13 March 2021

Pisikologis Pendidikan Di Indonesia

1.      Peranan Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia

-       Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan manusia dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Pendidikan merupakan wadah setiap manusia mencapai kebahagiaan.   

Sehubungan dengan hal tersebut maka pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.      Kedudukan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Pendidikan.

Sejak anak lahir ke dunia, telah ada dilakukan usaha-usaha pendidikan, manusia dalam hal ini orangtua telah berusaha mendidik anak-anaknya, meskipun dengan cara yang sangat sederhana.

Suryabrata, adalah keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggungjawab, bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai dengan " keadaan" si anak didik.

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami semua manusia, dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dg lbh tepat. Karena itu pengetahuan psikoogis mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik; sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi pendidikan. Mengingat setiap orang pada sesuatu saat tentu melakukan petbuatan mendidik, maka pada hakikatnya psiko.pend. itu dibutuhkan oleh setiap orang.

Dalyono mengemhkakan bahwa para pendidik khususnya para guru sekolah sangat diharapkan memiliki - kalau tidak menguasai - pengetahuan psikologis pendidikan yang sangat memadai ahar dapat mendidik para siswa melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan berhasil guna. Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan bagi para guru berperan penting dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan eratnya hubungan antara psikologi khusus tersebut dengan pendidikan seerat metodik dengan kegiatan pengajaran.

Apa pun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psiko.pend. adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungan dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

-       Mekanisme Perilaku Manusia

Pembahasan mengenai mekanisme perilaku manusia ini, kita akan mempelajarinya melalui aliran atau pandangan yang ada yaitu :

-       Psikoanalitik.

-       Holistik, humanistik.

-       Behaviouristik.

-       Konvergensi

 

1. Psikoanalitik

Psikoanalisis adalah cabang ilmu yg dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.

Psikoanalisis memiliki 3 penerapan :

-       Suatu metode penelitian dari pikiran.

-       Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.

-       Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.

Teori psikoanalisa dari Sigmund Freud, mnrt Freud kepribadian itu terdiri dari 3 unsur yaitu :

-          Id

-          Ego.

-          super ego

Ke tiga unsur tersebut bekerjasama untuk menghasilkan perilaku manusia yang kompleks. Freud adalah pendiri aliran psikoabalisis dalam   bidang ilmu psikologi.

ad 1) Id : adalah satu-satunya komponen kepribadian yg hadir sejak lahir, aspek kepribadiannya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.

Id didorong oleh prinsip kesenangan yg berusaha untuk memenuhi semua keinginan dan kebutuhan, apabila tidak terpenuhi maka akan timbul kecemasan dan ketegangan.

Id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yg diciptakan oleh prinsip kesenangan dg proses utama yg melibatkan proses dalam pembentukan citra mental dari objek yang diinginka sbg cara untuk memuaskan kebutuhan.

Contoh : ketika merasalapar atau haus maka akan segera memenuhi kebutuhan tersebut dengan makan atau minum sampai Id tersebut terpenuhi.

ad 2 ) Ego : adalah komponen kepribadian yang bertanggungjawab untuk menangani dengan realitas.

  Menurut Freud, egoberkembang dari Id dan memastikan bahwa dorongan dari Id dapat dinyatakan dalam cara yg dapat diterima di dunia nyata.

Fungsi ego baik di pikiran sadar, pra sadar dan tidak sadar.

Ego beroperasi menurut proses sekunder. Tujuan proses sekunder adalah mencegah tetjadinyategangan sampai ditemukannya suatu obyek yg cocok untuk pemuasan kebutuhan. Dengan kata lain, fungsi ego adalah menyarig dorongan-dorongan yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.

ad 3 ) super ego : adalah suatu gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat yg ditanam oleh adat istiadat, agama, orangtua dan lingkungan.

Pada dasarnya super ego adalah hati nurani, jadi super ego memberikan pedoman untuk membuat penilaian, baik yang benar atau yg salah.

Super ego hadir dalam sadar, pra sadar dan tidak sadar. Ego dan super ego saling mempengaruhi satu sama lain, ego bersama super ego mengatur dan mengarahkan pemenuhan Id dg berdasarkan aturan-aturan yang benar dalam masyarakat, agama dan perilaku yang baik atau buruk.

Menurut Sigmund Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara Id, ego dan super ego.

Sigmund Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki 3 tingkat kesadaran yaitu :

-          Sadar ( concious ),

-          pra sadar ( pre concious ) dan

-          tak sadar ( unconcious )

Topografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk mendiskripsikan unsur cermati ( awareness ) dalam setiap event mental seperti berpikir dan berfantasi. Sampai dengan tahun 1920 an teori ttg konflik kejiwaan hanya melibatkan ke 3 unsur kesadaran itu. Baru pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model stuktural yang lain yaitu id, ego dan super ego. Struktur baru ini melengkapi gambaran mental terutama dalam fungsi atau tujuannya.

-          Sadar ( concious )

   Tingkat kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu. Menurut Freud hanya sebagian kecil saja dari kehidupan mental ( fikiran, persepsi, perasaan, dan ingatan ) yang masuk ke kesadaran ( conciousness ).

Isi kesadaran hanya bertahan dalam waktu yang singkat di daerah concious dan segera tertekan ke daerah pre concious atau unconscious, begitu orang memindah perhatiannya ke yang lain.

-          Pra sadar ( preconscious)

Pra sadar disebut juga ingatan siap ( available memory ) yaitu tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan tak sadar.

Isi preconscious berasal dati conscious dan dari unconscious.

   Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermati, akan dipindah ke daerah pra sadar. Materi tak sadar yang sudah berada di daerah pra sadar itu bisa muncul kesadaran dalam bentuk simbolik, seperti mimpi, lamunan, salah ucap dan mekanisme pertahanan diri.

-          Tak sadar ( unconscious )

Tak sadar adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran dan mnrt Freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia. Secara khusus Freud membuktikan bahwa ketidaksadaran bukanlah abstraksi hipotetik tetapi itu adalah kenyataan empirik. Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls, dan drives yang dibawa dari lahir dan pengalaman-pengalaman traumatik (biasanya pada masa anak-anak ) yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah tak sadar.

Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri dari 3 sistem/aspek yaitu :

-          Id ( das es )

-          Ego ( das ich )

-           Super Ego ( das Uber ich )

-          ad 1. Id ( das es )

   Adalah aspek biologis dan merupakan sistem yg original di dalam kepribadian.

   Das es merupakan dunia bathin atau subyektif manusia dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan dunia obyektif. Das es berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir ( unsur-unsur biologis ) termasuk insting-insting.

Das es merupakan energi psikis yang menggerakkan das ich dan das ueber ich.

-          ad 2. Ego ( das ich ) adalah aspek psikologis daripada kepribadian dan timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan ( realita ).

Organisme harus dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan.

   Contoh : orang lapar mesti perlu makan untuk menghilangkan ketegangan yang ada dalam dirinya.

Di sini letak perbedaan yang pokok antara das es ( id ) dan das ich ( ego ) yaitu jika das es itu hanya menjawab dunia subyektif ( dunia bathin ) maka das ich dapat membedakan sesuatu yang hanya ada di dalam bathin dan sesuatu yang ada di dunia liar ( dunia obyektif, dunia realitas ).

-          ad 3. Super Ego ( das ueber Ich ) merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orangtua kepada anak-anaknya, yang diajarkan dengan berbagai perintah dan larangan.

   Das ueber ich lebih merupaka kesempurnaan daripada kesenangan, karena iti das ueber ich dapat pula dianggap sebagai aspek moral kepribadian.

Corey mengatakan super ego berfungsi menghambat impuls-impuls id. Kemudian sebagai internalisasi standar-standar orangtua dan masyarakat, super ego berkaitan dengan imbalan-imbalan dan hukuman-hukuman. Imbalan-imbalannya adalah perasaan bangga dan mencintai diri, sedangkan hukuman-hukumannya adalah perasaan-perasaan berdosa dan rendah diri.

·         Mekanisme pertahanan ego

Di bawah tekanan kecemasan yang berlebihan, ego kadang-kadang terpaksa menempuh cara-cara ekstrem untuk menghilangkan tekanan .

Cara-cara itu disebut : mekanisme pertahanan.

-          Penyangkalan : pertahanan melawan kecemasan dengan menutup mata terhadap keberadaan kenyataan yang mengancam.

-          Represi : melupakan isi kesadaran yang traumatis atau bisa membangkitkan kecemasan, mendorong kenyataan yang tidak bisa diyerima kepada ketaksadaran untuk bisa menjadi tidak menyadari hal-hal yang menyakitkan.

-          Proyeksi : mengalamatkan sifat-sifat tertentu yang tidak bisa diterima oleh ego kepada orang lain.

-          Formasi reaksi ( pembentukan ) : melakukan tindakan yang berlawanan dengan hasrat-hasrat tak sadar. Jika perasaan yang lebih dalam menimbulkan ancaman, maka seseorang menampilkan tingkah laku yang berlawanan guna menyangkal perasaan-perasaan yang bisa menimbulkan ancaman itu. Orang yang menunjukkan sikap menyenangkan yang berlebihan atau terlalu baik boleh jadi berusaha menutupi kebencian dan perasaan-perasaan negatif lainnya.

-          Fiksasi : menjadi terpaku. Pada tahap-tahap perkembangan yg lebih awal karena mengambil langkah ke tahap selanjutnya bisa menimbulkan kecemasan .

-          Regresi : melangkah mundur ke fase perkembangan yg lebih awal yang tuntutan-tuntutannya tidak terlalu besar.

-          Rasionalisasi : menciptakan alasan-alasan yang baik guna menghindari ego dari cedera, memalsukan diri sehingga kenyataan yang mengecewakan menjadi tidak begitu menyakitkan, Cotohnya : seorang pemuda yang ditinggalkan kekasihnya, guna menyembuhkan egonya yang terluka maka ia menghibur diri bahwa si gadis tidak berharga dan bahkan dirinya memang akan menendangnya.

-          Sublimasi : menggunakan jalan keliar yang lebih tinggi atau secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan-dorongannya. Contoh: dorongan-dorongan agtesif yang ada pada seseorang disalurkan ke dalam aktivitas di bidang olah raga sehingga ia menemukan jalan bagi pengungkapan perasaan agresifnya dan sebagai tambahan ia bisa memperoleh imbalan apabila berprestasi di bidang olah raga itu.

-          Displacement : mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya tidak bisa dijangkau.

 

 

 

Supratiknya mengatakan pertahanan yang pokok adalah represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi dan regresi.

Freud mengatakan bahwa tingkah laku manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan impulsif bawah sadar yang ditransformasi sedemikian rupa menjadi berbagai perilaku artistik.

Kepribadian manusia kemudian dipahami sebagai interaksi dinamis antara id, ego dan super ego dengan ego sebagai komando yang menjaga keseimbangan strukturnya.

Freud mengembangkan psikoanalisis sebagai kerangka teoritis dan metode untuk memahami dunia dalam jiwa manusia, memaparkan hingga jadi sebuah teori psikologi umum yang menjadi kerangka pikir untuk menjelaskan tingkah laku.

Awalnya Freud menggambarkan kepribadian manusia ibarat gunung ea dengan bagian di atas permukaan laut sebagai wilayah kesadaran, dan bagian yanh berada di bawah permukaan laut sebagai wilayah ketidaksadaran. Diantara ke dua wilayah itu terdapat wilayah pra kesadaran.

Model topologis itu kemudian diubah menjadi model struktural. Freud menggambarkan struktur kepribadian sebagai relasi dinamis antara unsur-unsurnya. Pada struktur itu kepribadian manusia terdiri dari 3 unsur yaitu : id, ego dan super ego.

·         Perkembangan Kepribadian

    Freud membuat teori psychosexual stages of development :

-          Fase Oral : dalam tahap ini sumber kenikmatan adalah rangsangan yang sampai pada bibir dan mulut.

   Ada 2 tipe perilaku dalam tahap ini :

a.       Oral incorporative behaviour ( memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut ) dan

b.       Oral aggresive atau Oral sadistic behaviour ( menggigit dan meludah ).

   ad. a. Tipe Oral incorporative Muncul pertama kali dan melibatkan stimulus yang menyenangkan pada mulut dari orang lain atau dari makanan.

   ad. b. Fase oral aggtesive atau oral sadistic terjadi ketika gusi mengalami kesakitan dan muncul gigi baru.

   Orang yang terfiksasi dalam tahap ini cenderung pesimis, bermusuhan, dan bersikap agresif. Mereka cenderung suka menentang dan sarkatik, mengucap kata-kata yang menggigit dan memperlihatkan kekejaman terhadap orang lain.

   Mereka cenderung dengki terhadap yang lain dan mencoba untuk mengeksploitadi dan memanipulasi mereka dalam usaha untuk mendominasi.

3.      Aliran Psikologi Behaviorisme

 

Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang meyakini bahwa mengkaji perilaku individu harus dilakukan terhadap setiap aktivitas individu yang dapat diamati, bukan pada peristiwa hipotetis yang terjadi dalam diri individu.

 

1.      Teori : Watson yaitu konsep stimulus dan respon ( S-R ) dalam psikologi.

Dalam teori psikologi, behaviorisme adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan perilaku yang dapat diamati dan diukur oleh respon pelayan terhadap suatu rangsangan.

 

Belajar dalam teori psikologi bejaviorisme diperlukan sebagai suatu perubahan pada tingkah laku seseorang yang diakibatkan oleh interaksi antara rangsangan dan respon.

 

2.      Teori connectionism ( S-R Bound ) dari Edward Lee Thorndike

Thorndike memahami teori psikologi behaviorisme sebagai proses interaksi antara stimulus

( perasaan atau pikiran ) dan respon. Proses ini menghasilkan perbahan tingkah laku yang dapat diamati dengan mata maupun tidak ( konkret dan tidak konkret ).

Eksperimen yang dilakukan oleh Thorndike adalah menggunakan kucing yang diberi makanan yang diletakkan jauh dan di atas. Awalnya kucing hanya meloncat-loncat lari ke sana kemari untuk mendapatkan makanan itu. Namun setelah dia menemukan kenop yang dapat membuka jalan menuju makanan, yang mana dilakukan beberapa kali, kucing menjadi secara otomatis menyentuh kenop saat ada makanan.

 

3.      Teori Classical Conditioning dari Ivan Pavlov

Dalam eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan anjing. Jika ada makanan yang diperlihatkan pada anjing maka secara otomatis anjing akan mengeliarkan air liur.

 

Pavlov menggunakan lonceng saat memperlihatkan makanan tersebut. Setelah dilakukan berulang-ulang maka hasilnya anjing akan tetap mengeliarkan air liur walau hanya mendengar suara lonceng tanpa makanan.

Hal ini disebut conditioned respons atau lebih dikenal dengan law of respondent conditioning.

Kesimpulan : suatu individu dapaf dikendalikan reaksinya dengan cara mengganti rangsangan tertentu dengan rangsangan lain dengan hasil respons yang sama.

Individu tersebut tidak sadar bahwa rangsangan yang diberikan bukanlah yang seharusnya.

Kemudian teori psikologi behaviorisme ini menghubungkan antara rangsangan dan respon serta mencari tau secara dalam apa saja yang memperkuat respons dan apa saja yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkannya.

Perilaku atau respons akan semakin kuat jika diberikan juga reinforcement terhadap stimulus. Sebaliknya jika hukuman diberlakukan dalam proses tersebut maka respons yang diberikan akan menghilang.

Teori psikologi behaviorisme semacam ini disebut Law of responded extinction.

Jadi jika ingin melatih anak kecil melakukan sesuatu maka harus diulang-ulang agar secara otomatis dia menirukannya dengan senang tanpa paksaan.

Agar hal tersebut tetap dilakukan maka butuh diberikan suatu penghargaan.

 

4.      Teori Operant Conditioning dari Skinner

Skinner berpendapat bahwa hubungan yang terbentuk antara stimulus dengan respons terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan. Sehingga respons yang dihasilkan tidak sepenuhnya hasil dari stimulus, namun juga hasil dari interaksi atau tindakan yang disengaja.

Perilaku seorang individu merupakan hasil dari respon yang dikeluarkannya terhadap lingkungan di sekelilingnya.

Dalam teori psikologi behaviorisme yang disampaikan Skinner, respons dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

-          Respondent Response Respon ini merupakan respons yang dihasilkan akibat rangsangan tertentu. Misal : anjing yang tiba-tiba berliur saat melihat makanan yang ada di depannya.

-          Operant Response Respon ini merupakan respons lanjutan yang muncul akibat pengaruh rangsangan tertentu. Misal : anak yang meraih nilai bagus di sekolah diberi hadiah atau reward oleh orangtuanya. Ke depannya ia akan semakin giat belajar dengan alasan untuk mempertahankan nilainya yang bagus agar dapat memperoleh hadiah lagi.

 

5.      Gagne Theory dari Robert Gagne

Menurut Gagne belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku siswa yang diakibatkan oleh pengalaman yang pernah dia alami.

Belajar merupakan proses panjang yang membutuhkan waktu jika ingin dilihat perubahan apa yang terjadi.

Gagne mengartikan belajar sebagai suatu periode dimana terjadi penerimaan informasi yang akan diolah dan diproses untuk menghasilkan out put yang berupa hasil belajar.

Karena belajar dianggap sebagai suatu proses yangbmembutuhkan waktu maka proses belajar juga dijelaskan memiliki beberapa tingkatan dimulai dari motivasi, pemahaman, perolehan, penyimpanan, ingatan kembali, generalisasi, perlakuan fan yang terakhir umpan balik.

Menurut Gagne, belajar dikategorikan menjadi beberapa jenis : verbal information, intellectual skill, attitude dan cognitive strategy.

-          Verbal information : adalah bentuk dari kata-kata, penjelasan berupa kalimat atau paragraf yang dapat dikomunikasikan atau disampaikan menggunakan suatu bahasa baik secara lisan maupun tulisan.

-          intellectual skill : adalah kemampuan menggunakan logika berpikir dan problem solving.

-          Attitude : adalah perilaku yang ditunjukkan oleh individu yang melakukan proses tersebut.

-          Cognitive Strategy : merupakan apa yang dimiliki individu dalam dirinya untuk berpikir, menjawab suatu masalah dan mengambil keputusan yang sesuai dan tetkait dengan suatu kejadian.

 

 

 

6.      Teori Social Learning dari Albert Bandura

   Albert Bandura mengusung teori pembelajaran sosial ( social learning theory) yaitu teori dalam teori psikologi behaviorisme yang lebih berorientasi pada kemampuan kognitif, pikiran, pemahaman, dan evaluasi. Konsep Yng diangkat dalam proses pembelajaran adalah metode pengamatan.

   Bandura mengatakan bahwa seseorang dapat melakukan sesuatu atau berperilaku tertentu karena akibat yang timbul dari tindakan meniru ( modelling process ).

   Tindakan meniru ini didapatkan dari pembelajaran dengan cara melakukan observasi, sehingga tidak hanya langsung copy paste, namun juga melakukan suatu tambahan, pengurangan atau proses generalisasi dari satu observasi ke obseravasi yang lain.

·         Teori Psikologi Holistik dan Humanistik

    Psikologi humanistik ( manusia ) disebut juga dengan nama psikologi kemanusiaan adalah suatu pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktualisasi diri manusia.

Maslow menyebutkan teori holistik-dinamis yaitu teori yang menganggap keseluruhan dari seseorang terus menerus tetmotivasi oleh satu asal atai lebih kebutuhan dan bahwa orang mempunyai potensi untuk tumbuh menuju kesehatan psikologi yaitu aktualisasi diri.

  Holistik menurut KBBI adalah :

-          Sebuah cara pendekatan pada suatu masalah dan gejala sebagai kesatuan yang utuh

-          Memandang sebagai sebuah sifat, dimana holistik saling berhubungan sebagai suatu kesatuan yang lebih dari sekedar sekelompok bagian.

   Psikologi holistik mempunyai keterkaitan satu sama lain sebagai sistem yang menyeluruh bukan hanya menyentuh bagian tertentu saja. Ilmu ini mempertimbangkan teori psikologi kepribadian, perilaku manusia dan hubungannya dengan organisme secara menyeluruh.

·         Teori Humanistik

   Abraham Maslow : bapak psikologi humanistik

  Teori Abraham Maslow berdasarkan pada anggapan bahwa setiap individu memiliki 2 hal di dalam dirinya :

1.     Adanya usaha yang positif untuk berkembang

2.     Adanya kekuatan untuk melawan atau memberi penolakan terhadap perkembangan itu.

   Maslow menyatakan bahwa manusia bertingkah laku untuk memenuhi kebituhan yang sifatnya hierarkis. Adanya rasa takut pada diri masing-masing individu sekaligus juga adanya dorongan untuk menjadi lebih maju dan memaksimalkan potensinya, percaya diri menghadapi dunia luar dan juga bisa menerima dirinya sendiri.

-          Hirarki kebutuhan Maslow.

   Maslow menggunakan susunan.piramida untuk menjelaskan dorongan atau kebutihan dasar yang memotivasi satu individu yaitu :

1.      Tingkat Pertama ( kebutuhan Fisiologis )

Kebutuhan yang harus dipenuhi pertama kali dan paling mendesak karena berkaitan langsung dengan pemeliharan biologis manusia dan juga kelangsungan hidupnya.

 Antara lain : kebutuhan akan makanan, air, tidur, tempat untuk tinggal, seksual dan bebas dari rasa sakit.

2.      Tingkat Kedua

   Kebutihan tingkat berikut akan muncul apabila kebutuhan tingkat pertama telah terpenuhi.

   Antara lain : kebutuhan akan adanya keselamatan, keamanan, dan bebas dari ancaman bahaya atau resiko kerugian berupa jaminan keselamatan dari lingkungannya.

3.      Tingkat Ketiga

Kebutuhan untuk mencintai dan memiliki seseorang yang cakupannya untuk membina keintiman atau kedekatan dengan orang lain, persahabatan dan adanya dukungan.

Kebutuhan ini akan mendorong individu untuk menjalani hubungan secara afektif dan emosional dengan individu lainnya, baik lawan jenis atau pun sesama jenis, dalam lingkungan keluarga maupun di dalam masyarakat.

4.      Tingkat ke empat

Kebutuhan yang berkaitan dengan harga diri, berupa kebutuhan untuk mendapatkan rasa hormat dan penghargaan dari diri sendiri dan juga orang lain. Seseorang perlu mengetahui bahwa dirinya berharga dan dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada dalam kehidupannya.

 

 

5.      Tingkat ke lima merupakan tingkat tertinggi

Berupa aktualisasi diri yaitu individu yang telah mencapai pemenuhan semua kebutuhan dan telah mengembangkan potensi dirinya secara keseluruhan, adanya kebutuhan akan kecantikan, kebenaran, dan keadilan sesuai dengan keinginan dan potensi yang dia miliki individu yang sudah mencapai tahap aktualisasi diri berarti telah menjadi manusia seutuhnya dan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bagi orang lain tidak pernah terlihat.

Maslow menyimpulkan bahwa : kebutuhan dasar yang berada di tingkat paling bawah dari piramida ini akan mendominasi perilaku setiap individu sampai kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi pada setiap tingkatannya, dan lalu kebutuhan pada setiap tingkat di atasnya akan menjadi dominan ketika kebutihan di bawahnya telah terpenuhi.

·         Teori tambahan Maslow

   Maslow mengemukakan 3 teori tambahan sebagai berikut :

1.      Kebutuhan Estetis

   Kebutuhan ini tidak bersifat universal karena hanya sedikit orang yang akan termotivasi dengan kebutuhan akan keindahan dan perlunya mengalami peristiwa menyenangkan secara estetis. Orang yang mempunyai kebutuhan estetis kuat biasanya menginginkan lingkungan sekelilingnya selalu indah, teratur dan mereka bisa sakit karena lebutuhannya tidak terpenuhi.

2.      Kebutuhan Kognitif

   Berupa keinginan sebagian besar orang untuk mengetahui, memecahkan masalah dan menyelidiki sesuatu hal. Menurut Maslow, satu pribadi yang sehat seharusnya selalu ingin tau lebih banyak, memiliki teori tentang sesuatu, menguji hipotesis yang didapatkannya akan merasa puas hanya dengan mengetahui bagaimana satu hal bekerja.

3.      Kebutuhan Neurotik

   Menurut Maslow, kebutuhan ini bersifat non produktif karena hanya berkisar pada gaya hidup tertentu yang tidak sehat dan tanpa nilai yang dilakukan individu untuk mencapai aktualisasi diri.

Dua pokok utama dalam teori Rogers adalah :

1.      Organisme : adalah mahluk fisik yang ada dengan semua fungsinya baik fungsi fisik maupun psikis.

Organisme merupakan tempat terjadinya semua pengalaman yang merupakan persepsi seseorang tetapi kejadian yang terjadi di dalam dirinya sendiri dan juga di luar dunianya. Keseluruhan dari pengalaman yang didapatkan baik itu sadar maupun tidak akan membangun medan fenomenal. Seseorang yang tidak akan diketahui oleh orang lain kecuali melalui inferensi empatik yang tidak sempurna. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa perilaku manusia bukan merupakan fungsi oleh pengaruh dari kenyataan luar atau rangsangan dari lingkungan, melainkan berupa realitas subjektif atau medan fenomenal.

2.      Self

Dikenal dengan " self concept " atau konsep diri.

Rogers mengartikan konsep diri sebagai persepsi tentang karakteristik I atau me dan peesepsi mengenai hubungan I atau me dengan orang lain dan berbagai aspek kehidupan termasuk juga dengan nilai-nilai yang berhubungan.

Pokok utama ini juga ditafsirkan sebagai keyakinan tentang kenyataan, keunikandan kualitas dari tingkah laku itu sendiri. Adanya konsep diri berarti merupakan gambaran mental yang terbentuk mengenai diri sendiri.

Hubungan antara " self concept " dengan organisme bisa terjadi melalui 2 kemungkinan yaitu : " congruence " yang berarti hubungan mengandung kecocokan dan " incongruence " yang berarti terjadi ketidakcocokan yang keduanya menentukan perkembangan kematangan, penyesuaian dan kesehatan mental individu.

  Suasana incongruence menyebabkan individu mengalami penyakit mental seperti : selalu merasa terancam, selalu cemas, adanya perilaku defensif dan pikiran yang kaku.

   Sebaliknya, congruence akan menumbuhkan kesehatan mental atau penyesuaian psikologis pada individu.

Dengan pembahasan di atas, jelas bahwa teori psikologi humanistik merupakan teori yang lebih menonjol untuk mempelajari sisi perkembangan manusia dari aspek kepribadiannya dan menetapkan fokis untuk mencari serta menemukan kemmapuan setiap individu.

Teori psikologi humanistik sebagai salah satu dari aliran-aliran psikologi berupa psikologi kepribadian akan sesuai untuk ditetapkan pada berbagai materi pembelajaran yang sifatnya untuk membentuk kepribadian, pembentukan nurani, perubahan sikap dan menggunakan analisis terhadap fenomena sosial.

4.      DinamikaPerilakuManusia

-          Motif danMotivasi

 

Motif adalahkebutuhan, keinginan, impulsataudorongan.

Motivasi adalah keinginan individu untuk menginspirasi mereka untuk melakukan tindakan atau sesuatu yanh menjadi dasar atau alasan mengapa seseorang berperilaku.

Motif ( Branch, 1964 ) mengatakan berasal dari bahasa Latin movene yang berarti bergerak atau to move.

Alex Sabur mengatakan motif merupakan dorongan, hasrat, keinginan dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya. Karena itulah motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu atau driving force. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.

 

-          Jenis-Jenis Motif

 

1.      Motif intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar karena dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

2.      Motif ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

 

-          Cara Mengukur Motivasi.

1.      Tes Proyektif

Apa yang kita katakan merupakan cerminan dari apa yang ada dalam diri kita. Dengan demikian untuk memahami apa yang dipikirkan orang, maka kita beri stimulus yang harus diinterpretasikan.

Salah satuteknikproyektifadalah Thematic Apperception Test ( TAT ). Klien diberikan gambar dan klien diminta untuk membuat cerita dari gambar tersebut.

Dalam teori Mc. Leland dikatakan bahwa manusia memiliki 3 kebutuhan yaiti kebutuhan untuk berprestasi ( n-ach ), kebutuhan untuk power ( n- power ) dan kebutuhan untuk berafiliasi ( naff).

Dari isi cerita tersebut kita dapat menelaah motivasi yang mendasari diri klien berdasarkan konsep kebutuhan di atas.

 

2.      Kuesioner

Meminta klien untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dapat memancing motivasi klien.

 

3.      Observasi Perilaku

Cara lain untuk mengukur motivasi adalah dengan membuat situasi sehingga klien dapat memunculkan perilaku yang mencerminkan motivasinya.

 

Konflik tujuan adalah konflik yang umum terjadi.

Secara umum konflik tujuan terdiri atas :

1.      Approach-Approach Conflict Timbulapabilaindividumenghadapi 2 motif ataulebih yang kesemuanyamemilikinilaipositifdanindividuharusmemilihdiantara motif-motif tersebut.

2.      Avoidance-Avoidance Conflict Konflikinitimbulapabilaindividumenghadapi 2 ataulebih motif yang kesemuanyamempunyainilainegatif. Avoidance-Avoidance Conflict biasanyamudahdiatasi. Individudihadapkandengan 2 tujuannegatif, dimanaiaharusmemilihataudengabnmudahiameninggalkannya. Jika hal ini dapat dilakukan maka konflik dengan cepat dapat teratasi.

3.      Approach-Avoidance Conflict Konflikinitimbulapabilaindividumenghadapiobyek yang mengandungnilaipositifsekaligusnegatif.

 

-          Konflik Peran dan Ambiguitas

Konflik Peran dapat diartikan dengan konflik dari dalam dan trkanan yang dihasilkannya biasanya karena peran tidak sesuai dengan harapan sosial dari luar.

Konflik peran memiliki 3 tipe :

1.      The person and the role Konflikdapatterjadiantarakepribadianindividudengan harapandariperan.

2.      Intra role Konflik dapat terjadi karena haraoan yang kontradiksi mengenai bagaimana suatu peran cenderung untuk dapat dijalankan

3.      Inter role Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan syarat-syarat dari 2 atau lebih peran yang harus dijalankan dalam waktu bersamaan.

 

1.      Konflik Interpersonal

Konflik interpersonal adalah konflik yang terjadi ketika 2 atau lebih individu berinteraksi dengan orang lain.

Dalam sudut pandang Kreitner konflik ini dapat terjadi karena adanya konflik pribadi.

Konflik pribadi adalah pertentangan antar pribadi yang didasarkan pada ketidaksukaan atau keyidaksepakatan yang sifatnya pribadi.

-          Cakap dan Pandai

Cakap : - mempunyai kemampuan dan kepandaian.

-          sanggup melakukan sesuatu

-          mampu

-          dapat

-          pandai

-          mahir

-          bagus rupanya

-          cantik

-          rupawan

-          bagus

-          elok

-          patut

-          serasi

-          tangkas

-          cekatan

 

Pandai : cerdas, baik, bagus, pintar, cerdas,cekatan.

-          Intelegensi

-          Pengertian intelegensi

 

1.      Garrett (1946)

 

Intelegensi itu setidak-tidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk pemecahan masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.

 

2.      Bischof (1954)

intelegensi adalah kemampuan untuk memecahkan segala jenis masalah

 

3.      Heidentich ( 1970 )

   Intelegensi menyangkut kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha penyesuaian terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal, atau dalam pemecahan masalah-masalah.

 

·         Pengukuran Intelegensi

Cyril Burt mengatakan metode untuk mengukur intelegensi dapat dibagi ke dalam 2 kelompok besar yaitu :

1.      Menggunakan metode korelasional

2.      Metode skala umur

 

Francis Galton mendefinisikan intelegensi sebagai kapasitas biologis untuk pencapaian intelektual.

Dari definisi tersebut Galton mengukur intelegensi dengan mengukur kecepatan mental dan ketajaman panca indera melakukan respon terhadap stimulus dari lingkungan.

Alfred Binet mengajukan 2 asumsi terhadap intelegensi :

1.      Kemampuan mental berkembang dengan semakin bertambahnya umur.

2.      Kecepatan manusia dalam memperoleh kompetensi mental mempunyai karakteristik tersendiri dan bersifat konstan dengan berlalunya waktu.

 

Dari penelitian, Binet memperkenalkan apa yang disebut dengan usia mental.

 

-          Bakat

Kartini Kartono mengemukakan bakat merupakan hal yang mencakup segala faktor yang ada di dalam diri individu yang dimiliki sejak awal kehidupannya dan kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan dan kecakapan tertentu.

Guilford : bakat adalah sebuah hal yang memilki corak yang berbeda, bakat merupakan kemampuan kinerja yang mana mencakup dimensi psikomotor, dimensi intelektual serta dimensi perseptual.

M.Ngalim Purwanto : bakat adalah kecakapan pembawaan yang mana mengenai kesanggupan dan potensi tertentu yang dimiliki oleh seseorang.

Kepribadian/ personality

 KBBI : sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suagu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain.

Theodore M. Newcomb : kepribadian Dalah suatu kelompok sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya

Robert Sutherland : kepribadian adalah abstraksi individu dan kelakuannya sebagaimana halnya sama lingkungan masyarakat dan kebudayaan. Koentjaraningrat : kepribadian adalah beberapa ciri watak yang dipelihara seseorang secara lahir, konsisten, keseluruhan setiap manusia melakukan proses sosialisasi.

 

·         Faktor- Faktor yang mempengaruhi kecakapan

Kecakapan/ability adalah merupakan aspek intelektual yang berupa suatu kemampuan (potensial dan nyata) dalam mengenal, memahami, menganalisis, menilai dan memecahkan masalah-masalah dengan menggunakan rasio atau pemikiran.

 

-          Faktor-Faktor Kecakapan

 

Menurut Spearman ada 2 faktor kecakapan :

1.      Faktor umum atau faktor G bersifat bawaan

2.      Faktor khusus atau faktor S bersifat hasil belajar.

 

Menurut Cyrill Burt :

1.      Faktor umum atau faktor G bersifat bawaan

2.      Faktor khusus atau faktor S bersifat hasil belajar

3.      Faktor C atau faktor kelompok.

Menurut Thurstone ada 2 faktor kecakapan :

1.      Faktor S

2.      Faktor C yang meliputi : kemampuan verbal, fasih dalam kata-kata, kemampuan bilangan, kemampuan tilikan ruang, ingatan, kemampuan mengamati dan penalaran.

 

·         Faktor Utama Psikologi Dalam Pendidikan

-          Definisi perkembangan

a.       Aliran asosiasi

b.      Aliran Gestalt

c.       Aliran Sosiologis.

 

a.       Aliran asosiasi

Pada hakikatnya perkembangan itu adalah proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian, bagian-bagian ada lebih dulu sedangkan keseluruhan ada lebih kemudian. Bagian- bagian itu terikat satu sama lain menjadi suatu keseluruhan atau asosiasi.

Tokoh : John Locke Pada permulaan jiwa anak itu adalah bersih semisal selembar kertas putih, yang kemudian sedikit demi sedikit terisi oleh pengalaman atau empiri.

Pengalaman ada 2 macam :

1.      Pengalaman luar yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui panca indera yang menimbulkan sensation

2.      Pengalaman dalam yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri, yang menimbulkan reflexion.

 

b.      Psikologi / aliran Gestalt

Perkembanganituadalah proses diferensiai. Dalam proses diferensiasiitu primer adalahkeseluruhan, sedangkanbagian-bagianadalahsekunder. Bagian-bagianhanyamempunyaiartisebagaibagiandarikeseluruhandalamhubunganfungsionaldenganbagian-bagian yang lain. Keseluruhan adalah terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya.

c.       AliranSosiologis

 

Perkembangan adalah proses sosialisasi. Anak manusia mula-mula bersifat a sosial ( prasosial) yang kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit disosialisasikan.

Ahlinya : James Mark Baldwin ( 1864- 1934 ). Karyanya : mental development in the child and the race ( 1895).

Pengaruh Baldwin terutamakarenahipotesisnyatentang circular reaction.

 

Dengan berpangkal kepada kesejajaran antara ontogenesis dan phylogenesis Baldwin menerangkan perkembangan sebagai proses sosialisasi dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi.

 

Adaptasi dan seleksi ini berlangsung atas dasar hukum efek ( law of effect ). Juga tingkah laku pribadi diterangkan sebagai imitasi. Kebiasaan adalah imitasi terhadap diri sendiri, sedangkan adaptasi adalah peniruan terhadap orang lain.

 

Baldwin mengatakan ada 2 macam peniruan :

 

1.      Non deliberate imitation

2.      Deliberate imitation

 

-          Misalnya anak meniru gerakan-gerakan, sikap orang dewasa.

-          Misalnya anak-anak berperan " peranan sosial " menjadi ibu dsbb

 

Peniruan terjadi pada 3 taraf yaitu :

a.       Taraf yang pertama yang disebut taraf proyektif ( projective stage ), pada taraf ini anak mendapatkan kesan mengenai model ( objek ) yang ditiru.

b.      Taraf yang kedua disebutnya taraf subjektif ( subjective stage ), pada taraf ini anak cenderung untuk meniru gerakan-gerakan, atau sikap model atau objeknya.

c.       Taraf ke tiga disebut taraf eyektif ( ejective stage ) pada taraf ini anak telah menguasai hal yang ditirunya itu, dia dapat mengerti bagaimana orang merasa, berangan-angan, berpikir dsb.

·         Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan

 

1.      Aliran Nativistik

2.      Aliran empirisme

3.      Aliran konvergensi

 

1.      Aliran Nativistik

Perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir ( natus artinya lahir ), jadi perkembangan individu itu semata-mata tergantung kepada dasar. Tokoh : Schopenhauer, Plato, Descrates, Lombrosso.

 

Para ahli yang mengikuti pendirian ini biasanya mempertahankan kebenaran konsepsi ini dengan menunjukkab berbagai kesamaan atau kemiripan antara orangtua dengan anak-anaknya.

Akan tetapi pantas diragukan pula apakah kesamaan yang ada antara orangtua dengan anak-anaknya itu benar-benar dasar yang dibawa sejak lahir. Sebab jika sekiranya anak seorang ahli musik juga menjadi ahli musik, apakah itu benar-benar berakar pada keturunan atau dasar ?

 

Apakah tidak mungkin karena adanya fasilitas-fasilitas untuk dapat maju dalam bidang seni musik maka dia lalu menjadi seorang ahli musik.

Jika dipandang dari segi ilmu pendidikan tidak dapat dibenarkan sebab jika benar segala sesuatu itu tergantung pada dasar, jadi pengaruh lingkungan dan pendidikan dianggap tidak ada, maka konsekuensinya harus kita tutup saja semua sekolah.

Jadi konsep nativisme itu tidak dapat dipertahankan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

 

2.      Aliran Empirisme

Perkembangan itu semata-mata tergantung kepada faktor-faktor lingkungan, sedangkan dasar tidak memainkan peran sama sekali.

Tokoh : John Locke

Jadi sekiranya konsepsi ini memang betul-betul benar maka kita akan menciptakan manusia ideal sebagaimana kita cita-citakan asalkan kita dapat menyediakan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk itu.

Tetapi kenyataannya yang kita punyai menunjukkan hal yang berbeda daripada yang kita gambarkan.

Banyak orang-orang kaya atau orang pandai mengecewakan orang tuanya karena kurang berhasil di dalam belajar.

Jadi aliran empirisme ini juga tidak tahan uji dan tidak dapat kita pertahankan.

 

3.      Aliran Konvergensi

 

Tokoh : W. Stern

Di dalam perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan memainkan peranan penting Bakat sebagai kemungkinan telah ada pada masing-masing individu akan tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu menemukan lingkungan yang sesuai sepaya dapat berkembang.

-          Periodisasi-periodisasi yang berdasar biologis

   Ada 5 pendapat :

a.       pendapat Aristoteles.

b.      pendapat Kretschmer

c.       pendapat Freud.

d.      pendapat Montessori dan

e.       pendapat Buhler.

a.       Pendapat Aristoteles

 

Periodisasi ini didasarkan atas gejala dalam perkembangan jasmani. Hal ini mudah ditunjukkan : antara fase I dan fase II dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase II dan fase III ditandai oleh mulai bekerjanya perlengkapan kelamin ( misalnya kelenjar ).

b.      Pendapat Kretschmer

Kretschmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa anak melewati empat fase yaitu :

-          Fase I dari 0; 0 sampai kira-kira 3; 0 disebut Fiillungs-periode I. pada masa ini anak jelihatan pendek gemuk.

-          Fase II dari kira-kira 3; 0 sampai kira-kira 7; 0 disebut sterckungs periode I; pada masa ini kelihatan langsing.

-          Fase III dari 7; 0 sampai 13; 0 disebut Fűllungs periode II; pada masa ini anak kembali kelihatan pendek gemuk.

-          Fase IV dari kira-kira 13; 0 sampai kira-kira 20; 0 disebut Sterckungs periode II; pada masa ini anak kembali kelihatan langsing.

Pada periode-periode fűllung anak menunjukkan sifat-sifat jiwa yang mirip dengan orang yang berhabitus piknis, jadi seperti orang yang cyclothym: jiwanya terbuka, mudah bergaul, mudah didekati, dsb.

Pada periode-periode sreckung anak menunjukkan sifat-sifat jiwa yang mirip dengan orang yang berbabitus leptosom, jadi seperti orang yang scbizothym: jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar didekati dsb.

 

c.       Pendapat Sigmund Freud

Freud berpendapat bahwa anak sampai umur kira-kira 5; 0 melewati fase-fase yang terdiferensiasikan secara dinamis, kemudian sampai umur 12;0 atau 13;0 mengalami fase latent, yaitu suatu fase dimana dinamika menjadi lebih stabil.

 

d.      Pendapat Montessori

Menurut Montessori tiap fase perkembangan itu mempunyai arti biologis. Kodrat alam mempunyai rencana tertentu berdasarkan dua asas pokok yaitu :

1.      asas kebutuhan vital yaitu apa yang terkenal dengan masa peka.

2.      asas kesibukan sendiri.

 

Montessori mengemukakan 4 periode perkembangan yaitu :

1.      periode I (0;0 - 7;0 ) adalah periode penangkapan (penerimaan) dan pengaturan dunia luar dengan perantaraan alat indera. Ini adalah rencana motoris dan panca indera yang bersifat keragaan ( stoffelijk ).

2.      periode II ( 7;0 - 12;0 ) adalah periode rencana abstrak. Pada masa ini anak-anak mulai mmeperhatikan hal-hal kesusilaan, menilai perbuatan manusia atas dasar baik-buruk dan karenanya mulai timbul kata hatinya. Pada masa ini anak-anak sangat mwmbutuhkam pendidikan kesusilaan serta butuh memperoleh pengertian bahwa orang lain pun berhak mendapatkan kebutuhannya.

3.      periode III ( 12;0 - 18;0 ) adalah periode penemuan diri dan kepekaan rasa sosial. Dalam masa ini kepribadian harus dikembangkan sepenuhnya dan harus sadar akan keharusan-keharusan.

4.      periode IV (18;0 - ...) adalah periode pendidikan tinggi. Dalam hubungan dengan ini perhatian Montessori ditujukan kepada mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi yang menyediakan diri untuk kepentingan dunia. Mahasiswa harus belajar mempertahankan diri terhadap tiap godaan ke arah perbuatan-perbuatan yang terkutuk, dan universitas harus melatih mahasiswa-mahasiswa itu.

 

e.       Pendapat Ch. Bühler

ChBühlerbanyakmenulis.Karyanya yang utamaantar lain: das Marchen Und die Phantasie des Kindes (1918), The Child and his Family (1940) Practische Kinder psychologie, Psychologie der Puberteitsjaren. Keduakarya yang terakhirituditerjemahkankedalambahasaBelandaoleh I. Carvalno.

 

Definisi Belajar 

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan : 

1.      Belajar adalah suatu usaha. 

2.      Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku.

3.      Belajar bertujuan mengubah kebiasaan, dari yang buruk menjadi baik.

4.      Belajar bertujuan untuk mengubah sikap, dari negatif menjadi positif dsb.

5.      Dengan belajar dapat mengubah ketrampilan. 

6.      Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.

 

Prinsip-Prinsip Belajar 

1.      Kematangan Jasmani dan Rohani 

2.      Memiliki Kesiapan 

3.      Memahami Tujuan 

4.      Memiliki Kesungguhan 

5.      Ulangan dan Latihan. 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar 

1. Faktor Internal ( yang berasal dari dalam diri ) 

2. Kesehatan 

3. Inteligensi dan Bakat 

4. Minat dan Motivasi 

5. Cara Belajar 

   2. Faktor Eksternal ( yang berasal dari luar diri ) 

a). Keluarga 

b). Sekolah 

c). Masyarakat 

d). Lingkungan sekitar.

 

- Teori-Teori Psikologi Belajar

Ad 1. Teori-Teori Belajar Psikologi Behavioristik 

Teori belajar psikologi behavioristik dikemukakan oleh para psikolog behavioristik. Merekainiseringdisebut" contemporary behaviorists" ataujugadisebut " S-R psychologist". 

Pendapat mereka : bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran ( reward ) atau penguatan ( reinforcement ) dari lingkungan. 

Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya. 

1.1. Teori- Teori yang Mengawali Perkembangan Psikologi Behavioristik Tokohnya : Thorndike, Pavlov, Watson, dan Guthrie. 

Teori belajar Thorndike disebut "connectionism" karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-koneksi antara stimulus dan respon. Teori ini sering pula disebut " trial and error learning ". 

- Ciri-ciribelajardengan " trial and error " yaitu : 

(1). Ada motif pendorongaktivitas 

(2). Ada berbagairesponterhadapsituasi 

(3). Ada eliminasirespon-respon yang gagal/salah; dan 

(4). Ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan. 

 

No comments:

Post a Comment