KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuranan, baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala kritik dan saran dari pembaca,
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Lubuklinggau,
23, September, 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang......................................................................................................... iii
B. Rumusan
Masalah.................................................................................................... iv
C. Tujuan
Penulisan...................................................................................................... iv
D. Ruang
Lingkup Pembahasan................................................................................... iv
BAB
II PEMBAHASAN
A. Penyebaran
penduduk dan bahasa serta agama pada masa perkembangan awal Afrika (Mesir Kuno
) ................................................................................................................................. 1
B. Pusat-Pusat
Peradaban di Afrika ( Mesir Kuno )...................................................
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................. i
B. Saran...................................................................................................................... ii
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Afrika
merupakan benua terbesar kedua di dunia dan juga menjadi benua dengan penduduk
terbanyak dengan sepertujuh populasi dunia setelah Asia. Afrika juga sering
dikenal sebagai benua hitam karena mayoritas penduduknya memanglah dari ras
negroid yang berkulit hitam akan tetapi bukan berarti kata Afrika tersebut
bermakna hitam. Kata Afrika diketahui berasal dari bahasa latin yaitu Africa
terra yang berarti tanah afri (bentuk jamak dari “Afer”). Sementara
kata Afer ini berasal dari bahasa Fenisia yaitu Afar yang berarti
debu, atau juga dari suku Afridi yang mendiami bagian utara benua dekat
Kartago, atau juga dari bahasa Yunani yaitu Aphrike yang berarti tanpa
dingin.
Dari semua asal kata tersebut Afrika secara sejarahnya diketahui bahwa
merupakan tempat tinggal manusia yang paling awal dan dari benua ini manusia
kemudian menyebar ke benua-benua lainnya. Dari hal itu, maka Afrika merupakan
tempat yang dimana terjadinya garis evolusi kera menjadi berbeda dari
protohuman pada tujuh juta tahun yang lalu. Sehingga Afrika merupakan
satu-satunya benua yang ditinggali nenek moyang manusia hingga sekitar dua juta
tahun lampau ketika Homo Erectus berkembang keluar Afrika menuju Eropa dan Asia
yang kemudian dari benua-benua tersebut mereka mengalami evolusi yang berlainan
dan menjadi spesies yang berbeda dan berakhir menjadi Homo Sapiens.
Dengan adanya
hal tersebut tentunya Afrika mempunyai jejak sejarah yang cukup panjang dengan
mulai munculnya beberapa peradaban-peradaban kuno yang mengawali dari kehidupan manusia yang bahkan
juga merupakan salah satu dari peradaban kuno tertua di dunia.
Peradaban-peradaban tersebut yaitu peradaban Kartago yang sekarang menjadi
Tunisia yang terletak di Afrika Utara, Aksum yang sekarang menjadi Ethiopia,
Khus yang sekarang menjadi Sudan, Peradaban kerajaan-kerajaan dagang di Afrika
Barat (Ghana, Mali, Sohai), dan juga Benin yang berada di Afrika Tengah. Mengenai sejarah peradaban Kuno
Afrika tersebut, dimulai dari bagaimana bentuk penyebaran awal penduduk
Mesir Kuno hingga terbentuknya peradaban awal, makalah ini akan membahas
masalah-masalah tersebut secara lebih rinci dan mendetail.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
bentuk penyebaran penduduk dan bahasa serta agama pada masa awal kehidupan di
Afrika ( Mesir Kuno )?
2. Dimana
saja pusat-pusat peradaban pada masa awal kehidupan Afrika ( Mesir Kuno ) ?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu untuk pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah Afrika, serta isi dari makalah ini bertujuan untuk
memberikan referensi kepada pembaca
tentang materi penyebaran penduduk, bahasa, agama serta pusat-pusat peradaban pada masa awal kehidupan Afrika (
Mesir Kuno ).
D.
Ruang
Lingkup Pembahasan
Untuk memperjelas
masalah yang dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas
atau menyimpang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang
lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, yaitu hanya pada
seputar tentang materi penyebaran penduduk, bahasa, agama serta pusat-pusat peradaban pada masa awal kehidupan Afrika (
Mesir Kuno) , atau sesuai dengan daftar
isi makalah yang telah dibuat di atas.
BAB II
PEMBAHASAN
Afrika
merupakan benua terbesar kedua di dunia dan juga menjadi benua dengan penduduk
terbanyak dengan sepertujuh populasi dunia setelah Asia. Afrika juga sering
dikenal sebagai benua hitam karena mayoritas penduduknya memanglah dari ras
negroid yang berkulit hitam akan tetapi bukan berarti kata Afrika tersebut
bermakna hitam. Kata Afrika diketahui berasal dari bahasa latin yaitu Africa
terra yang berarti tanah afri (bentuk jamak dari “Afer”). Sementara
kata Afer ini berasal dari bahasa Fenisia yaitu Afar yang berarti
debu, atau juga dari suku Afridi yang mendiami bagian utara benua dekat
Kartago, atau juga dari bahasa Yunani yaitu Aphrike yang berarti tanpa
dingin.
Dari semua asal kata tersebut Afrika secara sejarahnya diketahui bahwa
merupakan tempat tinggal manusia yang paling awal dan dari benua ini manusia
kemudian menyebar ke benua-benua lainnya. Dari hal itu, maka Afrika merupakan
tempat yang dimana terjadinya garis evolusi kera menjadi berbeda dari
protohuman pada tujuh juta tahun yang lalu. Sehingga Afrika merupakan
satu-satunya benua yang ditinggali nenek moyang manusia hingga sekitar dua juta
tahun lampau ketika Homo Erectus berkembang keluar Afrika menuju Eropa dan Asia
yang kemudian dari benua-benua tersebut mereka mengalami evolusi yang berlainan
dan menjadi spesies yang berbeda dan berakhir menjadi Homo Sapiens.
A.
Penyebaran
penduduk dan bahasa serta agama pada masa perkembangan awal Afrika (Mesir Kuno)
/ Zaman Pradinasti
1. Penyebaran
penduduk
Peradaban Mesir Kuno
berlangsung di sekitar Sungai Nil, berbatasan dengan pasir Arabia di sebelah
Timur, padang pasir Lyhya di sebelah
Barat, laut tengah di sebelah Utara dan daerah Nurbia di sebelah Selatan.
Awalnya kehidupan mereka belum mempunyai tempat tinggal tetap dan hidup dari
berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan dengan mempergunakan alat
yang sederhana terbuat dari batu, tulang atau gading. Cara hidup yang sederhana
berangsur-angsur berubah dari foodgethering economy menjadi foodproducing
economy. Mereka sudah mulai hidup menetap, bercocok tanam dan beternak.
Peradaban ini kemudian dikembangkan generasi berikutnya. Bukti-bukti kemajuan
dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan yang terbuat dari batu, tulang,
gading serta tanah liat yang berupa alat keperluan sehari-hari. Kemudian
berdirilah semacam kota pada akhir zaman kuno, oleh orang Yunani Kuno di sebut
“ Nome “. Mesir Kuno terbagi atas dua
kerajaan, yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan Mesir Hilir.Berlainan dengan
kebiasaan, Mesir Hulu (Upper Egypt) terletak di selatan dan Mesir Hilir (Lower
Egypt) di utara, dinamakan sungai Nil. ( Riyadi, 2016
:12-13 )
Mesir adalah salah satu
Negara yang berperadaban tinggi pada masa lampau sekitar 4000 SM. Hal ini
dikarenakan keadaaan alam yang merupakan salah satu syarat majunya suatu
kebudayaan yang dimiliki Mesir adalah Sungai Nil. Seorang ahli sejarah Yunani,
Heredotus pernah berkunjung ke mesir
sekitar tahun 350 SM mengatakan “ tanpa sungai nil mesir tak mungkin maju, Mesir adalah hadiah Sungai Nil
“. Dengan adanya pernyataan Heredotus
dapat memperjelas bahwa di Sungai Nil inilah peradaban mesir kuno berawal. Kondisi geografis yang mendukung masyarakat
Mesir khususnya yang menempati sekitar lembah Sungai Nil hidup secara menetap
dan mampu mengembangkan kebudayaannya. Dengan adanya kehidupan yang menetap,
maka sejak awal masyarakat mesir sudah berusaha membentuk organisasi kekuasaan
untuk mengatur pembagian air dan kehidupan pertanian. Pembagian batas-batas
tanah sangat penting dalam struktur masyarakat Mesir Kuno saat itu, maka
diangkatlah tokoh masyarakat yang dihormati untuk mengatur batas-batas tanah
dan pembagian air atau dalam hal yang menyangkut tata kehidupan masyarakat.
Tetua masyarakat itu diberi gelar Pharao ( Firaun ). Perkembangan organisasi
inilah yang melahirkan bentuk kekuasaan tuan tanah dan merupakan embrio lahirnya
raja-raja mesir kuno yang dikenal dengan sebutan land of pharaoh atau firaun.
(Nurlidiawati, 2014 ).
2. Bahasa
Masyarakat
Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebut
Hieroglyph berbentuk gambar.Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida,
tugu obelisk maupun daun papirus.Huruf Hieroglyph terdiri dari gambar dan
lambang berbentuk manusia, hewan dan benda-benda.Setiap lambang memiliki
makna.Tulisan Hieroglyph berkembang menjadi lebih sederhana kemudian dikenal
dengan tulisan hieratik dan demotis.Tulisan hieratik atau tulisan suci
dipergunakan oleh para pendeta.Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan
untuk urusan keduniawian misalnya jual beli. Huruf-huruf Mesir itu semula
menimbulkan teka-teki karena tidak diketahui maknanya.Secara kebetulan pada
waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu anggota pasukannya
menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta. Batu itu kemudian
dikenal dengan batu Rosetta memuat inskripsi dalam tiga bahasa.Pada tahun 1822
J.F. Champollion telah menemukan arti dari isi tulisan batu Rosetta dengan
membandingkan tiga bentuk tulisan yang digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan
Yunani.
3. Agama
Agama Mesir bermula
jauh sebelum adanya raja Firaun, mereka memiliki Kepercayaan yang bersifat politeisme. Dewa-dewa yang disembah bangsa Mesir,
antara lain, Dewa Anubis ( Dewa Kematian ), Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari), Dewi Bast (
Dewi kesenangan, kecantikan, seni dan cinta ) , Dewi Hathor ( Dewi tarian, cinta dan persalinan ), Dewa Seth ( Dewa penguasa gurun pasir ), Dewa Osiris (Dewa Pengadilan di Akhirat), dan Dewa Isis (Dewa Sungai).
Mereka juga percaya bahwa jiwa seseorang yang mati akan tetap hidup selama
jasadnya masih tetap- utuh. Untuk itu, mayat dibalsem atau diawetkan yang
disebut mummi. (Dyasmara & Sulbi, 2019)
B.
Pusat-Pusat
Peradaban di Afrika ( Mesir Kuno )
Afrika
mempunyai jejak sejarah yang cukup panjang dengan mulai munculnya beberapa peradaban-peradaban kuno yang
mengawali dari kehidupan manusia yang bahkan juga merupakan salah satu dari peradaban
kuno tertua di dunia. Peradaban-peradaban tersebut yaitu peradaban Kartago yang
sekarang menjadi Tunisia yang terletak di Afrika Utara, Aksum yang sekarang
menjadi Ethiopia, Khus yang sekarang menjadi Sudan, Peradaban kerajaan-kerajaan
dagang di Afrika Barat (Ghana, Mali, Sohai), dan juga Benin yang berada di
Afrika Tengah.
Pusat peradaban Kuno tersebut terdiri dari dua kerajaan yaitu kerajaan
Mesir Utara ( Mesir Delta ) dan kerajaan Mesir Selatan ( Mesir Lembah ).
Kerajaaan Mesir Utara beribukota di Butokrajanya sedangkan kerajaan Mesir
Selatan beribukota di Nekheb dengan Nekhen/ Hiere Compolis sebagai tempat
bersemayamnya raja.
Menurut pendapat para Egyptolog, di
Mesir Utara memerintah 5 orang raja anatara lain bernama Seka, Khayu , Tan,
Thesh dan Nekheb. Sedangkan di Mesir Selatan yang paling terkenal adalah yang
di sebut oleh orang Yunani Kuno sebagai Scorpion. Raja ini oleh orang Mesir
Kuno d di anggap sebagai raja Mystis. Peninggalan dari zaman pra-dinasti yang
terakhir sangat sedikit, maka lembaran sejarah Mesir Kuno pada saat menjelang
berdirinya dinasti Ala Manetho dapat dikatakan masih kabur. Hanya diketahui
akhirnya kedua kerajaan tersebut di satukan menjadi satu Negara kesatuan. Tapi
tidak di ketahui sejak kapan peristiwa itu terjadi. (Riyadi,
2016 : 13 )
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peradaban Mesir Kuno
berlangsung di sekitar Sungai Nil, Awalnya kehidupan mereka belum mempunyai
tempat tinggal tetap dan hidup dari berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil
hutan dengan mempergunakan alat yang sederhana terbuat dari batu, tulang atau
gading. Cara hidup yang sederhana berangsur-angsur berubah dari foodgethering
economy menjadi foodproducing economy. Mereka sudah mulai hidup menetap,
bercocok tanam dan beternak. Peradaban ini kemudian dikembangkan generasi
berikutnya. Bukti-bukti kemajuan dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan
yang terbuat dari batu, tulang, gading serta tanah liat yang berupa alat
keperluan sehari-hari.
Mesir
Kuno terbagi atas dua kerajaan, yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan Mesir
Hilir.Berlainan dengan kebiasaan, Mesir Hulu (Upper Egypt) terletak di selatan
dan Mesir Hilir (Lower Egypt) di utara, dinamakan sungai Nil.
Masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal tiga bentuk tulisan yaitu, Hieroglyph, Demotik
dan Yunani.
Sedangkan kepercayaan bangsa Mesir Kuno bersifat
politeisme. Dewa-dewa yang disembah bangsa Mesir, antara lain, Dewa Amon-Ra
(Dewa Bulan Matahari), Dewa Osiris (Dewa Pengadilan di Akhirat), dan Dewa Isis
(Dewa Sungai). Mereka juga percaya bahwa jiwa seseorang yang mati akan tetap
hidup selama jasadnya masih tetap- utuh. Untuk itu, mayat dibalsem atau
diawetkan yang disebut mummi.
Afrika
mempunyai jejak sejarah yang cukup panjang dengan mulai munculnya beberapa peradaban-peradaban kuno yang
mengawali dari kehidupan manusia yang bahkan juga merupakan salah satu dari
peradaban kuno tertua di dunia. Peradaban-peradaban tersebut yaitu peradaban
Kartago yang sekarang menjadi Tunisia yang terletak di Afrika Utara, Aksum yang
sekarang menjadi Ethiopia, Khus yang sekarang menjadi Sudan, Peradaban
kerajaan-kerajaan dagang di Afrika Barat (Ghana, Mali, Sohai), dan juga Benin
yang berada di Afrika Tengah.
B.
Saran
Dengan adanya makalah
ini penulis mengharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan dapat
dijadikan sebagai bahan tambahan referensi kepada pembaca mengenai materi tentang perkembangan awal kehidupan penduduk di
Afrika.
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi.
2016. Sejarah Afrika dari Masa Kuno
Sampai Modern. Surabaya : UNESA PRESS.
Nurlidiawati.
. Sungai
sebagai wadah awal munculnya peradaban manusia. Jurnal Rihlah. 1 (2), 2014
: 93-103 ).
Dyasmara
& Sulbi. Dewa-Dewi Mesir Kuno Sebagai
Ide Penciptaan Karya Seni Kriya Kayu.
Jurnal Seni Rupa. 04 (7), 2019 : 128-136.
No comments:
Post a Comment