13 March 2021

Sejarah Afrika Tugas Belajar

KATA PENGANTAR

 

            Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

            Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

            Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuranan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran  dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata  kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.

 

 

Lubuklinggau, 23, September,  2020

 

                                                                                                                         Penyusun 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

 

BAB I  PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang.........................................................................................................   iii

B.    Rumusan Masalah....................................................................................................   iv

C.    Tujuan Penulisan......................................................................................................   iv

D.    Ruang Lingkup Pembahasan...................................................................................   iv

 

BAB II PEMBAHASAN

A.    Penyebaran penduduk dan bahasa serta agama pada masa perkembangan awal Afrika (Mesir Kuno ) .................................................................................................................................   1

B.    Pusat-Pusat  Peradaban di Afrika ( Mesir Kuno )...................................................  

 

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan............................................................................................................. i

B.    Saran...................................................................................................................... ii

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... iii


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Afrika merupakan benua terbesar kedua di dunia dan juga menjadi benua dengan penduduk terbanyak dengan sepertujuh populasi dunia setelah Asia. Afrika juga sering dikenal sebagai benua hitam karena mayoritas penduduknya memanglah dari ras negroid yang berkulit hitam akan tetapi bukan berarti kata Afrika tersebut bermakna hitam. Kata Afrika diketahui berasal dari bahasa latin yaitu Africa terra yang berarti tanah afri (bentuk jamak dari “Afer”). Sementara kata Afer ini berasal dari bahasa Fenisia yaitu Afar yang berarti debu, atau juga dari suku Afridi yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago, atau juga dari bahasa Yunani yaitu Aphrike yang berarti tanpa dingin.

Dari semua asal kata tersebut Afrika secara sejarahnya diketahui bahwa merupakan tempat tinggal manusia yang paling awal dan dari benua ini manusia kemudian menyebar ke benua-benua lainnya. Dari hal itu, maka Afrika merupakan tempat yang dimana terjadinya garis evolusi kera menjadi berbeda dari protohuman pada tujuh juta tahun yang lalu. Sehingga Afrika merupakan satu-satunya benua yang ditinggali nenek moyang manusia hingga sekitar dua juta tahun lampau ketika Homo Erectus berkembang keluar Afrika menuju Eropa dan Asia yang kemudian dari benua-benua tersebut mereka mengalami evolusi yang berlainan dan menjadi spesies yang berbeda dan berakhir menjadi Homo Sapiens.

Dengan adanya hal tersebut tentunya Afrika mempunyai jejak sejarah yang cukup panjang dengan mulai munculnya beberapa peradaban-peradaban kuno yang mengawali dari kehidupan manusia yang bahkan juga merupakan salah satu dari peradaban kuno tertua di dunia. Peradaban-peradaban tersebut yaitu peradaban Kartago yang sekarang menjadi Tunisia yang terletak di Afrika Utara, Aksum yang sekarang menjadi Ethiopia, Khus yang sekarang menjadi Sudan, Peradaban kerajaan-kerajaan dagang di Afrika Barat (Ghana, Mali, Sohai), dan juga Benin yang berada di Afrika Tengah. Mengenai sejarah peradaban  Kuno  Afrika tersebut, dimulai dari bagaimana bentuk penyebaran awal penduduk Mesir Kuno hingga terbentuknya peradaban awal, makalah ini akan membahas masalah-masalah tersebut secara lebih rinci dan mendetail.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana bentuk penyebaran penduduk dan bahasa serta agama pada masa awal kehidupan di Afrika ( Mesir Kuno )?

2.      Dimana saja pusat-pusat peradaban pada masa awal kehidupan Afrika ( Mesir Kuno ) ?

C.    Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah Afrika, serta isi dari makalah ini bertujuan untuk memberikan  referensi kepada pembaca tentang materi penyebaran penduduk, bahasa, agama serta pusat-pusat  peradaban pada masa awal kehidupan Afrika ( Mesir Kuno ).

 

 

D.    Ruang Lingkup Pembahasan

Untuk memperjelas masalah yang dibahas  dan  agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, yaitu hanya pada seputar tentang materi penyebaran penduduk, bahasa, agama serta pusat-pusat  peradaban pada masa awal kehidupan Afrika ( Mesir Kuno) , atau  sesuai dengan daftar isi makalah yang telah dibuat di atas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

Afrika merupakan benua terbesar kedua di dunia dan juga menjadi benua dengan penduduk terbanyak dengan sepertujuh populasi dunia setelah Asia. Afrika juga sering dikenal sebagai benua hitam karena mayoritas penduduknya memanglah dari ras negroid yang berkulit hitam akan tetapi bukan berarti kata Afrika tersebut bermakna hitam. Kata Afrika diketahui berasal dari bahasa latin yaitu Africa terra yang berarti tanah afri (bentuk jamak dari “Afer”). Sementara kata Afer ini berasal dari bahasa Fenisia yaitu Afar yang berarti debu, atau juga dari suku Afridi yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago, atau juga dari bahasa Yunani yaitu Aphrike yang berarti tanpa dingin.

Dari semua asal kata tersebut Afrika secara sejarahnya diketahui bahwa merupakan tempat tinggal manusia yang paling awal dan dari benua ini manusia kemudian menyebar ke benua-benua lainnya. Dari hal itu, maka Afrika merupakan tempat yang dimana terjadinya garis evolusi kera menjadi berbeda dari protohuman pada tujuh juta tahun yang lalu. Sehingga Afrika merupakan satu-satunya benua yang ditinggali nenek moyang manusia hingga sekitar dua juta tahun lampau ketika Homo Erectus berkembang keluar Afrika menuju Eropa dan Asia yang kemudian dari benua-benua tersebut mereka mengalami evolusi yang berlainan dan menjadi spesies yang berbeda dan berakhir menjadi Homo Sapiens.

A.    Penyebaran penduduk dan bahasa serta agama pada masa perkembangan awal Afrika (Mesir Kuno) / Zaman Pradinasti

1.      Penyebaran penduduk

Peradaban Mesir Kuno berlangsung di sekitar Sungai Nil, berbatasan dengan pasir Arabia di sebelah Timur,  padang pasir Lyhya di sebelah Barat, laut tengah di sebelah Utara dan daerah Nurbia di sebelah Selatan. Awalnya kehidupan mereka belum mempunyai tempat tinggal tetap dan hidup dari berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan dengan mempergunakan alat yang sederhana terbuat dari batu, tulang atau gading. Cara hidup yang sederhana berangsur-angsur berubah dari foodgethering economy menjadi foodproducing economy. Mereka sudah mulai hidup menetap, bercocok tanam dan beternak. Peradaban ini kemudian dikembangkan generasi berikutnya. Bukti-bukti kemajuan dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan yang terbuat dari batu, tulang, gading serta tanah liat yang berupa alat keperluan sehari-hari. Kemudian berdirilah semacam kota pada akhir zaman kuno, oleh orang Yunani Kuno di sebut “ Nome “. Mesir Kuno terbagi atas dua kerajaan, yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan Mesir Hilir.Berlainan dengan kebiasaan, Mesir Hulu (Upper Egypt) terletak di selatan dan Mesir Hilir (Lower Egypt) di utara, dinamakan sungai Nil. ( Riyadi, 2016 :12-13 )

Mesir adalah salah satu Negara yang berperadaban tinggi pada masa lampau sekitar 4000 SM. Hal ini dikarenakan keadaaan alam yang merupakan salah satu syarat majunya suatu kebudayaan yang dimiliki Mesir adalah Sungai Nil. Seorang ahli sejarah Yunani, Heredotus pernah berkunjung  ke mesir sekitar tahun 350 SM mengatakan “ tanpa sungai nil mesir tak  mungkin maju, Mesir adalah hadiah Sungai Nil “.  Dengan adanya pernyataan Heredotus dapat memperjelas bahwa di Sungai Nil inilah peradaban mesir kuno berawal.  Kondisi geografis yang mendukung masyarakat Mesir khususnya yang menempati sekitar lembah Sungai Nil hidup secara menetap dan mampu mengembangkan kebudayaannya. Dengan adanya kehidupan yang menetap, maka sejak awal masyarakat mesir sudah berusaha membentuk organisasi kekuasaan untuk mengatur pembagian air dan kehidupan pertanian. Pembagian batas-batas tanah sangat penting dalam struktur masyarakat Mesir Kuno saat itu, maka diangkatlah tokoh masyarakat yang dihormati untuk mengatur batas-batas tanah dan pembagian air atau dalam hal yang menyangkut tata kehidupan masyarakat. Tetua masyarakat itu diberi gelar Pharao ( Firaun ). Perkembangan organisasi inilah yang melahirkan bentuk kekuasaan tuan tanah dan merupakan embrio lahirnya raja-raja mesir kuno yang dikenal dengan sebutan land of pharaoh atau firaun. (Nurlidiawati, 2014 ).

2.      Bahasa

Masyarakat Mesir  mengenal bentuk tulisan yang disebut Hieroglyph berbentuk gambar.Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus.Huruf Hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan benda-benda.Setiap lambang memiliki makna.Tulisan Hieroglyph berkembang menjadi lebih sederhana kemudian dikenal dengan tulisan hieratik dan demotis.Tulisan hieratik atau tulisan suci dipergunakan oleh para pendeta.Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk urusan keduniawian misalnya jual beli. Huruf-huruf Mesir itu semula menimbulkan teka-teki karena tidak diketahui maknanya.Secara kebetulan pada waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu anggota pasukannya menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta. Batu itu kemudian dikenal dengan batu Rosetta memuat inskripsi dalam tiga bahasa.Pada tahun 1822 J.F. Champollion telah menemukan arti dari isi tulisan batu Rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan yang digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan Yunani.

3.      Agama

Agama Mesir bermula jauh sebelum adanya raja Firaun, mereka memiliki Kepercayaan yang bersifat politeisme. Dewa-dewa yang disembah bangsa Mesir, antara lain, Dewa Anubis ( Dewa Kematian ), Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari), Dewi Bast ( Dewi kesenangan, kecantikan, seni dan cinta ) , Dewi Hathor (  Dewi tarian, cinta dan persalinan ),  Dewa Seth ( Dewa penguasa gurun pasir ), Dewa Osiris (Dewa Pengadilan di Akhirat), dan Dewa Isis (Dewa Sungai). Mereka juga percaya bahwa jiwa seseorang yang mati akan tetap hidup selama jasadnya masih tetap- utuh. Untuk itu, mayat dibalsem atau diawetkan yang disebut mummi. (Dyasmara & Sulbi, 2019)

 

B.                 Pusat-Pusat Peradaban di Afrika ( Mesir Kuno )

Afrika mempunyai jejak sejarah yang cukup panjang dengan mulai munculnya beberapa peradaban-peradaban kuno yang mengawali dari kehidupan manusia yang bahkan juga merupakan salah satu dari peradaban kuno tertua di dunia. Peradaban-peradaban tersebut yaitu peradaban Kartago yang sekarang menjadi Tunisia yang terletak di Afrika Utara, Aksum yang sekarang menjadi Ethiopia, Khus yang sekarang menjadi Sudan, Peradaban kerajaan-kerajaan dagang di Afrika Barat (Ghana, Mali, Sohai), dan juga Benin yang berada di Afrika Tengah.

 

Pusat peradaban Kuno tersebut terdiri dari dua kerajaan yaitu kerajaan Mesir Utara ( Mesir Delta ) dan kerajaan Mesir Selatan ( Mesir Lembah ). Kerajaaan Mesir Utara beribukota di Butokrajanya sedangkan kerajaan Mesir Selatan  beribukota di Nekheb dengan  Nekhen/ Hiere Compolis sebagai tempat bersemayamnya raja.

Menurut  pendapat para Egyptolog, di Mesir Utara memerintah 5 orang raja anatara lain bernama Seka, Khayu , Tan, Thesh dan Nekheb. Sedangkan di Mesir Selatan yang paling terkenal adalah yang di sebut oleh orang Yunani Kuno sebagai Scorpion. Raja ini oleh orang Mesir Kuno d di anggap sebagai raja Mystis. Peninggalan dari zaman pra-dinasti yang terakhir sangat sedikit, maka lembaran sejarah Mesir Kuno pada saat menjelang berdirinya dinasti Ala Manetho dapat dikatakan masih kabur. Hanya diketahui akhirnya kedua kerajaan tersebut di satukan menjadi satu Negara kesatuan. Tapi tidak di ketahui sejak kapan peristiwa itu terjadi. (Riyadi, 2016 : 13 )

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Peradaban Mesir Kuno berlangsung di sekitar Sungai Nil, Awalnya kehidupan mereka belum mempunyai tempat tinggal tetap dan hidup dari berburu, menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan dengan mempergunakan alat yang sederhana terbuat dari batu, tulang atau gading. Cara hidup yang sederhana berangsur-angsur berubah dari foodgethering economy menjadi foodproducing economy. Mereka sudah mulai hidup menetap, bercocok tanam dan beternak. Peradaban ini kemudian dikembangkan generasi berikutnya. Bukti-bukti kemajuan dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan yang terbuat dari batu, tulang, gading serta tanah liat yang berupa alat keperluan sehari-hari.

Mesir Kuno terbagi atas dua kerajaan, yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan Mesir Hilir.Berlainan dengan kebiasaan, Mesir Hulu (Upper Egypt) terletak di selatan dan Mesir Hilir (Lower Egypt) di utara, dinamakan sungai Nil. Masyarakat Mesir Kuno sudah  mengenal tiga bentuk tulisan yaitu, Hieroglyph, Demotik dan Yunani.

Sedangkan kepercayaan bangsa Mesir Kuno bersifat politeisme. Dewa-dewa yang disembah bangsa Mesir, antara lain, Dewa Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari), Dewa Osiris (Dewa Pengadilan di Akhirat), dan Dewa Isis (Dewa Sungai). Mereka juga percaya bahwa jiwa seseorang yang mati akan tetap hidup selama jasadnya masih tetap- utuh. Untuk itu, mayat dibalsem atau diawetkan yang disebut mummi.

Afrika mempunyai jejak sejarah yang cukup panjang dengan mulai munculnya beberapa peradaban-peradaban kuno yang mengawali dari kehidupan manusia yang bahkan juga merupakan salah satu dari peradaban kuno tertua di dunia. Peradaban-peradaban tersebut yaitu peradaban Kartago yang sekarang menjadi Tunisia yang terletak di Afrika Utara, Aksum yang sekarang menjadi Ethiopia, Khus yang sekarang menjadi Sudan, Peradaban kerajaan-kerajaan dagang di Afrika Barat (Ghana, Mali, Sohai), dan juga Benin yang berada di Afrika Tengah.

 

B.     Saran

Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan dapat dijadikan sebagai bahan tambahan referensi kepada pembaca mengenai materi tentang  perkembangan awal kehidupan penduduk di Afrika.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Riyadi. 2016. Sejarah Afrika dari Masa Kuno Sampai Modern. Surabaya : UNESA PRESS.

Nurlidiawati. .  Sungai sebagai wadah awal munculnya peradaban manusia. Jurnal Rihlah. 1 (2), 2014 : 93-103 ).

Dyasmara & Sulbi. Dewa-Dewi Mesir Kuno Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni  Kriya Kayu. Jurnal Seni Rupa. 04 (7), 2019 : 128-136.

No comments:

Post a Comment