunjukkan orang dewasa Italia, yang tiba di Aljazair pada 17 Februari 2020, telah dinyatakan positif Covid-19.

 

·         Kematian dan Kesembuhan

Korban pertama akibat Covid-19 terjadi 11 Januari 2020.China mencatat kematian pertama penduduk akibat Covid-19.Namun, lebih kurang tiga minggu kemudian China juga mencatat adanya orang yang pertama kali mampu bertahan melawan virus Korona.

Pria berusia 23 tahun yang dikenal dengan nama keluarganya Huang tersebut bekerja di Stasiun Kereta Hankou. Pusat transportasi ini berlokasi sekitar 1 kilometer (0,6 mil) barat dari Pasar Ikan Huanan, tempat yang dianggap sebagai awal munculnya Covid-19.

Kurang dari sebulan berikutnya, tepatnya 2 Februari 2020, kematian akibat Covid-19 di luar China untuk pertama kalinya dilaporkan di Filipina. Pasien itu adalah pria China berusia 44 tahun dan diketahui sebagai teman wanita berusia 38 tahun yang dites positif Covid-19 pada 30 Januari dan kasus pertama di Filipina.

Tanggal 1 April 2020, seorang bayi berusia enam minggu di Negara Bagian Connecticut, AS, meninggal karena Covid-19.Meninggalnya bayi itu menandai kasus kematian penduduk termuda yang sangat jarang dalam pandemi Covid-19.

28 Maret, Spanyol dan Italia mencapai rekor pertama kali untuk jumlah korban meninggal dalam satu hari akibat Covid-19.Spanyol mencatat 832 orang dan Italia mencatat 889 orang penduduk meninggal. Dalam perkembangannya, AS mencatat angka kematian penduduk terbesar di dunia dalam sehari akibat virus yang sama, yakni mencapai 2.000 orang pada 10 April 2020.

Perjalanan wabah Covid-19 juga menunjukkan kemampuan orang lanjut usia bertahan dari virus Korona. Tanggal 8 April 2020, dilaporkan seorang perempuan asal Belanda berusia 107 tahun sejauh ini menjadi manusia tertua di dunia yang dinyatakan sembuh setelah mengidap Covid-19.

 

·         Pembatasan dan Pengobatan

Pembatasan pertama kali terjadi di China, negara asal munculnya Covid-19. Tanggal 23 Januari 2020 diberlakukan lockdown atau karantina di kota Wuhan. Wilayah Provinsi Hubei lainnya kemudian mengikuti dalam beberapa hari sesudahnya.

Sejak pemberlakuan kebijakan di kota Wuhan, istilah lockdown atau karantina dikenal luas di seluruh dunia. Sejumlah negara juga tercatat melakukan karantina. Pada 2 Februari, Filipina memberlakukan larangan perjalanan bagi wisatawan yang datang dari China, Hong Kong, dan Makau, dan masa karantina 14 hari untuk penduduk Filipina.

Dalam upaya penanganan wabah, otoritas di sejumlah negara kemudian menerapkan kebijakan pembatasan yang beragam. Namun, kebijakan pembatasan yang berujung kerusuhan besar pertama kali dilaporkan terjadi di India, 28 Maret 2020.

Pada 27 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa pasien pertama akan segera terdaftar di Norwegia dan Spanyol dalam uji coba yang disebut solidarity trial. Uji coba ini membandingkan efektivitas empat obat yang berbeda atau kombinasi obat terhadap Covid-19.

Pada 19 Maret, China mengumumkan untuk pertama kalinya tidak ada lagi korban meninggal akibat Covid-19 sejak kasus ini mulai rutin dikabarkan dari China pada Januari lalu. Mendekati sebulan sesudahnya, tepatnya 10 April 2020, Vietnam mengumumkan tidak ada kasus baru Covid-19 di negara yang berdekatan dengan China itu.

Kabar tersebut sangat mengesankan mengingat belum ada korban jiwa dan hanya tercatat 268 kasus Covid-19 sampai dengan 17 April 2020 di Vietnam.Kesuksesan Vietnam menangani wabah Covid-19 tak lepas dari ketegasan pemerintahnya melaksanakan karantina nasional.

 

·         Covid-19 di Indonesia

Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi kasus pertama Covid-19 di Indonesia di Istana Negara tanggal 2 Maret 2020.Dua warga negara Indonesia yang positif Covid-19 tersebut mengadakan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya warga negara Indonesia meninggal akibat Covid-19. Korban yang meninggal di Solo adalah seorang laki-laki berusia 59 tahun, diketahui sebelumnya menghadiri seminar di kota Bogor, Jawa Barat, 25-28 Februari 2020.

Di minggu yang sama, pasien 01 dan 03 dinyatakan sembuh. Kedua pasien yang resmi dinyatakan sembuh dan boleh meninggalkan rumah sakit pada 13 Maret 2020 itu adalah kesembuhan pertama kali pengidap Covid-19 di Indonesia. Pasien 02 yang berusia lanjut, yakni 64 tahun, juga berhasil mengatasi Covid-19.

Sebulan lebih sesudah masuknya Covid-19 ke Indonesia, untuk pertama kalinya tercatat angka kesembuhan pengidap covid-19 lebih besar dari jumlah penduduk yang meninggal karena virus tersebut.Tanggal 16 April 2020, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan 548 pasien yang sembuh, sedangkan jumlah pasien meninggal 496 orang.

Namun, data kesembuhan pasien Covid-19 yang melampaui angka pasien meninggal bukanlah tanda bahwa wabah virus ini akan segera teratasi di Indonesia. Sejauh ini, angka kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat.Baru sebulan lebih sejak dinyatakan resmi muncul jumlah kasus pengidap virus korona di Indonesia mencapai di atas 5.500 kasus.

Vietnam yang sejauh ini mencatat kasus Covid-19 di bawah 300 orang dan tanpa angka kematian juga masih memberlakukan karantina 74.941 warganya per tanggal 10 April 2020. Sementara itu, China yang sebelumnya melaporkan nol korban meninggal juga menghadapi babak baru ”rangkaian peristiwa kedua” Covid-19 yang mulai muncul. (LITBANG KOMP

 


 

BAB III

PENUTUP

 

A. KESIMPULAN

Yang dimaksud dengan penyakit infeksi ialah penyakit yang mudah berjangkit kepada orang lain yang sehat, baik secara endemi, pandemi, Maupun epidemi. Prnyakit infeksi berkembang dalam tubuh melalui tiga bagian tubuh yaitu : saluran pernafasan, saluran pencernaan dan kulit.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

B. SARAN

Dalam menjalani hidup sehari-hari kita sebaiknya selalu mengedepankan kesehatan tubuh, kebersihan lingkungan dan jiwa kita karena sehat itu nikmat dan juga ada pepatah yang mengatakan bahwa seseorang tidak akan menghargai kesehatannya sendiri di saat ia masih sehat. Begitu pentingnya kesehatan sehingga ada orang yang rela membayar milyaran rupiah untuk kesehatan dirinya di saat dia sakit.

Makalah ini hanyalah sebagai acuan dan bahan pembelajaran yang mungkin masih banyak kekurangannya, maka dari itu kritik maupun saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

 

 

 

 

DAFTAR PUSAKA

 

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/02/143000069/apa-itu-penyakit-menular-?page=all

https://www.liputan6.com/health/read/3922482/macam-macam-penyakit-menular-dan-cara-pencegahannya-sedini-mungkin#

https://nationalgeographic.grid.id/read/131753261/empat-penyakit-menular-nan-mematikan-yang-sering-terjadi-di-indonesia

https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/04/18/rangkaian-peristiwa-pertama-covid-19/

 

 

No comments:

Post a Comment