KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karena atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Adapun judul makalah
kami adalah Strategi Pembelajaran
Makalah
ini dibuat adalah salah satu syarat menyelesaikan tugas mata kuliah
Senam.Terima kasih kami ucapkan kepada semua yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini. Saya sudah mengerahkan kemampuan yang kami miliki untuk membuat
makalah ini. Saya menyadari banyak kekurangan dalam makalah kami,jadi saya
mengharapkan kritikan teman-teman semuanya agar saya dapat membuat makalah yang
lebih baik lagi nantinya.
Harapan
kami semoga makalah dapat bermanfaat bagi pembaca.
Lubuklinggau, Maret 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah.............................................................................................. 1
BAB II ISI ......................................................................................................... 2
A. Pengertian Strategi Pembelajaran................................................................... 2
B. Pengertian Pembelajaran Individual............................................................... 3
C. Model-Model Pembelajaran Individual......................................................... 4
D. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Individual.................................. 6
E. Metode Pembelajaran Individual................................................................... 6
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe Pengajaran
Indivdual..................... 9
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Simpulan........................................................................................................ 11
B. Saran............................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran yang maksimal akan mendapatkan keberhasilan
pencapaian target belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila
ditunjang oleh motivasi belajar siswa dan kreatifitas pengajar.
Pengajar yang memiliki kreatifitas tinggi akan selalu berusaha membuat proses
pembelajaran menjadi menarik bagi siswanya dengan menggunakan berbagai cara,
salah satunya penggunaan media pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi kegiatan
belajar, dan dapat membawa pengaruh psikologi anak. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi mara pelajaran, sehingga
menjadi target dari penyampaian bisa tercapai secara maksimal.
Pembelajaran individual diilhami oleh teori Skinner
yang dikenal dengan Reinforcement Theory pada tahun 1954. Menurut teori ini
tiap anak memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.
B. Rumusan
masalah
1.
Apa yang dimaksud
strategi pembelajaran?
2.
Apa yang dimaksud
media pembelajaran individual?
3.
Apa saja jenis-jenis
model pembelajaran individual?
4.
Apa keuntungan
dankelemahan media pembelajaran individual?
5.
Apa saja metode media
pembelajaran individual?
6.
Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi tipe pengajaran indivdual?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah yang kami susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Media dan Sumber Belajar PLS semester
IV
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Wina Sanjaya, pembelajaran individual dan
pembelajaran kelompok merupakan suatu strategi pembelajaran. Strategi dapat
didefinisikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Wina Sanjaya (2008
: 3) dari pengertian diatas terdapat dua hal yang harus kita cermati, pertama
strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran. Kedua strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 3) Strategi pembelajaran
adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan
belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar,
kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran tertentu.
Memperhatikan beberapa pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana yang berisi tentang
prosedur, langkah-langkah yang didesain sedemikian rupa oleh seorang pengajar
untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik
menerima dan memahami materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan.
Definisi di atas menjelaskan pula kepada kita bahwa
pembelajaran tidak dapat dilakukan secara sembarangan, pembelajaran memerlukan
ketelitian, ketepatan dan kecerdikan seorang pengajar dalam memutuskan
rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Hasil
akhir yang hendak dicapai dari penggunaan strategi pembelajaran adalah
tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dengan demikian strategi
apapun yang akan digunakan dalam pembelajaran, tentunya dipakai dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
B. Pengertian Media Pembelajaran Individual
Pembelajaran individual merupakan suatu strategi
pembelajaran, hal ini dijelaskan oleh Rowntree (1974) dalam Sanjaya (2008 :
128) membagi strategi pembelajaran ke dalam strategi penyampaian-penemuan atau
exposition-discovery leraning strategy dan strategi pembelajaran kelompok dan
strategi pembelajaran individual atau groups-individual learning strategy.
Menurut Wina Sanjaya (2008:128) strategi pembelajaran individual dilakukan oleh
siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa
sangat ditentukan oleh kemampuan individu yang bersangkutan. Bahan pembelajaran
serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
Dalam penggunaan strategi media pembelajaran
individual terdapat sisi positif dan sisi negatifnya. Sisi positif pengunaan
strategi media pembelajaran individual sebagai berikut:
1.
Terbangunya rasa
percaya diri siswa
2.
Siswa menjadi mandiri
dalam melaksanakan pembelajaran
3.
Siswa tidak memiliki
ketergantungan pada orang lain.
Namun di sisi lain
terdapat kelemahan strategi pembelajaran ini, diantaranya jika siswa menemukan
kendala dalam pembelajaran, minat dan perhatian siswa justru dikhawatirkan
berkurang karena kurangnya komunikasi belajar antar siswa, sementara enggan
bertanya kepada guru, tidak membiasakan siswa bekerjasama dalam sebuah team.
Menurut Muhammad
Ali (2000 : 94) strategi belajar mengajar individual disamping memungkinkan
setiap siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan potensinya, juga
memungkinkan setiap siswa menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh.
“mastery learning” atau belajar tuntas. Strategi pengajaran yang menganut
konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap perbedaan
individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan dengan
mengarah kepada siswa belajar secara individual. Muhammad Ali (2000 : 99)
Menurut Sudjana,
Perbedaan-perbedaan
individu dapat dilihat dari :
1. Perkembangan intelektual
2. Kemampuan berbahasa
3. Latar belakang pengalaman
4. Gaya belajar
5. Bakat dan minat
6. Kepribadian
Dalam pengajaran beberapa
perbedaan yang harus diperhatikan, yakni:
1. Perbedaan umur
2. Perbedaan intelegensi
3. Perbedaan kesanggupan dan kecepatan
4. Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan
individual tersebut harus mendapat perhatian guru agar berhasil dalam pemberian
pembelajaran kepada siswa. Untuk mengetahui itu guru harus mengenal perbedaan
yang ada pada siswa, antara lain dengan cara:
1.
Tes
2.
Mengunjungi rumah
prang tua siswa
3.
Sosiogram
4.
Case study
C. Model-Model Pembelajaran Individual
Model pembelajaran individual menawarkan solusi
terhadap masalah peserta didik yang beraneka ragam tersebut. Pembelajaran
individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan sendiri
tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh ulangan atau ujian.
Pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri, sebagai berikut:
1. Peserta didik belajar sesuai
dengan kecepatannya masing-masing, tidak pada kelasnya
2. Peserta didik belajar secara
tuntas, karena peserta didik akan ujian jika mereka siap
3. Setiap unit yang dipelajari
memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas
4. Keberhasilan peserta didik diukur
berdasarkan sistem nilai mutlak. Ia berkompetisi dengan angka bukan dengan
temannya.
Model pembelajaran
individual ini bertitik tolak dari teori humanistik yaitu berorientasi terhadap
pengembangan diri individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk
mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya.
Model pembelajaran
personal ini meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut:
1. Pembelajaran nondirektif, bertujuan untuk membentuk
kemampuan dan perkembangan pribadi (kesadaran diri, pemahaman, dan konsep diri)
2. Latihan kesadaran, bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan interpersonal atau kepedulian siswa
3. Sintetik, untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan
memecahkan masalah secara kreatif
4. Sistem konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas
dasar pribadi yang luwes.
Menurut Hamzah B.
Uno (2008 : 18) ada beberapa model pembelajaran yang termasuk pada pendekatan
pembelajaran individual, diantaranya adalah:
1.
Model pembelajaran
pengajaran tidak langsung (non directive teaching)
2.
Model pembelajaran
pelatihan kesadaran (awareness training)
3.
Sinektik
4.
Sistem konseptual
5.
Model pembelajaran
pertemuan kelas (clasroom meeting).
Berikut adalah
model-model pembelajaran yang lain :
1.
Distance learning
(pembelajaran jarak jauh)
2.
Resource-based
learning (pembelajaran langsung dari sumber)
3.
Computer-based
training (pelatihan berbasis komputer)
4.
Directed private study
(belajar secara privat langsung)
Model pembelajaran
merupakan bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik
pembelajaran. 4 kelompok model pembelajaran yaitu :
1.
Model interaksi sosial
Pembelajaran yang berinteraksi langsung antara guru
dan siswanya.
2. Model pengolahan informasi
Mengolah informasi yang akan di sampaikan kepada
siswanya dan mengolah pelajaran yang akan disampaikan kepada siswanya, mana
yang baik ataupun yang kurang baik bagi siswa.
3. Model Personal
Pembelajaran yang langsung kepada siswanya secara
perorangan.
4. Model modifikasi tingkah laku
Setiap melakukan pembelajaran sebaiknya selalu
mengganti suasa agar siswa tidak cepat bosan terhadap pelajaran yang akan
diajarkan.
D. Keuntungan
dan Kelema han Media Pembelajaran Individual
1. Keuntungan –keuntungan :
a. Melalui pembelajaran siswa tidak selalu tergantung
kepada guru.
b. Melatih kemampuan komunikasi siswa dengan cara
mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan.
c. Membantu siswa untuk respek kepada orang lain.
d. Dapat meningkatkan prestasi akademik siswa.
e. Meningkatkan motivasi dan rangsangan untuk berfikir
2. Kelemahan-kelemahan :
a. Pembelajaran membatasi siswa yang berkemampuan tinggi
dalam waktu belajar.
b. Dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru,
bisa terjadi apa yang seharusnya. dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai
oleh siswa.
c. Penilaian yang diberikan berdasarkan hasil usaha
siswa.
E.
Metode Media Pembelajaran Individual
Metode
pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang
cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau seorang instruktur
Sedangkan metode mengajar adalah teknik penyajian yang dilakukan guru untuk
mengajar / menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas atau pada
saat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Metode yang digunakan dalam
pembelajaran individual, yaitu sebagai berikut:
1. Metode Tanya Jawab
Untuk mencipatakan kehidupan interaksi belajar
mengajar perlu guru menimbulkan metode Tanya jawab atau dialaog, ialah suatu
metode untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk
bertanya selama mendengar pelajaran .
Metode Tanya jawab ialah suatu
cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab
oleh anak didik. Dengan metode ini, antara lain dapat dikembangakan
keterampilaan mengamati, menginterprestasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan
dan menerapkan.
Penggunaan metode Tanya jawab
bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses belajar mengajar.
Metode Tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat
ingat tentang apa yang dipelajari.
Metode Tanya jawab ini layak dipakai bila dilakukan :
a. sebagai pengulang pelajaran yang telah lalu
b. sebagai selingan dalam menjelaskan pelajaran.
c. Untuk merangsang siswa agar perhatian mereka terpusat
pada masalah.
2. Metode Tugas
Metode tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas
yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan didalam kelas, dihalaman sekolah,
dan diperpustaan ataupun dirumah asalkan tugas itu dapat dikerjakan.
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran
yang terlalu banyak sementara waktu sedikit. Tugas biasanya bisa dilaksanakan
dirumah, disekolah, dan diperpustakaan. Tugas bisa merangsang anak untuk aktif
belajar, baik secara individuala ataupun kelompok.
3. Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training
merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan–kebiasaan
tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak
disangkal bahwa metode latihan mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu guru
yang ingin mempergunakan metode latihan ini kiranya tidak salah bila memahami
metode ini.
4. Metode Pembiasaan
Secara Etimologi pembiasaan asal katanya adalah
“biasa”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata “biasa” adalah, lazim dan
umum, dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat
dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk
pembiasaan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan
ajaran agama Islam.
Pembiasaan dinilai sangat efektif jika pada
penerapannya dilakukan terhadap peserta didik yang berusia anak-anak kecil dari
usia 3 – 11 tahun, karena anak seusianya memiliki rekaman ingatan yang sangat
kuat dan kondisi kepribadiannay yang belum matang sehingga mereka mudah
terlarut dalam kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari – hari. Tetapi
bukan tidak mungkin bila metode pemhajaran pembiasaan ini diterapkan pada
tingkat awal remaja dan remaja.
Oleh karena itu ada
syarat-syarat dalam pemakaian metode ini yaitu:
a. Mulailah pembiasaan sejak dini.
b. Pembiasaan hendaknya dilakukan secara kontinu.
c. Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat.
d. Pembiasaan yang apa mulanya hanya bersifat mekanistis,
hendaknya secara berangsur berubah menjadi verbalistis.
5. Metode Keteladanan
Metode keteladanan memiliki peranan yang sangat
signifikan dalam upaya pencapaian keberhasilan pendidikan. Metode keteladanan
juga suatu cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam proses pengajaran
melalui perbuatan atau tingkah laku yang baik.
Setiap siswa
diarahkan pada program belajar masing-masing berdasarkan rencana kegiatan
belajar yang telah disiapkan oleh guru atau guru bersama siswa berdasarkan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan dirumuskan secara operasional.
Rencana kegiatan ini berkaitan dengan materi pelajaran yang harus dipelajari
atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.
Teknik yang digunakan dalam
pembelajaran individual adalah teknik bertanya dan memberi motivasi,
menimbulkan rasa keinginan tahuan seorang siswa.Sedangkan pendekatan yang tepat
dalam pembelajaran individual adalah pendekatan konstruksivisme, pendekatan
masalah, dan realistik.
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tipe
Pengajaran Indivdual
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tipe pengajaran individual, yaitu:
a. Staf pengaja
Staf pengajar berpengaruh
dalam pengajaran individual pada siswa,diman apengajar berfunsi sebagai
pengarah dan motivator dalam proses belajar siswa.
b. Persoalan Penjadwalan
Sistem penjadwalan dalam
pengajaran sangat berpengaruh dalam pengajaran,dimana terkadang siswa perlu
diberikan kesempatan untuk menentukan sendiri kapan, tentang apa,dan dimana ia belajar.
c. Kondisi Ruangan
Kondisi ruangan
merupakan factor pendukung dalam pengajaran, dimana kondisi ruangan perlu diperhatikan agar siswa
nyaman dalam proses belajar.
d. Tujuan Pengajaran
Tentunya tujuan pengajaran
sangat diperlukan agar proses pembelajaran terarah bagi siswa,dan demi
tercapainya tujuan pengajaran siswa harus melalui tahap-tahap yang disesuaikan
dengan kebutuhan siswa tersebut.
e. Perencanaan Keller
Perencanaan Keller terdiri
atas sebuah buku teks standard an sejumlah pedoman tertulis untuk belajar yang
dimana pedoman tersebut berisi tujuan instruksional tentang unit yang
dipelajari dan bertindak sebgai penghubung antara buku teks (materi buku)
dengan pertanyaan-pertanyaan.Tipe ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk
memilih urutan (jalur) unit-unit yang dipelajarinya dengan kata lain yaitu
Bebas Terpimpin. Tipe ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk belajar
sesuai dengan kecepatan dan siswa dapat meminta soal tes dari bagian
administrasi bila ia sudah siap untuk menempuhnya dan bila hasil ulangannya
tidak memuaskan ia dapat mengulangnya dengan soal tes yang ekuivalen
(remedial)sampai ia boleh pindah ke unit lain.
f. Pengajaran Mini
Pelajaran mini atau
“minicourse” atau AT (Audio Tutorial) mulai dikembangkan sekitar tahun
1961 oleh Samuel N.Postlet hwait dalam pelajaran botani di Universitas
Purdue,di Indiana,Amerika Serikat.Tipe ini terutama dipergunakan untuk ilmu
pengetahuan alam praktis seperti geologi atau biologi.Pelajaran mini umunya
berupa paket-paket kecil dengan media banyak,yang terdiri atas petunjuk untuk
belajar yang berisi tujuan instruksional khusus,rekaman komentar(penjelasan),
slaids, film, model, kaset,dan lain-lain
Dalam pelajaran mini siswa
tidak belajar sesuai dengan kecepatannya,ia (terutama yang lemah)tidak dapat
belajar semaunya,ia harus lebih disiplin terhadap waktu yang telah diatur. Pada
setiap unit siswa belajar dibantu oleh gurunya,baik secara individual maupun
kelompok;ada diskusi.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat
bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk
pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan
belajar siswa. Pembelajaran memerlukan ketelitian, ketepatan dan kecerdikan
seorang pengajar dalam memutuskan rencana-rencana apakah yang akan dilaksanakan
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran individual memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menentukan sendiri tempat, waktu, kapan dirinya merasa siap untuk menempuh
ulangan atau ujian. Strategi pengajaran
yang menganut konsep belajar tuntas, sangat mementingkan perhatian terhadap
perbedaan individual. Atas dasar ini sistem penyampaian pengajaran dilakukan
dengan mengarah kepada siswa belajar secara individual.
Pengertian pembelajaran
individual Istilah pembelajaran individual atau pembelajaran perseorangan
merupakan suatu siasat untuk mengatur kegiatan belajar mengajar sedemikian rupa
sehingga setiap siswa memperoleh perhatian lebih banyak dari pada yang dapat
diberikan dalam rangka pengelolaan kegiatanbelajar mengajar dalam kelompok
siswa yang besar.
B. Saran
Para pendidik untuk lebih
memperhatikan penggunaan media yang cocok terhadap proses pembelajaran,
sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Dan juga sebagai
pendidik harus cerdas dalam menyampaikan proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://cucunuryani.blogspot.co.id/2011/08/pembelajaran-individual-dan.html
http://rinieryuliani.blogspot.co.id/2017/03/model-pembelajaran-individual.html
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Hamzah B. Uno. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
No comments:
Post a Comment