1.
Peranan Pendidikan Bagi
Kehidupan Manusia
-
Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan
sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek
kepribadian dan kehidupannya karena pendidikan memiliki peranan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia.
Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut untuk
meningkatkan mutu pendidikannya. Pendidikan merupakan wadah setiap manusia
mencapai kebahagiaan.
Sehubungan dengan hal
tersebut maka pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
2.
Kedudukan Psikologi Pendidikan
Dalam Proses Pendidikan.
Sejak anak lahir ke
dunia, telah ada dilakukan usaha-usaha pendidikan, manusia dalam hal ini
orangtua telah berusaha mendidik anak-anaknya, meskipun dengan cara yang sangat
sederhana.
Suryabrata, adalah
keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggungjawab, bahwa dia dalam
melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai dengan "
keadaan" si anak didik.
Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang berusaha memahami semua manusia, dengan tujuan untuk dapat
memperlakukannya dg lbh tepat. Karena itu pengetahuan psikoogis mengenai anak
didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap
pendidik; sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik untuk memiliki
pengetahuan tentang psikologi pendidikan. Mengingat setiap orang pada sesuatu
saat tentu melakukan petbuatan mendidik, maka pada hakikatnya psiko.pend. itu
dibutuhkan oleh setiap orang.
Dalyono mengemhkakan
bahwa para pendidik khususnya para guru sekolah sangat diharapkan memiliki -
kalau tidak menguasai - pengetahuan psikologis pendidikan yang sangat memadai
ahar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar
mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna. Pengetahuan mengenai psikologi
pendidikan bagi para guru berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan di
sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan eratnya hubungan antara psikologi khusus
tersebut dengan pendidikan seerat metodik dengan kegiatan pengajaran.
Apa pun yang
dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa
psiko.pend. adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan
penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak,
baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungan dengan masalah pendidikan
terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
-
Mekanisme Perilaku
Manusia
Pembahasan mengenai
mekanisme perilaku manusia ini, kita akan mempelajarinya melalui aliran atau
pandangan yang ada yaitu :
-
Psikoanalitik.
-
Holistik, humanistik.
-
Behaviouristik.
-
Konvergensi
1. Psikoanalitik
Psikoanalisis adalah
cabang ilmu yg dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai
studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Psikoanalisis memiliki
3 penerapan :
-
Suatu metode penelitian
dari pikiran.
-
Suatu ilmu pengetahuan
sistematis mengenai perilaku manusia.
-
Suatu metode perlakuan
terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Teori psikoanalisa dari
Sigmund Freud, mnrt Freud kepribadian itu terdiri dari 3 unsur yaitu :
-
Id
-
Ego.
-
super ego
Ke tiga unsur tersebut
bekerjasama untuk menghasilkan perilaku manusia yang kompleks. Freud adalah
pendiri aliran psikoabalisis dalam
bidang ilmu psikologi.
ad 1) Id : adalah satu-satunya
komponen kepribadian yg hadir sejak lahir, aspek kepribadiannya sadar dan
termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.
Id didorong oleh
prinsip kesenangan yg berusaha untuk memenuhi semua keinginan dan kebutuhan,
apabila tidak terpenuhi maka akan timbul kecemasan dan ketegangan.
Id mencoba untuk
menyelesaikan ketegangan yg diciptakan oleh prinsip kesenangan dg proses utama
yg melibatkan proses dalam pembentukan citra mental dari objek yang diinginka
sbg cara untuk memuaskan kebutuhan.
Contoh : ketika merasalapar
atau haus maka akan segera memenuhi kebutuhan tersebut dengan makan atau minum
sampai Id tersebut terpenuhi.
ad 2 ) Ego : adalah
komponen kepribadian yang bertanggungjawab untuk menangani dengan realitas.
Menurut Freud, egoberkembang dari Id dan
memastikan bahwa dorongan dari Id dapat dinyatakan dalam cara yg dapat diterima
di dunia nyata.
Fungsi ego baik di
pikiran sadar, pra sadar dan tidak sadar.
Ego beroperasi menurut
proses sekunder. Tujuan proses sekunder adalah mencegah tetjadinyategangan
sampai ditemukannya suatu obyek yg cocok untuk pemuasan kebutuhan. Dengan kata
lain, fungsi ego adalah menyarig dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id
berdasarkan kenyataan.
ad 3 ) super ego :
adalah suatu gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yg
ditanam oleh adat istiadat, agama, orangtua dan lingkungan.
Pada dasarnya super ego
adalah hati nurani, jadi super ego memberikan pedoman untuk membuat penilaian,
baik yang benar atau yg salah.
Super ego hadir dalam
sadar, pra sadar dan tidak sadar. Ego dan super ego saling mempengaruhi satu
sama lain, ego bersama super ego mengatur dan mengarahkan pemenuhan Id dg
berdasarkan aturan-aturan yang benar dalam masyarakat, agama dan perilaku yang
baik atau buruk.
Menurut Sigmund Freud,
kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara Id, ego dan super ego.
Sigmund Freud
mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki 3 tingkat kesadaran yaitu :
-
Sadar ( concious ),
-
pra sadar ( pre
concious ) dan
-
tak sadar ( unconcious
)
Topografi atau peta
kesadaran ini dipakai untuk mendiskripsikan unsur cermati ( awareness ) dalam
setiap event mental seperti berpikir dan berfantasi. Sampai dengan tahun 1920
an teori ttg konflik kejiwaan hanya melibatkan ke 3 unsur kesadaran itu. Baru
pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model stuktural yang lain yaitu id, ego
dan super ego. Struktur baru ini melengkapi gambaran mental terutama dalam
fungsi atau tujuannya.
-
Sadar ( concious )
Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang
kita cermati pada saat tertentu. Menurut Freud hanya sebagian kecil saja dari
kehidupan mental ( fikiran, persepsi, perasaan, dan ingatan ) yang masuk ke
kesadaran ( conciousness ).
Isi kesadaran hanya
bertahan dalam waktu yang singkat di daerah concious dan segera tertekan ke
daerah pre concious atau unconscious, begitu orang memindah perhatiannya ke
yang lain.
-
Pra sadar (
preconscious)
Pra sadar disebut juga
ingatan siap ( available memory ) yaitu tingkat kesadaran yang menjadi jembatan
antara sadar dan tak sadar.
Isi preconscious
berasal dati conscious dan dari unconscious.
Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian,
semula disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermati, akan dipindah ke daerah
pra sadar. Materi tak sadar yang sudah berada di daerah pra sadar itu bisa
muncul kesadaran dalam bentuk simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap dan
mekanisme pertahanan diri.
-
Tak sadar ( unconscious
)
Tak sadar adalah bagian
yang paling dalam dari struktur kesadaran dan mnrt Freud merupakan bagian
terpenting dari jiwa manusia. Secara khusus Freud membuktikan bahwa
ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu adalah kenyataan
empirik. Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls, dan drives yang dibawa dari
lahir dan pengalaman-pengalaman traumatik (biasanya pada masa anak-anak ) yang
ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah tak sadar.
Menurut pandangan
psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri dari 3 sistem/aspek yaitu :
-
Id ( das es )
-
Ego ( das ich )
-
Super Ego ( das Uber ich )
-
ad 1. Id ( das es )
Adalah aspek biologis dan merupakan sistem
yg original di dalam kepribadian.
Das es merupakan dunia bathin atau subyektif
manusia dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia obyektif. Das es
berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir ( unsur-unsur biologis ) termasuk
insting-insting.
Das es merupakan energi
psikis yang menggerakkan das ich dan das ueber ich.
-
ad 2. Ego ( das ich )
adalah aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul karena kebutuhan
organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan ( realita ).
Organisme harus dapat
membedakan antara khayalan dan kenyataan.
Contoh : orang lapar mesti perlu makan untuk
menghilangkan ketegangan yang ada dalam dirinya.
Di sini letak perbedaan
yang pokok antara das es ( id ) dan das ich ( ego ) yaitu jika das es itu hanya
menjawab dunia subyektif ( dunia bathin ) maka das ich dapat membedakan sesuatu
yang hanya ada di dalam bathin dan sesuatu yang ada di dunia liar ( dunia
obyektif, dunia realitas ).
-
ad 3. Super Ego ( das
ueber Ich ) merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita
masyarakat sebagaimana ditafsirkan orangtua kepada anak-anaknya, yang diajarkan
dengan berbagai perintah dan larangan.
Das ueber ich lebih merupaka kesempurnaan
daripada kesenangan, karena iti das ueber ich dapat pula dianggap sebagai aspek
moral kepribadian.
Corey mengatakan super
ego berfungsi menghambat impuls-impuls id. Kemudian sebagai internalisasi
standar-standar orangtua dan masyarakat, super ego berkaitan dengan
imbalan-imbalan dan hukuman-hukuman. Imbalan-imbalannya adalah perasaan bangga
dan mencintai diri, sedangkan hukuman-hukumannya adalah perasaan-perasaan
berdosa dan rendah diri.
·
Mekanisme
pertahanan ego
Di
bawah tekanan kecemasan yang berlebihan, ego kadang-kadang terpaksa menempuh
cara-cara ekstrem untuk menghilangkan tekanan .
Cara-cara
itu disebut : mekanisme pertahanan.
-
Penyangkalan
: pertahanan melawan kecemasan dengan menutup mata terhadap keberadaan
kenyataan yang mengancam.
-
Represi
: melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bisa membangkitkan kecemasan,
mendorong kenyataan yang tidak bisa diyerima kepada ketaksadaran untuk bisa
menjadi tidak menyadari hal-hal yang menyakitkan.
-
Proyeksi : mengalamatkan sifat-sifat
tertentu yang tidak bisa diterima oleh ego kepada orang lain.
-
Formasi reaksi ( pembentukan ) :
melakukan tindakan yang berlawanan dengan hasrat-hasrat tak sadar. Jika perasaan yang lebih dalam
menimbulkan ancaman, maka seseorang menampilkan tingkah laku yang berlawanan
guna menyangkal perasaan-perasaan yang bisa menimbulkan ancaman itu. Orang yang
menunjukkan sikap menyenangkan yang berlebihan atau terlalu baik boleh jadi
berusaha menutupi kebencian dan perasaan-perasaan negatif lainnya.
-
Fiksasi : menjadi
terpaku. Pada tahap-tahap perkembangan yg lebih awal karena mengambil langkah
ke tahap selanjutnya bisa menimbulkan kecemasan .
-
Regresi : melangkah
mundur ke fase perkembangan yg lebih awal yang tuntutan-tuntutannya tidak
terlalu besar.
-
Rasionalisasi :
menciptakan alasan-alasan yang baik guna menghindari ego dari cedera,
memalsukan diri sehingga kenyataan yang mengecewakan menjadi tidak begitu
menyakitkan, Cotohnya : seorang pemuda yang ditinggalkan kekasihnya, guna
menyembuhkan egonya yang terluka maka ia menghibur diri bahwa si gadis tidak
berharga dan bahkan dirinya memang akan menendangnya.
-
Sublimasi : menggunakan
jalan keliar yang lebih tinggi atau secara sosial lebih dapat diterima bagi
dorongan-dorongannya. Contoh: dorongan-dorongan agtesif yang ada pada seseorang
disalurkan ke dalam aktivitas di bidang olah raga sehingga ia menemukan jalan
bagi pengungkapan perasaan agresifnya dan sebagai tambahan ia bisa memperoleh
imbalan apabila berprestasi di bidang olah raga itu.
-
Displacement :
mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang
yang sesungguhnya tidak bisa dijangkau.
Supratiknya mengatakan
pertahanan yang pokok adalah represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi dan
regresi.
Freud mengatakan bahwa
tingkah laku manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan impulsif bawah sadar
yang ditransformasi sedemikian rupa menjadi berbagai perilaku artistik.
Kepribadian manusia
kemudian dipahami sebagai interaksi dinamis antara id, ego dan super ego dengan
ego sebagai komando yang menjaga keseimbangan strukturnya.
Freud mengembangkan
psikoanalisis sebagai kerangka teoritis dan metode untuk memahami dunia dalam
jiwa manusia, memaparkan hingga jadi sebuah teori psikologi umum yang menjadi
kerangka pikir untuk menjelaskan tingkah laku.
Awalnya Freud
menggambarkan kepribadian manusia ibarat gunung ea dengan bagian di atas
permukaan laut sebagai wilayah kesadaran, dan bagian yanh berada di bawah
permukaan laut sebagai wilayah ketidaksadaran. Diantara ke dua wilayah itu
terdapat wilayah pra kesadaran.
Model topologis itu
kemudian diubah menjadi model struktural. Freud menggambarkan struktur
kepribadian sebagai relasi dinamis antara unsur-unsurnya. Pada struktur itu
kepribadian manusia terdiri dari 3 unsur yaitu : id, ego dan super ego.
·
Perkembangan
Kepribadian
Freud membuat teori psychosexual stages of
development :
-
Fase Oral : dalam tahap
ini sumber kenikmatan adalah rangsangan yang sampai pada bibir dan mulut.
Ada 2 tipe perilaku dalam tahap ini :
a. Oral incorporative behaviour ( memasukkan segala sesuatu ke
dalam mulut ) dan
b. Oral aggresive atau Oral sadistic behaviour ( menggigit dan
meludah ).
ad. a. Tipe Oral incorporative Muncul
pertama kali dan melibatkan stimulus yang menyenangkan pada mulut dari orang
lain atau dari makanan.
ad. b. Fase oral aggtesive atau oral
sadistic terjadi ketika gusi mengalami kesakitan dan muncul gigi baru.
Orang yang terfiksasi dalam tahap ini
cenderung pesimis, bermusuhan, dan bersikap agresif. Mereka cenderung suka
menentang dan sarkatik, mengucap kata-kata yang menggigit dan memperlihatkan
kekejaman terhadap orang lain.
Mereka cenderung dengki terhadap yang lain
dan mencoba untuk mengeksploitadi dan memanipulasi mereka dalam usaha untuk
mendominasi.
3.
Aliran
Psikologi Behaviorisme
Behaviorisme
merupakan salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa mengkaji perilaku
individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas individu yang dapat diamati,
bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi dalam diri individu.
1.
Teori
: Watson yaitu konsep stimulus dan respon ( S-R ) dalam psikologi.
Dalam
teori psikologi, behaviorisme adalah teori yang menjelaskan tentang
perkembangan perilaku yang dapat diamati dan diukur oleh respon pelayan
terhadap suatu rangsangan.
Belajar
dalam teori psikologi bejaviorisme diperlukan sebagai suatu perubahan pada
tingkah laku seseorang yang diakibatkan oleh interaksi antara rangsangan dan
respon.
2.
Teori connectionism (
S-R Bound ) dari Edward Lee Thorndike
Thorndike memahami
teori psikologi behaviorisme sebagai proses interaksi antara stimulus
( perasaan atau pikiran
) dan respon. Proses ini menghasilkan perbahan tingkah laku yang dapat diamati
dengan mata maupun tidak ( konkret dan tidak konkret ).
Eksperimen yang
dilakukan oleh Thorndike adalah menggunakan kucing yang diberi makanan yang
diletakkan jauh dan di atas. Awalnya kucing hanya meloncat-loncat lari ke sana
kemari untuk mendapatkan makanan itu. Namun setelah dia menemukan kenop yang
dapat membuka jalan menuju makanan, yang mana dilakukan beberapa kali, kucing
menjadi secara otomatis menyentuh kenop saat ada makanan.
3.
Teori Classical
Conditioning dari Ivan Pavlov
Dalam eksperimen yang
dilakukan dengan menggunakan anjing. Jika ada makanan yang diperlihatkan pada
anjing maka secara otomatis anjing akan mengeliarkan air liur.
Pavlov menggunakan
lonceng saat memperlihatkan makanan tersebut. Setelah dilakukan berulang-ulang
maka hasilnya anjing akan tetap mengeliarkan air liur walau hanya mendengar
suara lonceng tanpa makanan.
Hal ini disebut
conditioned respons atau lebih dikenal dengan law of respondent conditioning.
Kesimpulan : suatu
individu dapaf dikendalikan reaksinya dengan cara mengganti rangsangan tertentu
dengan rangsangan lain dengan hasil respons yang sama.
Individu tersebut tidak
sadar bahwa rangsangan yang diberikan bukanlah yang seharusnya.
Kemudian teori
psikologi behaviorisme ini menghubungkan antara rangsangan dan respon serta
mencari tau secara dalam apa saja yang memperkuat respons dan apa saja yang
dapat mengurangi atau bahkan menghilangkannya.
Perilaku atau respons
akan semakin kuat jika diberikan juga reinforcement terhadap stimulus. Sebaliknya
jika hukuman diberlakukan dalam proses tersebut maka respons yang diberikan
akan menghilang.
Teori psikologi
behaviorisme semacam ini disebut Law of responded extinction.
Jadi jika ingin melatih
anak kecil melakukan sesuatu maka harus diulang-ulang agar secara otomatis dia
menirukannya dengan senang tanpa paksaan.
Agar hal tersebut tetap
dilakukan maka butuh diberikan suatu penghargaan.
4.
Teori Operant
Conditioning dari Skinner
Skinner berpendapat
bahwa hubungan yang terbentuk antara stimulus dengan respons terjadi karena
adanya interaksi dengan lingkungan. Sehingga respons yang dihasilkan tidak
sepenuhnya hasil dari stimulus, namun juga hasil dari interaksi atau tindakan
yang disengaja.
Perilaku seorang individu
merupakan hasil dari respon yang dikeluarkannya terhadap lingkungan di
sekelilingnya.
Dalam teori psikologi
behaviorisme yang disampaikan Skinner, respons dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
-
Respondent Response
Respon ini merupakan respons yang dihasilkan akibat rangsangan tertentu. Misal
: anjing yang tiba-tiba berliur saat melihat makanan yang ada di depannya.
-
Operant Response Respon
ini merupakan respons lanjutan yang muncul akibat pengaruh rangsangan tertentu.
Misal : anak yang meraih nilai bagus di sekolah diberi hadiah atau reward oleh
orangtuanya. Ke depannya ia akan semakin giat belajar dengan alasan untuk
mempertahankan nilainya yang bagus agar dapat memperoleh hadiah lagi.
5.
Gagne Theory dari
Robert Gagne
Menurut Gagne belajar
merupakan suatu proses perubahan perilaku siswa yang diakibatkan oleh
pengalaman yang pernah dia alami.
Belajar merupakan
proses panjang yang membutuhkan waktu jika ingin dilihat perubahan apa yang
terjadi.
Gagne mengartikan
belajar sebagai suatu periode dimana terjadi penerimaan informasi yang akan
diolah dan diproses untuk menghasilkan out put yang berupa hasil belajar.
Karena belajar dianggap
sebagai suatu proses yangbmembutuhkan waktu maka proses belajar juga dijelaskan
memiliki beberapa tingkatan dimulai dari motivasi, pemahaman, perolehan,
penyimpanan, ingatan kembali, generalisasi, perlakuan fan yang terakhir umpan
balik.
Menurut Gagne, belajar
dikategorikan menjadi beberapa jenis : verbal information, intellectual skill,
attitude dan cognitive strategy.
-
Verbal information :
adalah bentuk dari kata-kata, penjelasan berupa kalimat atau paragraf yang
dapat dikomunikasikan atau disampaikan menggunakan suatu bahasa baik secara
lisan maupun tulisan.
-
intellectual skill :
adalah kemampuan menggunakan logika berpikir dan problem solving.
-
Attitude : adalah
perilaku yang ditunjukkan oleh individu yang melakukan proses tersebut.
-
Cognitive Strategy :
merupakan apa yang dimiliki individu dalam dirinya untuk berpikir, menjawab
suatu masalah dan mengambil keputusan yang sesuai dan tetkait dengan suatu
kejadian.
6.
Teori Social Learning
dari Albert Bandura
Albert Bandura mengusung teori pembelajaran
sosial ( social learning theory) yaitu teori dalam teori psikologi behaviorisme
yang lebih berorientasi pada kemampuan kognitif, pikiran, pemahaman, dan
evaluasi. Konsep Yng diangkat dalam proses pembelajaran adalah metode
pengamatan.
Bandura mengatakan bahwa seseorang dapat
melakukan sesuatu atau berperilaku tertentu karena akibat yang timbul dari
tindakan meniru ( modelling process ).
Tindakan meniru ini didapatkan dari
pembelajaran dengan cara melakukan observasi, sehingga tidak hanya langsung
copy paste, namun juga melakukan suatu tambahan, pengurangan atau proses
generalisasi dari satu observasi ke obseravasi yang lain.
·
Teori Psikologi
Holistik dan Humanistik
Psikologi humanistik ( manusia ) disebut
juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset
terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada
keunikan dan aktualisasi diri manusia.
Maslow menyebutkan
teori holistik-dinamis yaitu teori yang menganggap keseluruhan dari seseorang
terus menerus tetmotivasi oleh satu asal atai lebih kebutuhan dan bahwa orang
mempunyai potensi untuk tumbuh menuju kesehatan psikologi yaitu aktualisasi
diri.
Holistik menurut KBBI adalah :
-
Sebuah cara pendekatan
pada suatu masalah dan gejala sebagai kesatuan yang utuh
-
Memandang sebagai
sebuah sifat, dimana holistik saling berhubungan sebagai suatu kesatuan yang
lebih dari sekedar sekelompok bagian.
Psikologi holistik mempunyai keterkaitan
satu sama lain sebagai sistem yang menyeluruh bukan hanya menyentuh bagian
tertentu saja. Ilmu ini mempertimbangkan teori psikologi kepribadian, perilaku
manusia dan hubungannya dengan organisme secara menyeluruh.
·
Teori Humanistik
Abraham Maslow : bapak psikologi humanistik
Teori Abraham Maslow berdasarkan pada
anggapan bahwa setiap individu memiliki 2 hal di dalam dirinya :
1. Adanya usaha yang positif untuk berkembang
2. Adanya kekuatan untuk melawan atau memberi penolakan terhadap
perkembangan itu.
Maslow menyatakan bahwa manusia bertingkah
laku untuk memenuhi kebituhan yang sifatnya hierarkis. Adanya rasa takut pada
diri masing-masing individu sekaligus juga adanya dorongan untuk menjadi lebih
maju dan memaksimalkan potensinya, percaya diri menghadapi dunia luar dan juga
bisa menerima dirinya sendiri.
-
Hirarki kebutuhan
Maslow.
Maslow menggunakan susunan.piramida untuk
menjelaskan dorongan atau kebutihan dasar yang memotivasi satu individu yaitu :
1.
Tingkat Pertama (
kebutuhan Fisiologis )
Kebutuhan yang harus
dipenuhi pertama kali dan paling mendesak karena berkaitan langsung dengan
pemeliharan biologis manusia dan juga kelangsungan hidupnya.
Antara lain : kebutuhan akan makanan, air,
tidur, tempat untuk tinggal, seksual dan bebas dari rasa sakit.
2.
Tingkat Kedua
Kebutihan tingkat berikut akan muncul
apabila kebutuhan tingkat pertama telah terpenuhi.
Antara lain : kebutuhan akan adanya
keselamatan, keamanan, dan bebas dari ancaman bahaya atau resiko kerugian
berupa jaminan keselamatan dari lingkungannya.
3.
Tingkat Ketiga
Kebutuhan untuk
mencintai dan memiliki seseorang yang cakupannya untuk membina keintiman atau
kedekatan dengan orang lain, persahabatan dan adanya dukungan.
Kebutuhan ini akan
mendorong individu untuk menjalani hubungan secara afektif dan emosional dengan
individu lainnya, baik lawan jenis atau pun sesama jenis, dalam lingkungan keluarga
maupun di dalam masyarakat.
4.
Tingkat ke empat
Kebutuhan yang
berkaitan dengan harga diri, berupa kebutuhan untuk mendapatkan rasa hormat dan
penghargaan dari diri sendiri dan juga orang lain. Seseorang perlu mengetahui
bahwa dirinya berharga dan dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada dalam
kehidupannya.
5.
Tingkat ke lima
merupakan tingkat tertinggi
Berupa aktualisasi diri
yaitu individu yang telah mencapai pemenuhan semua kebutuhan dan telah
mengembangkan potensi dirinya secara keseluruhan, adanya kebutuhan akan
kecantikan, kebenaran, dan keadilan sesuai dengan keinginan dan potensi yang
dia miliki individu yang sudah mencapai tahap aktualisasi diri berarti telah
menjadi manusia seutuhnya dan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bagi orang
lain tidak pernah terlihat.
Maslow menyimpulkan
bahwa : kebutuhan dasar yang berada di tingkat paling bawah dari piramida ini
akan mendominasi perilaku setiap individu sampai kebutuhan-kebutuhan tersebut
terpenuhi pada setiap tingkatannya, dan lalu kebutuhan pada setiap tingkat di
atasnya akan menjadi dominan ketika kebutihan di bawahnya telah terpenuhi.
·
Teori tambahan Maslow
Maslow mengemukakan 3 teori tambahan sebagai
berikut :
1.
Kebutuhan Estetis
Kebutuhan ini tidak bersifat universal
karena hanya sedikit orang yang akan termotivasi dengan kebutuhan akan
keindahan dan perlunya mengalami peristiwa menyenangkan secara estetis. Orang
yang mempunyai kebutuhan estetis kuat biasanya menginginkan lingkungan
sekelilingnya selalu indah, teratur dan mereka bisa sakit karena lebutuhannya
tidak terpenuhi.
2.
Kebutuhan Kognitif
Berupa keinginan sebagian besar orang untuk
mengetahui, memecahkan masalah dan menyelidiki sesuatu hal. Menurut Maslow,
satu pribadi yang sehat seharusnya selalu ingin tau lebih banyak, memiliki
teori tentang sesuatu, menguji hipotesis yang didapatkannya akan merasa puas
hanya dengan mengetahui bagaimana satu hal bekerja.
3.
Kebutuhan Neurotik
Menurut Maslow, kebutuhan ini bersifat non
produktif karena hanya berkisar pada gaya hidup tertentu yang tidak sehat dan
tanpa nilai yang dilakukan individu untuk mencapai aktualisasi diri.
Dua pokok utama dalam
teori Rogers adalah :
1.
Organisme : adalah
mahluk fisik yang ada dengan semua fungsinya baik fungsi fisik maupun psikis.
Organisme merupakan
tempat terjadinya semua pengalaman yang merupakan persepsi seseorang tetapi
kejadian yang terjadi di dalam dirinya sendiri dan juga di luar dunianya.
Keseluruhan dari pengalaman yang didapatkan baik itu sadar maupun tidak akan
membangun medan fenomenal. Seseorang yang tidak akan diketahui oleh orang lain
kecuali melalui inferensi empatik yang tidak sempurna. Dengan demikian, hal ini
menunjukkan bahwa perilaku manusia bukan merupakan fungsi oleh pengaruh dari
kenyataan luar atau rangsangan dari lingkungan, melainkan berupa realitas subjektif
atau medan fenomenal.
2.
Self
Dikenal dengan "
self concept " atau konsep diri.
Rogers mengartikan
konsep diri sebagai persepsi tentang karakteristik I atau me dan peesepsi
mengenai hubungan I atau me dengan orang lain dan berbagai aspek kehidupan
termasuk juga dengan nilai-nilai yang berhubungan.
Pokok utama ini juga
ditafsirkan sebagai keyakinan tentang kenyataan, keunikandan kualitas dari
tingkah laku itu sendiri. Adanya konsep diri berarti merupakan gambaran mental
yang terbentuk mengenai diri sendiri.
Hubungan antara "
self concept " dengan organisme bisa terjadi melalui 2 kemungkinan yaitu :
" congruence " yang berarti hubungan mengandung kecocokan dan "
incongruence " yang berarti terjadi ketidakcocokan yang keduanya menentukan
perkembangan kematangan, penyesuaian dan kesehatan mental individu.
Suasana incongruence menyebabkan individu
mengalami penyakit mental seperti : selalu merasa terancam, selalu cemas,
adanya perilaku defensif dan pikiran yang kaku.
Sebaliknya, congruence akan menumbuhkan
kesehatan mental atau penyesuaian psikologis pada individu.
Dengan pembahasan di
atas, jelas bahwa teori psikologi humanistik merupakan teori yang lebih
menonjol untuk mempelajari sisi perkembangan manusia dari aspek kepribadiannya
dan menetapkan fokis untuk mencari serta menemukan kemmapuan setiap individu.
Teori psikologi
humanistik sebagai salah satu dari aliran-aliran psikologi berupa psikologi
kepribadian akan sesuai untuk ditetapkan pada berbagai materi pembelajaran yang
sifatnya untuk membentuk kepribadian, pembentukan nurani, perubahan sikap dan
menggunakan analisis terhadap fenomena sosial.
4.
DinamikaPerilakuManusia
-
Motif danMotivasi
Motif adalahkebutuhan,
keinginan, impulsataudorongan.
Motivasi
adalah keinginan individu untuk menginspirasi mereka untuk melakukan tindakan
atau sesuatu yanh menjadi dasar atau alasan mengapa seseorang berperilaku.
Motif
( Branch, 1964 ) mengatakan berasal dari bahasa Latin movene yang berarti
bergerak atau to move.
Alex
Sabur mengatakan motif merupakan dorongan, hasrat, keinginan dan tenaga
penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya. Karena itulah motif
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat sesuatu atau driving force. Motivasi merupakan keadaan dalam
diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.
-
Jenis-Jenis Motif
1. Motif intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau
berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar karena dari dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2. Motif ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
-
Cara Mengukur Motivasi.
1.
Tes Proyektif
Apa yang kita katakan merupakan cerminan dari apa yang ada dalam diri kita.
Dengan demikian untuk memahami apa yang dipikirkan orang, maka kita beri
stimulus yang harus diinterpretasikan.
Salah
satuteknikproyektifadalah Thematic Apperception Test ( TAT ). Klien diberikan gambar dan klien
diminta untuk membuat cerita dari gambar tersebut.
Dalam
teori Mc. Leland dikatakan bahwa manusia memiliki 3 kebutuhan yaiti kebutuhan
untuk berprestasi ( n-ach ), kebutuhan untuk power ( n- power ) dan kebutuhan untuk
berafiliasi ( naff).
Dari isi cerita tersebut kita dapat menelaah motivasi
yang mendasari diri klien berdasarkan konsep kebutuhan di atas.
2. Kuesioner
Meminta klien untuk mengisi kuesioner yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing motivasi klien.
3. Observasi Perilaku
Cara
lain untuk mengukur motivasi adalah dengan membuat situasi sehingga klien dapat
memunculkan perilaku yang mencerminkan motivasinya.
Konflik tujuan
adalah konflik yang umum terjadi.
Secara umum
konflik tujuan terdiri atas :
1.
Approach-Approach
Conflict Timbulapabilaindividumenghadapi 2 motif ataulebih yang
kesemuanyamemilikinilaipositifdanindividuharusmemilihdiantara motif-motif tersebut.
2.
Avoidance-Avoidance
Conflict Konflikinitimbulapabilaindividumenghadapi 2 ataulebih motif yang
kesemuanyamempunyainilainegatif. Avoidance-Avoidance Conflict
biasanyamudahdiatasi. Individudihadapkandengan 2 tujuannegatif,
dimanaiaharusmemilihataudengabnmudahiameninggalkannya. Jika hal ini dapat dilakukan maka konflik dengan cepat dapat teratasi.
3.
Approach-Avoidance
Conflict Konflikinitimbulapabilaindividumenghadapiobyek yang
mengandungnilaipositifsekaligusnegatif.
-
Konflik Peran dan Ambiguitas
Konflik Peran dapat diartikan dengan konflik dari dalam
dan trkanan yang dihasilkannya biasanya karena peran tidak sesuai dengan
harapan sosial dari luar.
Konflik peran memiliki 3 tipe :
1. The person and the role
Konflikdapatterjadiantarakepribadianindividudengan harapandariperan.
2. Intra role Konflik dapat terjadi
karena haraoan yang kontradiksi mengenai bagaimana suatu peran cenderung untuk
dapat dijalankan
3. Inter role Konflik dapat terjadi karena adanya
perbedaan syarat-syarat dari 2 atau lebih peran yang harus dijalankan dalam
waktu bersamaan.
1. Konflik Interpersonal
Konflik interpersonal adalah konflik yang terjadi ketika
2 atau lebih individu berinteraksi dengan orang lain.
Dalam sudut pandang Kreitner konflik ini dapat terjadi
karena adanya konflik pribadi.
Konflik
pribadi adalah pertentangan antar pribadi yang didasarkan pada ketidaksukaan
atau keyidaksepakatan yang sifatnya pribadi.
-
Cakap dan Pandai
Cakap
: - mempunyai kemampuan dan kepandaian.
-
sanggup melakukan
sesuatu
-
mampu
-
dapat
-
pandai
-
mahir
-
bagus rupanya
-
cantik
-
rupawan
-
bagus
-
elok
-
patut
-
serasi
-
tangkas
-
cekatan
Pandai
: cerdas, baik, bagus, pintar, cerdas,cekatan.
-
Intelegensi
-
Pengertian
intelegensi
1.
Garrett (1946)
Intelegensi itu
setidak-tidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk pemecahan
masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.
2. Bischof (1954)
intelegensi adalah
kemampuan untuk memecahkan segala jenis masalah
3.
Heidentich ( 1970 )
Intelegensi menyangkut kemampuan untuk
belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian
terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal, atau dalam pemecahan
masalah-masalah.
·
Pengukuran Intelegensi
Cyril Burt mengatakan metode untuk mengukur intelegensi
dapat dibagi ke dalam 2 kelompok besar yaitu :
1. Menggunakan metode korelasional
2. Metode skala umur
Francis Galton mendefinisikan intelegensi sebagai
kapasitas biologis untuk pencapaian intelektual.
Dari definisi tersebut Galton mengukur intelegensi dengan
mengukur kecepatan mental dan ketajaman panca indera melakukan respon terhadap
stimulus dari lingkungan.
Alfred Binet mengajukan 2 asumsi terhadap intelegensi :
1. Kemampuan mental berkembang dengan
semakin bertambahnya umur.
2. Kecepatan manusia dalam
memperoleh kompetensi mental mempunyai karakteristik tersendiri dan bersifat
konstan dengan berlalunya waktu.
Dari penelitian, Binet memperkenalkan apa yang disebut
dengan usia mental.
-
Bakat
Kartini
Kartono mengemukakan bakat merupakan hal yang mencakup segala faktor yang ada
di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal kehidupannya dan kemudian
menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan dan kecakapan tertentu.
Guilford
: bakat adalah sebuah hal yang memilki corak yang berbeda, bakat merupakan
kemampuan kinerja yang mana mencakup dimensi psikomotor, dimensi intelektual
serta dimensi perseptual.
M.Ngalim
Purwanto : bakat adalah kecakapan pembawaan yang mana mengenai kesanggupan dan
potensi tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
Kepribadian/
personality
KBBI : sifat hakiki yang tercermin pada sikap
seseorang atau suagu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain.
Theodore
M. Newcomb : kepribadian Dalah suatu kelompok sikap yang dimiliki seseorang
sebagai latar belakang dari perilakunya
Robert
Sutherland : kepribadian adalah abstraksi individu dan kelakuannya sebagaimana
halnya sama lingkungan masyarakat dan kebudayaan. Koentjaraningrat :
kepribadian adalah beberapa ciri watak yang dipelihara seseorang secara lahir,
konsisten, keseluruhan setiap manusia melakukan proses sosialisasi.
·
Faktor- Faktor yang mempengaruhi kecakapan
Kecakapan/ability
adalah merupakan aspek intelektual yang berupa suatu kemampuan (potensial dan
nyata) dalam mengenal, memahami, menganalisis, menilai dan memecahkan
masalah-masalah dengan menggunakan rasio atau pemikiran.
-
Faktor-Faktor Kecakapan
Menurut Spearman ada 2 faktor kecakapan :
1. Faktor umum atau faktor G
bersifat bawaan
2. Faktor khusus atau faktor S
bersifat hasil belajar.
Menurut Cyrill Burt :
1. Faktor umum atau faktor G
bersifat bawaan
2. Faktor khusus atau faktor S
bersifat hasil belajar
3. Faktor C atau faktor kelompok.
Menurut Thurstone ada 2 faktor kecakapan :
1. Faktor S
2. Faktor C yang meliputi :
kemampuan verbal, fasih dalam kata-kata, kemampuan bilangan, kemampuan tilikan
ruang, ingatan, kemampuan mengamati dan penalaran.
·
Faktor Utama
Psikologi Dalam Pendidikan
-
Definisi perkembangan
a. Aliran asosiasi
b. Aliran Gestalt
c. Aliran Sosiologis.
a.
Aliran asosiasi
Pada
hakikatnya perkembangan itu adalah proses asosiasi yang primer adalah
bagian-bagian, bagian-bagian ada lebih dulu sedangkan keseluruhan ada lebih
kemudian. Bagian- bagian itu terikat satu sama lain menjadi suatu keseluruhan
atau asosiasi.
Tokoh
: John Locke Pada permulaan jiwa anak itu adalah bersih semisal selembar kertas
putih, yang kemudian sedikit demi sedikit terisi oleh pengalaman atau empiri.
Pengalaman ada 2 macam :
1. Pengalaman luar yaitu pengalaman
yang diperoleh dengan melalui panca indera yang menimbulkan sensation
2. Pengalaman dalam yaitu pengalaman
mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri, yang menimbulkan reflexion.
b. Psikologi / aliran Gestalt
Perkembanganituadalah proses diferensiai. Dalam proses
diferensiasiitu primer adalahkeseluruhan, sedangkanbagian-bagianadalahsekunder.
Bagian-bagianhanyamempunyaiartisebagaibagiandarikeseluruhandalamhubunganfungsionaldenganbagian-bagian
yang lain. Keseluruhan adalah terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya.
c. AliranSosiologis
Perkembangan
adalah proses sosialisasi. Anak manusia mula-mula bersifat a sosial (
prasosial) yang kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit
disosialisasikan.
Ahlinya : James Mark Baldwin ( 1864- 1934 ). Karyanya
: mental development in the child and the race ( 1895).
Pengaruh Baldwin
terutamakarenahipotesisnyatentang circular reaction.
Dengan berpangkal kepada kesejajaran antara ontogenesis
dan phylogenesis Baldwin menerangkan perkembangan sebagai proses sosialisasi
dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi.
Adaptasi dan seleksi ini berlangsung atas dasar hukum efek
( law of effect ). Juga tingkah laku pribadi diterangkan sebagai imitasi.
Kebiasaan adalah imitasi terhadap diri sendiri, sedangkan adaptasi adalah
peniruan terhadap orang lain.
Baldwin mengatakan ada 2 macam peniruan :
1. Non deliberate imitation
2. Deliberate imitation
-
Misalnya anak meniru gerakan-gerakan, sikap orang dewasa.
-
Misalnya anak-anak berperan " peranan sosial "
menjadi ibu dsbb
Peniruan
terjadi pada 3 taraf yaitu :
a. Taraf yang pertama yang disebut taraf proyektif (
projective stage ), pada taraf ini anak mendapatkan kesan mengenai model (
objek ) yang ditiru.
b. Taraf yang kedua disebutnya taraf subjektif (
subjective stage ), pada taraf ini anak cenderung untuk meniru gerakan-gerakan,
atau sikap model atau objeknya.
c. Taraf ke tiga disebut taraf eyektif ( ejective stage )
pada taraf ini anak telah menguasai hal yang ditirunya itu, dia dapat mengerti
bagaimana orang merasa, berangan-angan, berpikir dsb.
·
Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan
1. Aliran Nativistik
2. Aliran empirisme
3. Aliran konvergensi
1.
Aliran Nativistik
Perkembangan
individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir
( natus artinya lahir ), jadi perkembangan individu itu semata-mata tergantung
kepada dasar. Tokoh : Schopenhauer, Plato, Descrates, Lombrosso.
Para
ahli yang mengikuti pendirian ini biasanya mempertahankan kebenaran konsepsi
ini dengan menunjukkab berbagai kesamaan atau kemiripan antara orangtua dengan
anak-anaknya.
Akan
tetapi pantas diragukan pula apakah kesamaan yang ada antara orangtua dengan
anak-anaknya itu benar-benar dasar yang dibawa sejak lahir. Sebab jika
sekiranya anak seorang ahli musik juga menjadi ahli musik, apakah itu
benar-benar berakar pada keturunan atau dasar ?
Apakah
tidak mungkin karena adanya fasilitas-fasilitas untuk dapat maju dalam bidang
seni musik maka dia lalu menjadi seorang ahli musik.
Jika
dipandang dari segi ilmu pendidikan tidak dapat dibenarkan sebab jika benar
segala sesuatu itu tergantung pada dasar, jadi pengaruh lingkungan dan
pendidikan dianggap tidak ada, maka konsekuensinya harus kita tutup saja semua
sekolah.
Jadi
konsep nativisme itu tidak dapat dipertahankan dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Aliran Empirisme
Perkembangan itu semata-mata tergantung kepada
faktor-faktor lingkungan, sedangkan dasar tidak memainkan peran sama sekali.
Tokoh
: John Locke
Jadi
sekiranya konsepsi ini memang betul-betul benar maka kita akan menciptakan
manusia ideal sebagaimana kita cita-citakan asalkan kita dapat menyediakan
kondisi-kondisi yang diperlukan untuk itu.
Tetapi
kenyataannya yang kita punyai menunjukkan hal yang berbeda daripada yang kita
gambarkan.
Banyak orang-orang kaya atau orang pandai mengecewakan
orang tuanya karena kurang berhasil di dalam belajar.
Jadi aliran empirisme ini juga tidak tahan uji dan tidak
dapat kita pertahankan.
3. Aliran Konvergensi
Tokoh
: W. Stern
Di
dalam perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan
memainkan peranan penting Bakat sebagai kemungkinan telah ada pada
masing-masing individu akan tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu
menemukan lingkungan yang sesuai sepaya dapat berkembang.
-
Periodisasi-periodisasi
yang berdasar biologis
Ada 5 pendapat :
a. pendapat Aristoteles.
b. pendapat Kretschmer
c. pendapat Freud.
d. pendapat Montessori dan
e. pendapat Buhler.
a. Pendapat Aristoteles
Periodisasi ini didasarkan atas gejala dalam
perkembangan jasmani. Hal ini mudah ditunjukkan : antara fase I dan fase II
dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase II dan fase III ditandai oleh mulai
bekerjanya perlengkapan kelamin ( misalnya kelenjar ).
b. Pendapat Kretschmer
Kretschmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa
anak melewati empat fase yaitu :
-
Fase I dari 0; 0
sampai kira-kira 3; 0 disebut Fiillungs-periode I. pada masa ini anak jelihatan
pendek gemuk.
-
Fase II dari
kira-kira 3; 0 sampai kira-kira 7; 0 disebut sterckungs periode I; pada masa
ini kelihatan langsing.
-
Fase III dari 7; 0
sampai 13; 0 disebut Fűllungs periode II; pada masa ini anak kembali kelihatan
pendek gemuk.
-
Fase IV dari
kira-kira 13; 0 sampai kira-kira 20; 0 disebut Sterckungs periode II; pada masa
ini anak kembali kelihatan langsing.
Pada periode-periode fűllung anak menunjukkan
sifat-sifat jiwa yang mirip dengan orang yang berhabitus piknis, jadi seperti orang
yang cyclothym: jiwanya terbuka, mudah bergaul, mudah didekati, dsb.
Pada periode-periode sreckung anak menunjukkan
sifat-sifat jiwa yang mirip dengan orang yang berbabitus leptosom, jadi seperti
orang yang scbizothym: jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar didekati dsb.
c. Pendapat Sigmund Freud
Freud
berpendapat bahwa anak sampai umur kira-kira 5; 0 melewati fase-fase yang
terdiferensiasikan secara dinamis, kemudian sampai umur 12;0 atau 13;0
mengalami fase latent, yaitu suatu fase dimana dinamika menjadi lebih stabil.
d. Pendapat Montessori
Menurut
Montessori tiap fase perkembangan itu mempunyai arti biologis. Kodrat alam
mempunyai rencana tertentu berdasarkan dua asas pokok yaitu :
1. asas kebutuhan vital yaitu apa yang terkenal dengan
masa peka.
2. asas kesibukan sendiri.
Montessori mengemukakan 4 periode perkembangan yaitu :
1.
periode I (0;0 - 7;0 ) adalah periode penangkapan
(penerimaan) dan pengaturan dunia luar dengan perantaraan alat indera. Ini
adalah rencana motoris dan panca indera yang bersifat keragaan ( stoffelijk ).
2. periode II ( 7;0 - 12;0 ) adalah
periode rencana abstrak. Pada masa ini anak-anak mulai mmeperhatikan hal-hal
kesusilaan, menilai perbuatan manusia atas dasar baik-buruk dan karenanya mulai
timbul kata hatinya. Pada masa ini anak-anak sangat mwmbutuhkam pendidikan
kesusilaan serta butuh memperoleh pengertian bahwa orang lain pun berhak
mendapatkan kebutuhannya.
3. periode III ( 12;0 - 18;0 )
adalah periode penemuan diri dan kepekaan rasa sosial. Dalam masa ini
kepribadian harus dikembangkan sepenuhnya dan harus sadar akan
keharusan-keharusan.
4. periode IV (18;0 - ...) adalah
periode pendidikan tinggi. Dalam hubungan dengan ini perhatian Montessori
ditujukan kepada mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi yang menyediakan diri
untuk kepentingan dunia. Mahasiswa harus belajar mempertahankan diri terhadap
tiap godaan ke arah perbuatan-perbuatan yang terkutuk, dan universitas harus
melatih mahasiswa-mahasiswa itu.
e. Pendapat Ch. Bühler
ChBühlerbanyakmenulis.Karyanya
yang utamaantar lain: das Marchen Und die Phantasie des Kindes (1918), The
Child and his Family (1940) Practische Kinder psychologie, Psychologie der
Puberteitsjaren. Keduakarya yang terakhirituditerjemahkankedalambahasaBelandaoleh
I. Carvalno.
Definisi
Belajar
Dari
pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan :
1. Belajar
adalah suatu usaha.
2. Belajar
bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku.
3. Belajar
bertujuan mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi baik.
4. Belajar
bertujuan untuk mengubah sikap, dari negatif menjadi positif dsb.
5. Dengan
belajar dapat mengubah ketrampilan.
6. Belajar
bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.
Prinsip-Prinsip
Belajar
1.
Kematangan Jasmani dan Rohani
2. Memiliki
Kesiapan
3. Memahami
Tujuan
4. Memiliki
Kesungguhan
5. Ulangan
dan Latihan.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Belajar
1. Faktor
Internal ( yang berasal dari dalam diri )
2. Kesehatan
3. Inteligensi
dan Bakat
4. Minat dan Motivasi
5. Cara Belajar
2. Faktor Eksternal ( yang berasal
dari luar diri )
a). Keluarga
b). Sekolah
c). Masyarakat
d).
Lingkungan sekitar.
- Teori-Teori
Psikologi Belajar
Ad 1.
Teori-Teori Belajar Psikologi Behavioristik
Teori belajar psikologi behavioristik dikemukakan oleh para psikolog
behavioristik. Merekainiseringdisebut" contemporary behaviorists"
ataujugadisebut " S-R psychologist".
Pendapat
mereka : bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran ( reward )
atau penguatan ( reinforcement ) dari lingkungan.
Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat
antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya.
1.1. Teori- Teori yang Mengawali Perkembangan
Psikologi Behavioristik Tokohnya : Thorndike, Pavlov, Watson, dan
Guthrie.
Teori
belajar Thorndike disebut "connectionism" karena belajar merupakan
proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering
pula disebut " trial and error learning ".
- Ciri-ciribelajardengan " trial and error " yaitu :
(1). Ada motif pendorongaktivitas
(2). Ada berbagairesponterhadapsituasi
(3). Ada eliminasirespon-respon yang gagal/salah; dan
(4). Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan.
No comments:
Post a Comment