17 March 2021

APLIKASI PENGELOLAAN KELAS

PENGETAHUAN TENTANG PENDUKUNG

APLIKASI PENGELOLAAN KELAS

 

A. Pendahuluan

Ruang kelas merupakan salah satu tempat dimana seorang guru memberikan pelajaran kepada peserta didiknya. Dalam proses pengajaran, kondisi yang nyaman dan menyenangkan akan sangat membantu tersampainya materi yang diajarkan guru kepada peserta. Kondisi yang seperti itu harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara sengaja, agar dapat dihindarkan dari kondisi yang merugikan atau merusak kenyamanan belajar.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya ditentukan oleh hal-hal yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, seperti perumusan tujuan secara jelas dan tepat, pemilihan materi yang sesuai, pemilihan metode yang tepat, serta lengkapnya sumber-sumber belajar dan sebagainya.

Dengan demikian, suatu kegiatan pengelolaan pengajaran atau manajemen pengajaran sekaligus di dalamnya terdapat kegiatan pengajaran itu sendiri dan juga kegiatan pengelolaan kelas. Masalah pengelolaan kelas harus ditanggulangi dengan tindakan korektif pengelolaa, sedangkan masalah pengajaran harus ditnggulangi dengan korektif instruksional. Maka dibutuhkan pengetahuan dari seorang guru tentang apa-apa saja pengetahuan yang mendukung aplikasi Pengelolaan Kelas.

 

B. Pengetahuan Yang Mendukung Aplikasi Pengelolaan Kelas

1.  Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas

Ketepatan tindakan pengelolaan kelas, dapat dilakukan apabila cara kerja guru dalam pengelola kelas didasari kerangka acuan pendekatan pengelolaan kelas. Selanjutnya, dalam menetapkan pendekatan pendekatan apa yang akan digunakan hendaknya mempertimbangkan manfaat dan kesesuaian atau kecocokan pendekatan tersebut dengan hakekat masalah yang ditanggulangi. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya memahami dan mempunyai berbagai pendekatan pengelolaan kealas serta memahami kondisi psikologi para siswa yang dihadapinya.

Berikut ini ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam mengelola kelas, antara lain sebagai berikut:

1)  Pendekatan dengan Penerapan Sejumlah “Larangan dan Anjuaran”.

Pendekatan ini pada pelaksanaannya hampir sama dengan pendekatan otoriter dan pendekatan permisif, karena dalam penerapannya akan muncul bentuk: Penghukuman (pengancaman), Penguasaan (penekanan), Pengalihan (pemasabodohan). Ketiga bentuk tersebut akan memungkinkan munculnya prilaku siswa yang tidak diharapkan seperti tingkah laku negatif, kekerasan, pura-pura patuh, menurunnya semangat siswa atau sikap mencari kambing hitam. Namun pendekatan ini dianggap kurang efektif karena pendekatan ini bagi guru bersikap reaktif. Hanya terbatas pada masalah-masalah yang muncul secara insidental saat itu, kurang mengarah pada pemecahan masalah yang bersifat jangka panjang (yang akan datang), bersikap absolut (mutlak) dan tidak membuka peluang bagi pengambilan tindakan-tindakan yang lebih luwes dan kreatif. Semboyang dari pendekatan ini adalah “Jika terjadi masalah ini lakukan itu atau itu”. Apabila pendekatan ini dilakukan maka ada beberapa tindakan guru yang perlu diperhatikan antara lain:

1)      Jangan menegur siswa dihadapan kawan-kawannya

2)      Apabila memberikan peringatan pada siswa hendaknya tidak menggunakan suara tinggi

3)      Bersikap tegas dan adil terhadap semua siswa

4)      Jangan pilih kasih

5)      Sebelum menghukum siswa, terlebih dahulu buktikan bahwa siswa itu bersalah

6)      Patuhlah pada aturan-aturan yang sudah anda terapkan.

 

2) Pendekatan Pengubahan Tingkah Laku.

Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Program atau kegiatan yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku yang kurang baik, harus diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang dari tingkah laku siswa atau guru yang manjadi anggota kelasnya.

Prinsip psikologi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tindakan penguatan positif

Yaitu memberikan stimulus positif, berupa ganjaran atau pujian terhadap perilaku atau hasil yang memang diharapkan. Jenis-jenis penguatan positif itu ada yang:

·         Penguatan primer (dasar) yaitu penguatan-penguatan yang tidak dipelajari dan selalu diperlukan untuk berlangsungnya hidup.

·         Penguatan sekunder bersyarat yang menjadi penguat sebagai hasil proses belajar atau dipelajari.

Ditinjau dari segi waktu, penguatan positif bisa diberikan secara:

·         Terus menerus pada setiap kali terjadi perbuatan baik atau yang diharapkan

·         Tenggang waktu atau berkala, yaitu setelah jangka jam pelajaran dimulai, atau setiap “sekian” kali pertemuan.

b.      Tindakan penghukuman

Yaitu suatu penampilan perangsang yang tidak diinginkan atau tidak disukai, dengan harapan menurunkan frekuensi pemunculan tingkah laku yang tidak dikehendaki. Tindakan hukuman dalam pengelolaan kelas masih bersifat kontroversial (dipertentangkan).

c. Tindakan penghilangan hak

Yaitu tidak memberikan ganjaran yang diharapkan seperti yang lalu (menahan pemberian penguatan positif), atau pembatalan pemberian ganjaran yang sebenarnya diharapkan siswa.

 

d. Tindakan penguatan negatif

Yaitu meniadakan perangsang yang tidak menyenangkan atau tidak disukai. Atau dengan kala lain menghilangkan hukuman. Harapan dari tindakan-tindakan tersebut dapat menghentikan atau mengurangi perilaku-perilaku yang tidak dikehendaki serta dapat menerskan atau meningkatkan perilaku-perilaku yang dikehendaki.

 

2. Strategi Dalam Pengelolaan Kelas

Peranan guru sebagai manejer dalam kegiatan belajar di kelas sudah lama diakui sebagai salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru sebagai tenaga profesional, dituntut tidak hanya mampu mengelola pembelajaran saja tetapi juga harus mampu mengelola kelas, yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran.oleh kerena itu sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu di semua jenjang pendidikan, penerapan strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang diyakini dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang mendasar dari permasalahan pendidikan di tanah air.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya peningkatan mutu disemua jenjang pendidikan adalah Ujian Akhir Sekolah yang disingkat UAS dengan Ujian Ujian Akhir Nasional yang disingkat UAN, selalu dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran oleh semua sekolah mulai dari SD sampai SMA dan SMK. Tujuan utama Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional adalah untuk:

  1. Mengukur pencapaian hasil belajar pesrta didik.
  2. Mengukur mutu pendidikan.
  3. Mempertanggung jawabkan penyelenggaraan pendidikan secara nasional, propinsi, kabupaten/kota , dan sekolah kepada masyarakat.

Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan beguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses pembelajran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey mengemukakan peranan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1.      Guru sebagai demostrator

2.      Guru sebagai pengelola kelas

3.      Guru sebagai mediator dan fasilitator

4.      Guru sebagai evaluator

Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Menurut Amantembun pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Sedangkan menurut Usman “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif”. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas guru didalam kelas.

Tulisan ini bertujuan untuk mendiskripsi yang jelas dan rinci tentang strategi guru dalam:

a) Menyusun Rencana Pembelajaran

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam tahap persiapan pengajaran. Dalam rencana pembelajaran ini, anda menyusun standar kompetensi pembelajaran, kompetensi dasar serta indikator keberhasilan pembelajaran tersebut. Dengan tiga hal tersebut proses pembelajaran anda tentuu akan semakin teratah, terlebih lagi ada indikator yang jelas.

b) Membangun Kerjasama Dengan Siswa Dalam Proses Pembelajaran

Dalam menjalani kerjasama dengan siswa, strategi ynag ditetapkan oleh guru adalah sebagai berikut:

o   Menjalin hubungan baik dengan siswa.

o   Berusaha memahami latar belakang siswa.

o   Penguasaan materi dan cara penyajiannya menarik.

o   Penggunaan model mengajar yang bervariasi dan

o   Memberi pembinaan khusus bagi siswa bermasalah.

            Pengembangan sekolah memiliki arti tersendiri bagi sekolah ini, sehingga sekolah tidak hanya menjalin kerjasama dengan siswa saja, tetapi sekolah juga menjalin kerjasama dengan orang tua/wali, perguruan tinggi, instansi pemerintah dan alumni.

c) Pemberian Motivasi Belajar Terhadap Siswa

Mengingat input siswa baru yang masuk ke sekolah setiap tahunnya tergolong tinggi, demikian pula secara umum motivasi belajar siswanya bagus, sehingga pemberian motivasi terhadap siswa adalah sebagai berikut:

a.         Khususnya siswa kelas tiga selalu diberi latihan-latihan soal

b.        Pemberian tugas untuk praktek lapangan

c.         Mengikut sertakan siswa dalam kegiatan ilmiah

d.        Mengkomunikasikan hasil belajar siswa melalui papan pengumuman maupun melalui pertemuan dengan orang tua

e.         Pemberian reinforcement

f.         Penggunaan media dalam pembelajaran dan

g.        Pemberian layanan bimbingan

Dengan pemberian motivasi dalam bentuk pemberian tugas dalam siswa, khususnya di sekolah hasilnya efektif sekali karena dengan strategi tersebut mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

d)  Strategi dalam menciptakan iklim pembelajaran

Agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berlangsung dengan lancar dan efektif, maka pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, staf dan guru melakukan melakukan upaya berupa:

a.      Petugas tatib selalu mengantisipasi berkeliling di lingkungan sekolah untuk mengontrol tempat-tempat yang rawan

b.      Waka kesiswaan mengadakan razia di dalam kelas dengan di bantu petufas tatib dan guru pebimbing

c.      Dalam mengajar guru berusaha memahami karakter siswa

d.     Guru berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang demokratis

e.      Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan pelajaran atau maslah lainnya

f.       Guru berusaha menciptakan kemudahan siswa dalam mempelajari pelajaran eksak.

e)  Upaya Dalam Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa

Karakteristik sekolah adalah semua keluarganya mulai dari pimpinan sekolah, guru, karyawan, siswaamemiliki budaya disiplin yang tinggi. Namun demikian pihak sekolah tetap mempertahankan serta melestarikan budaya disiplin yang sudah bagus untuk ditingkatkan menjadi kultur disiplin yang mandiri. adapun strategi untuk meningkat  disiplin sebagai berikut:

a.      Sekolah memiliki sistem pengendalian ketertiban yang  dikelola dengan baek, adanya keteladanan disiplin dalam sikap dan perilaku mulai dari pimpinan sekolah, guru dan karyawan

b.      Mewajibkan siswa baru  untuk mengikuti ekstrakurikuler  pramuka

c.      Pada awal masuk sekolah guru bersama siswa membuat kesepakatan tentang aturan kelas

d.     Memperkecil kesempatan siswa untuk ijin meninggalkan kelas

e.      Setiap upacara hari senin diumum kan frekuensi pelanggaran terendah.

f)  Pelaksanaan Evaluasi Proses Pembelajar

Evaluasi dalam pembelajran ada dua macam yaitu:

a.    Penilaian terhadap hasil belajar siswa

b.    Penilaian terhadap proses pengajaran

Evaluasi pembelajaran adalah proses penentuan apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam konteks pelaksanaan pendidikan, evaluasi memiliki beberapa tujuan, antara lain:

-       Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

-       Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran.

-       Untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kolompoknya.

-       Untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan siswa dalam rangka perbaikan.

C. Kesimpulan

Mengenai pengetahuan yang mendukung dalam aplikasi Pengelolaan Kelas terbagi dua yaitu pengetahuan yang  berkenaan dengan pendekatan dan strategi dalam Pengelolaan Kelas. Jadi seorang guru mestilah mengetahui pendekatan-pendekatan dan strategi tersebut agar bisa lebih memudahkan seorang guru dalam mengenal siswa, mengatur kelas, dan lain sebagainya hingga tercapai tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran di kelas dibutuhkan kekompakan antara siswa dan guru agar terciptanya kondisi kelas yang aman dan nyaman.

Adapun pendekatan yang mesti digunakan dalam mengelola kelas yakni; Pendekatan dengan menerapan sejumlah “larangan dan anjuran”, Serta Pendekatan pengubahan tingkah laku. Sedangakan strategi guru dalam Pengelolaan Kelas terbagi menjadi:

·           Menyusun pencana pembelajaran

·           Membangun kerjasama dengan siswa didalam kelas

·           Pemberian motivasi belajar kepada siswa

·           Strategi dalam menciptakan iklim pembelajaran

·           Upaya dalam meningkatkan disiplin

·           Pelaksanaan evaluasi proses pembelajaran.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Danim Sudarwan,  Administrasi Sekolah & Pengelolaan Kelas, Bandung: Pustaka Setia, 2010.

http://estrimurwani.blogspot.com/2013/01/menjadi-guruprofesional-melalui.html

http://panduanguru.com/pentingnya-penyusunan-rencana-pelaksanaan-pembelajaran/

Mudasir, Pengelolaan Kelas, Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2011.

Mukhtar Dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009.

 

No comments:

Post a Comment